Berbahaya dan Eksotisnya Kawah Sikidang

24

Dalam sejarah mbolang saya baru tiga kali melihat kawah. Yang pertama adalah Kawah Gunung Bromo di Probolinggo, yang kedua Kawah Gunung Kelud di Kediri, dan yang terakhir Kawah Sikidang di Dataran Tinggi Dieng. Dari ketiga kawah tersebut yang paling fantastis dan istimewa adalah yang terakhir. Kenapa? Kalau Kawah Gunung Bromo kawahnya jauh di bawah, jadi kita hanya bisa melihat dari ketinggian di bibir kawah. Kalau Kawah Gunung Kelud kawahnya sudah hilang dan digantikan oleh anak gunung yang muncul dari letusan yang terakhir pada November 2007. Nah kalau Kawah Sikidang kita bisa langsung melihatnya di depan mata, yup langsung di depan mata secara harfiah, benar-benar di depan mata, suwer nggak bohong. Lubang kawah yang beberapa meter hanya dibatasi pagar kayu seadanya supaya pengunjung tidak nekad nyemplung ke dalam kawah. Itulah kenapa saya menyebutnya istimewa, bayangkan lubang menganga di atas permukaan bumi dengan lumpur cair hitam pekat yang mendidih tepat di depan mata kita.

Kawah Sikidang

Video Kawah Sikidang

Bahkan tanah yang kita pijak sesungguhnya mungkin di bawahnya ada lava cair panas yang siap menyembur kapan saja, secara tanahnya berasap begitu. Dan hati-hati yang punya penyakit asma atau penyakit pernafasan lainnya, disarankan untuk memakai masker karena bau belerangnya yang benar-benar menusuk hidung. Banyak penjual masker di area Kawah Sikidang seharga Rp. 2500, yah meski nggak begitu membantu karena memang bukan diperuntukkan untuk masker gas, tapi setidaknya bisa menutupi dari debu. Warga lokal sini bahkan sudah terbiasa dengan bau belerang tersebut, buktinya banyak anak-anak kecil berlarian tanpa memakai penutup hidung.

Kawasan Kawah Sikidang

Dari sekian banyak kawah di Dataran Tinggi Dieng hanya Kawah Sikidang yang paling popular dan paling banyak pengunjungnya. Karena lokasi terjangkau dan di sekitar kawah sudah ada fasilitas seperti mushola, tempat parker,  toilet,  dan lapak pedagang souvenir atau oleh-oleh. Dan dari keseluruhan kawah hanya Kawah Sikidang yang paling besar.  Sebagai catatan, Dieng mempunyai 8 kawah: Kawah Sikidang, Sibanteng, Sinila, Sileri, Siglagah, Sikendang, Candradimuka, dan Kawah Timbang. Yang namanya kawah dimana-mana pasti berbahaya karena aktivitas vulkaniknya. Pernah terjadi tragedi mengerikan pada tanggal 20 Februari 1979, Kawah Sinilia mengeluarkan ledakan dahsyat dan sebanyak 149 orang meninggal dunia karena terperangkap gas beracun CO2. Justru yang mengancam warga itu bukan ledakan kawah, tapi gas beracun yang ditimbulkan.

Pengunjung Kawah Sikidang

Dinamakan Sikidang karena lava di dalam kawah yang bergolak selalu berpindah-pindah seperti Kidang/Kijang yang suka melompat. Legenda rakyat mengatakan dahulu kala di Dataran Tinggi Dieng hidup seorang putri cantik jelita bernama Shinta Dewi, beliau dilamar oleh pangeran tampan yaitu Pangeran Kidang Garungan. Tapi, sang putri kecewa karena pangeran tidak setampan yang diceritakan orang-orang. Pangeran tersebut bertubuh layaknya manusia dengan kepala Kijang. Kemudian sang putri membuat akal-akalan untuk menolak lamaran yaitu meminta pangeran untuk membuat sumur yang besar dan dalam. Ketika sumur hampir selesai, ratu dan pengikutnya menimbun sumur tersebut dengan tanah, sementara pangeran masih di dalam. Dengan segala kesaktiannya pangeran berusaha keluar dari timbunan tanah, sumur tiba-tiba menjadi panas dan meledak, namun pengawal putri terus saja menimbun sumur tersebut sehingga pangeran tidak bisa keluar. Sang pangeran marah dan mengutuk Putri Shinta Dewi dan keturunannya kelak akan berambut gembel. Karena itulah banyak ditemukan anak kecil berambut gembel/gimbal di Dieng. Kemudian sumur itulah yang jadi Kawah Sikidang hingga saat ini.

Sumpah nggak tahan untuk nggak narsis 🙂

Happy Traveling, Wonderful Indonesia!!!

24 KOMENTAR

  1. untung foto narsisnya gelap :))

    ke kawah sileri nggak bro? menurut saya bagusan sileri sih daripada sikidang.. apalagi kalo kesana pagi hari.. 😀

    • 1. gue blom pernah ke ijen, jadi blom tau.
      2. jangan pernah ngebandingin satu tempat dengan tempat lain, haram hukumnya bagi traveler. karena tiap tempat punya keistimewaan masing2.
      3. masalah ijo toska gue dah puas di telaga warna yang sama2 mirip karakternya dengan kawah ijen, warnanya juga dari mineral yg sama yaitu belerang, bedanya satunya kawah satunya telaga.
      4. pisss meeeeen :p

  2. lavanya gaul euy.. pindah-pindah mulu…
    ke Ciwidey lah.. katanya bagus loh..
    *sendirinya di Bandung, tp blm pernah ke Ciwidey.. kkk~*

    ahh jongkok lagi… ahahaha…

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here