Spot Foto Terbaik di Taj Mahal

44

Ke India pertama kali nggak ke Taj Mahal, ibarat makan nasi hangat tanpa lauk pauk dan sambal tomat. Hloohhh. Saya dong ke Taj Mahal dua kali kibas poni. Pertama kali ke Taj Mahal masih belum mengerti fotografi dengan baik, jadi fotonya asal-asalan dan bocor di mana-mana. Asal jepret saja. Emang sekarang sudah ngerti fotografi? Belum juga sih bhuahahahaha.

Minimal kunjungan kedua ke Taj Mahal foto saya sudah lebih baik dan lebih cetar daripada sebelumnya. Karena sudah dua kali ke Taj Mahal, saya jadi tahu spot-spot mana saja yang bagus buat foto. Jadi tulisan ini buat siapapun yang mau ke Taj Mahal dan ingin mendapatkan foto dengan hasil parpurna. Rugi kan, sudah jauh-jauh ke Taj Mahal, tetapi foto-foto kurang membahana. Yekaaaaan yaadoooooongg.

Pertama-tama pastikan kalau kamu ke Taj Mahal nggak bertepatan dengan hari Jumat. Dijamin akan gigit jari, karena Jumat itu Taj Mahal tutup. Kedua, supaya dapat hasil yang nggak bocor. Datanglah saat matahari terbit. Loket penjualan tiket sudah dibuka 30 menit sebelum matahari terbit. Cek di internet jam berapa sunrise-nya, tinggal ketik “sunrise at taj mahal” di Google. Kenapa harus dicek? Karena musim dingin matahari munculnya tidak sama saat musim panas.

Waktu itu saya ketiduran pulas dan lupa bunyiin alarm, ketika bangun dan lihat jam di handphone ternyata sudah pukul 4:30. Sontak saja saya kalang kabut dan buru-buru cuci muka serta pakai make up. Terus bangunin resepsionis minta dibukain pintu. Setengah mengantuk si resepsionis bilang “you early man, still dark outside”. Benar saja, ternyata pukul 4:45 masih gelap bhuahahaha. Padahal udah deg-degan ketinggalan sunrise. Bahkan ketika saya beli tiket pun ternyata saya adalah orang pertama yang antre di loket. Supaya nggak jauh jalan kaki, menginaplah di sekitar Eastern Gate.

Ketiga, bawa barang yang diperlukan saja. Untuk masuk Taj Mahal ketat sekali pemeriksaannya seperti bandara. Harus melewati x-ray segala. Jangan bawa tripod, cairan kimia seperti lotion atau hand sanitizer. Makanan dan minuman juga dilarang. Jangan khawatir kehausan, karena tiket sudah termasuk satu botol air minum dan kain pelindung sepatu. Pokoknya hindari bawa barang yang aneh-aneh. Cukup bawa badan, dompet, kamera serta handphone. Jangan lupa bawa perasaan yang bahagia. Halah. Meski ada tempat penitipan barang, tetapi tetap saja rempong ketika kena cekal dan harus antri lagi. Lha wong mic kamera saya saja kena cekal.

Peta Spot Kece di Taj Mahal

Keempat, perhatikan outfit. Taj Mahal itu terbuat dari marmer putih bersih, seperti hatiku yang suci bersih bhuahahaha. Kena cahaya sedikit sudah over exposure. Jadi lebih baik pakai baju yang kontras dengan warna putih. Dulu pertama ke Taj Mahal saya pakai baju kuning. Nah udah tahu kalau Taj Mahal selalu over exposure, waktu kedua kali ke sana malahan saya pakai kurta warna putih bercorak hitam yang saya beli di Jaipur huwahahaha. Eh untung saya ke sana pagi banget jadi cahaya nggak jahat-jahat amat. Yang jahat adalah mantan gebetan.

Nah persiapannya sudah kan? Sekarang saya kasih tahu spot-spot terbaik untuk foto di Taj Mahal. Setelah melewati Great Gate, saya pastikan kamu pasti akan merinding melihat bangunan cantik di depan mata. Rasakan momen itu sejenak sambil berjalan ke depan pelan-pelan. Dua kali ke sana, dua kali rasanya saya mau menangis melihat Taj Mahal. Mumpung masih sepi puas-puasin foto di depan Taj Mahal dari tengah kolam. Di Spot 1 ini kamu bisa memotret Taj Mahal simetris tampak depan berikut refleksi dari kolam. Dan kamu lihat ada kursi memanjang? Masuk ke kolong kursi deh biar bisa in-frame Taj Mahal dari kolong kursi.

In frame Taj Mahal dari kolong kursi di depan

Eh tapi jangan lama-lama foto di situ, keburu ramai nanti. Segeralah melipir ke Spot 2 yang ada di samping kanan. Terus belok kanan mengikuti jalan, jangan lurus menuju Taj Mahal. Nah lihat kursi-kursi bercat hijau nganggur kan? Hajar deh foto-foto di situ. Eh kalau warna catnya berubah jangan salahkan saya. Sayang saya duduknya sendirian, kamu sih nggak mau menemani aku yang jomblo.

Lanjut ke Spot 3 yang tepat berada di samping kanan Taj Mahal. Kamu akan melihat bangunan yang nggak terurus. Pintu-pintunya bisa dibuat in-frame meski nggak begitu simetris, tapi lumayanlah. Kalau mau yang simetris, tunggu dulu. Bertahanlah di spot ini dulu. Karena di spot ini lah kamu bisa puas foto dengan backround Taj Mahal dari samping. Taj Mahal dari sisi manapun tetap cantik. Sumpah foto-foto saya di sini tanpa healing-healing club, asli sepi dari turis-turis. Yang pakai kacamata hitam bisa foto refleksi Taj Mahal di sini.

Abaikan bibir kering yang cipokable itu

Puas di sisi kanan, segera melipir ke sisi kiri ke Spot 4. Kamu lihat bangunan coklat yang lantainya kotor. Masuk saja ke dalam. Nah spot ini fenomenal karena bisa in-frame dengan sempurna, simetris. Ditambah matahari mulai muncul, semakin dramatis saja. Sayangnya di saat kamu mencapai spot ini, pengunjung mulai ramai dan bocor di mana-mana. Tetapi nggak begitu banyak pengunjung yang masuk ke sini, semua pengunjung fokus ke spot-spot mainstream yang bocor yaitu di depan Taj Mahal.

Jangan terlalu fokus dengan Taj Mahal, sekali-kali tengoklah ke belakang. Karena Great Gate juga cantik difoto kok. Sayang waktu saya ke sana Great Gate sedang direnovasi, jadi banyak scaffolding yang mengganggu pandangan mata. Sudah puas foto-foto? Saatnya menyambangi makam Shah Jahan dan Mumtaz di dalam bangunan. Di sini pengunjung dilarang memotret. Orang sering keliru dan menganggap kalau Taj Mahal adalah bangunan Masjid, padahal sebenarnya adalah makam. Taj diambil dari nama Mumtaz dan Mahal berarti Istana. Seringkali saya menerima dan melihat kartu ucapan hari raya dengan desain gambar Taj Mahal. Capek keliling Taj Mahal, kamu bisa istirahat di belakang bangunan sembari mengagumi setiap ukiran dan detail tembok marmer.

Great Gate

Kalau mau sunset-an kamu bisa ke Mehtab Bagh. Hanya taman biasa, tetapi tiketnya lumayan mahal. Hanya kebetulan taman ini ada di belakang Taj Mahal dan Sungai Yamuna. Tapi sepadan sih dengan spot dan momen matahari tenggelam yang menawan. Kesalnya, waktu saya ke sini baterai kamera saya habis. Hanya tinggal baterai handphone saja. Dan pengunjung sudah tidak bisa masuk ke area Sungai Yamuna karena dipagari kawat berduri.

Taj Mahal dari Mehtab Bagh, dijepret hanya dari kamera HP

Mungkin kamu bertanya-tanya, kok bisa saya jalan sendirian, tetapi foto-foto saya di Taj Mahal begitu menyilaukan mata. Padahal tripod saja saya nggak bawa. Jawabannya adalah: saya bayar fotografer dong bhuahahaha.

Jadi waktu saya sampai di spot pertama, ada mas-mas yang mendatangi saya dan membantu motret saya. Karena saya sendirian, saya mau saja ada yang motretin. Saya pikir setelah sekali jepret terus udahan. Eh dia menyeret saya ke sana kemari. Jepretannya bagus-bagus. Spot-spot yang saya tuliskan adalah hasil arahan dia. Dia mengatur gaya-gaya saya, menyuruh saya duduk di kursi, pose berkacak ala aktor Bollywood juga atas arahan dia. Ditambah improvisasi gaya model top asal Jombang bhuahahaha. Sayangnya dia buru-buru banget, dan dia hanya mengantar sampai pada spot ketiga. Yaiyalah dia juga nyari pelanggan lain yang butuh fotografer seperti saya. Jadi di spot keempat, foto saya agak kurang simetris karena tas yang saya pakai tripod selalu jatuh miring. Beberapa difotoin sama turis Thailand yang saya todong, tetapi hasilnya kurang puas.

Untuk menghasilkan foto terbaik, jangan lupa juga siapkan outfit yang sesuai dengan destinasi wisata supaya hasil foto lebih cetar. Saya lebih suka memakai fashion simpel yang nyaman dipakai saat jalan-jalan.

“I’ve been doing this for living for many years, I do it everyday here, so I just knew it,” jawaban dari mas-mas yang masih sangat muda ketika saya tanya dia belajar memotret di mana. Dari awal dia memang hanya menawarkan jasanya, dan tidak ngomongin tentang duit dari awal. Saya sih sudah yakin dia bakalan minta duit. Saya pun nggak keberatan memberikan dia uang ketika dia meminta. Awalnya dia meminta seharga tiket masuk Taj Mahal, bisa missqueen mendadak bhuahahaha. Saya kasih separuh harga tiket Taj Mahal dia langsung sumringah. Dia puas, saya juga puas, dompet saya lemas bhuahahaha.

Happy traveling.

44 KOMENTAR

  1. Oh ini tips anti healing-healing club-nya? Nggak ada yang sia-sia dari bangun meruput sampai jadi pengantre tiket pertama wkwk. Aku pun sesungguhnya hampir mau bertanya, tapi ternyata sudah dijelaskan di penutupnya. “Kok bisa nggak bawa tripod tapi fotonya yahud-yahud?” ternyata pakai potograper. Nggak pakai tanya tarif di awal lagiii. haha. Kalau aku wes nggak khusyu foto, mbatin: “berapa ya?” *jelas ya di sini bedanyaa sama yang turah duiitt

    Setujuu sama memerhatikan outfit disesuaikan sama tempatnya. Ke Candikah? Laut? Hutan yang dominan ijo-ijoo… Warna outfit penting biar fotonya semakin sip.

    • Wakakakakakaka aslinya juga mbatin, tapi nggak tenang. Aku udah kebal dan sanggup menghadapi scam di India ehehehe. Dan sesuai perkiraan awal dia memang minta seharga tiket masuk Taj Mahal. Mas-masnya bahkan masih sekolah SMA loh mbak. Aku kasih duit separuh tiket Taj Mahal itu sudah banyak banget loh di sana. Bisa buat jajan seminggu *tebar recehan*

      Nah aku pengen pake outfit sempak ijooooooooooo mbaaaaaaaaakkkk sing glowing-glowing. Tapi nggak pantes, secara kepribadianku alim bhuahhahaha.

  2. Dulu pertama kali ke sana juga sama, belum ngerti moto (dan sekarang juga belum buahaha). Dulu pas ke sana IG aja belum punya, masih pake hape BB pinjeman orang pula. Sungguh miskin aku haha. Jadi kayaknya bolehlah ya ke sana lagi spesial buat foto-foto.

    Foto no.7 itu bagus banget. Yang di bawah-bawah yang banyak siluet juga ketjeh. Foto yang bayangan Taj Mahal di kacamata sapa yang ambil?

  3. Kalau aku suka spot yang Mbak Satya sama Mbak Yusni ambil gambar, Mbak Satya yang nari muter-muter itu. Emang amazing sunrise sih di Taj Mahal.

  4. Spot sudah bagus, hasil jepretan juga nggak kalah bagus. Rasanya masih kurang, harusnya kamu ngajak mbak-mbak sana buat motret bareng. Kalau perlu sekalian praktikkan kelihaianmu dalam berbahasa India.

  5. hahahahha krn hasil fotonya bagus2, akupun rela mas kalo hrs bayar si mas fotographer :D. mana kita enak tinggal gaya doang :D. ga ush bingung nyari spot… aku save dululah spot2nya. moga2 bisa ksana bareng suami, jd ga usah bayar org utk motret segala 😀

    • Ehehehe mbak yu mah enak punya pasangan? Aku pasangan sama tripod, itupun dia dicekal gak boleh masuk ke Taj Mahal ahahaha. Segerakanlah ke Taj Mahal. India super worth mbak yu 🙂

  6. Bangun jam segitu buat ngejar poto tanpa iklan, koe ra subuhan berarti. Hahaha. Aku belum pernah ke Indiaehe. Semoga tahun depan bisa cuz ke sana. Sudah punya beberapa orang kenalan ketemu di jalan pas di Eropa suruh mampir, katanya sodaranya artis film India yang fans-nya banyak juga dari Indonesia. Tapi gak tau itu siapa hahaha 🙂

  7. Ya ampun, kirain kamu blusukan sendiri trial & run buat cari tau spot-spot mana aja yang cakep, ternyata difotoin fotografer xD

    Tapi memang fotonya cakep-cakep, mas! Apalagi yang siluet sama yang ada dedaunan warna merah musim gugur itu. Eh, yang foto musim gugur itu kamu foto sendiri ya?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here