Berfoya-Foya di Gili Trawangan

94

“Bakwan satu, bakwan jagungnya dua, lumpia satu, berapa semuanya?” “Dua puluh ribu” saya pikir saya salah dengar tapi ketika saya bertanya lagi pedagang gorengannya menjawab dengan mantap “dua puluh ribu mas”. Duh gorengan sebiji yang besarnya tidak seberapa dan rasanya juga biasa saja harganya lima ribu, lah gimana dengan barang-barang yang lainnya. Kalau di Jombang uang dua puluh ribu bisa buat traktir gorengan 10 orang.

Gili Trawangan Alid Abdul-22

Benar saja, dua hari di Gili Trawangan, Lombok, membuat saya bangkrut. Semuanya harga bule, mahal! Bagaimana tidak, di setiap sudut pulau yang luasnya hanya 360 hektar ini isinya bule semua. Bahkan nasi rames saja yang di Jawa cuma 7.000-10.000 di sini dihargai 20.000.

Gili Trawangan Alid Abdul-23

Gili Trawangan Alid Abdul-2

Sudah tahu duit nggak seberapa tapi saya sok-sok-an niru bule nongkrong di Sunset Bar, tempat paling ngehits se-Gili Trawangan untuk menyaksikan matahari terbenam. Saya harus merogoh kocek sebesar 75 ribu untuk segelas Fruit Punch dan semangkok French Fries sebagai cemilan. Padahal kalau mau gratisan tinggal nongkrong ngesot di tepi pantai di sebelah Sunset Bar untuk menyaksikan matahari terbenam. Pemandangannya sama hanya tempatnya saja yang berbeda, padahal dudukan cuma kursi kayu biasa.

Sunset Gili Trawangan Alid (4)

Sunset Gili Trawangan Alid (3)

Sunset Gili Trawangan Alid (2)

Sunset Gili Trawangan Alid (5)

Nongkrong di Sunset Bar

Gili Trawangan Alid Abdul-21Ini mahal ini

Sunset Gili Trawangan Alid (1)

Awesome bukan?

Kamar paling murah untuk semalam di Gili Trawangan yang saya bisa temukan di internet rata-rata bertarif 250 ribu. Untung saja saya ke Gili Trawangan bareng temen saya Igo, jadi bisa sharing biaya menginap. Kalau sendirian saya benar-benar bisa bangkrut.

Sunrise Gili Trawangan Alid (1)

Sunrise Gili Trawangan Alid (2)

Sunrise Gili Trawangan Alid (3)

Kalau pagi pemandangannya begini

Gili Trawangan adalah pulau kecil dengan panjang 3 km dan lebar 2 km, jalan kaki muter-muter pulau pun selesai. Tapi lagi-lagi saya sok-sok-an banyak duit jadi sewa sepeda onthel alias sepeda pancal 50 ribu untuk 24 jam. Dan akhirnya menyesal karena jalanan yang tidak rata dan berpasir sehingga kayuhan menjadi sangat berat. Di pulau kecil ini memang minus kendaraan bermotor selain cidomo (kereta yang ditarik kuda) dan sepeda onthel tidak ada kendaraan lain, jadi tiada polusi, bebas suara bising. Namun ketika menjelang malam kehidupan di sini makin hebring. Banyak pub, bar, dan club mengadakan party. Musik di mana-mana, duh ironi. Yuk dugem!!!

Alid Snorkeling Gili Trawangan (1)

Berangkaaaaaattt

Banyak tour operator yang menawarkan paket snorkeling dan diving, saya ambil paket snorkeling keliling tiga pulau (Gili Trawangan, Gili Air, dan Gili Meno) seharga 100 ribu termasuk google dan snorkel tapi tidak termasuk fin jadi harus bayar 15 ribu lagi. Lucunya dari sekian peserta tour hanya saya dan teman saya saja yang orang lokal, semuanya bule.

Alid Snorkeling Gili Trawangan (8)

Yeay saya di tengah laut

Alid Snorkeling Gili Trawangan (3)

Sudah segalon saya minum air laut, rasanya asin sumpah

“Itu mas pelampungnya, biasa kalau orang Indonesia kan nggak bisa berenang” #hakjleb banget sih tour guidenya. Saya memang sengaja nyemplung terakhir bukan karena saya nggak bisa berenang, tapi memang saya nggak bisa mengambang di air kok. Sementara Igo kawan saya sudah nyemplung dan berenang ke sana kemari tanpa pelampung meninggalkan saya. sedangkan saya muter-muter sendirian dekat kapal sambil sibuk benerin tali pelampung yang dari tadi copot melulu. Ingat ya, saya bisa berenang tapi saya tidak bisa mengambang, beda loh, camkan itu!

Saya bukan penggemar wisata bahari jadi tidak bisa membandingkan tempat snorkeling satu dengan tempat lainnya. Seumur-umur snorkeling pun baru tiga kali ini dan rasanya sama saja selain sibuk benerin pelampung dan melihat terumbu karang berwarna-warni dan ikan kecil-kecil yang menggemaskan untuk digoreng terus dicocol sambal terasi. Tambah nasi hangat enak kali yak haha.

Alid Snorkeling Gili Trawangan (5)

Alid Snorkeling Gili Trawangan (4)

Alid Snorkeling Gili Trawangan (6)

Ngiri kenapa teman saya bisa ngambang dan saya tidak

Kapal berhenti sejenak untuk makan siang di sebuah warung the one and only, satu-satunya tidak ada pilihan lain. Tour operator tentu saja sudah bekerja sama dengan warung-warung tertentu untuk mendapatkan komisi. Lagi-lagi saya sok banyak duit dan sok kebarat-baratan, bukannya nasi goreng yang saya pesan melainkan beef steak dan banana smoothie. Yah kalau nasi goreng mah di kampung juga banyak makanya saya pilih menu yang jarang saya makan. Jangan tanya harganya, mahal pokoknya, kamu belum tentu kuat bayar.

Gili Trawangan Alid Abdul-16

Mahal loh…

Malam terakhir di Gili Trawangan saya habiskan sisa uang yang masih banyak dengan memesan ikan kerapu bakar di pasar malam. Pulangnya kehujanan dan jalan menuju ke tempat penginapan banjir selutut bhuahaha.

Alid Snorkeling Gili Trawangan (9)

Liburan itu jangan kayak orang susah, bolehlah ngirit tapi jangan sampai menyiksa hati. Sekali-kali boleh dong memanjakan diri dengan uang hasil jerih payah keringat sendiri. Pulang liburan saya giat jualan batu akik lagi buat liburan ke tempat impian selanjutnya.

Travel safe and Wonderful Indonesia.

94 KOMENTAR

  1. inflasi, inflasi, inflasi 😀
    bbm naik, dolar naik, apa2 di Gili Trawangan jd ikut2an naik
    eh tp perasaanku disana kan ada pasar? apa hargany jg mahal gt y?

  2. Saya yang lahir dan besar di Lombok pun belum pernah ke Gili Trawangan *siapa yang tanya? :haha*. Tapi di sana memang lebih-lebih daripada Senggigi sih perkembangan pariwisatanya. Semacam Kuta di Bali, bahkan mungkin lebih ekstrim soalnya terisolasi.

    Agak ngakak baca bagian snorkeling. Dan ekspresimu dengan pelampung itu, Mas! :haha *padahal sendirinya juga tidak bisa berenang :haha*.

    Yo wislah ya, sekali-sekali memanja diri dengan pelayanan dan makanan kelas satu. Tak apa, ini masih tanggal 9, jadi masih tanggal muda :p.

    • Tuh kan, orang lokal suka gitu, gak explore daerah kekuasaan. Sayang kan.

      Terisolasi itu terbatas akomodasi dan koneksi, tapi semua ada kok di sini hahaha.

      Tuh kan memalukan, padahal lahir di lombok harusnya ke pantai tiap hari haha

      • Iya ya, malah daerah perantauan yang dijelajahi sampai ke gorong-gorong *maklum dinas kebersihan :haha*. Berasa ditusuk belati aku, Mas :haha.
        Iya deh, nanti mudik kita kelilingi daerah kekuasaan :hehe :peace.

  3. hahahaha… sama dunk kita… ga bisa ngambang kalo masuk air ;p

    makanya ampe skr aku males ke lombok mas… semua harga bule di sana… Bali jg gitu… 2 tempat itu bukan fav ku bgt deh … -__- tp ga ngerasa rugi sih ga kesana… secara pantai gitu ;p… udh pasti panas :D.. #BaladaTravelerGaSukaPanas 😀

  4. hahaha, kamuh ambigu kali ini kakaaaaa. Sibuk bilang mahal, tapi terakhir2 menghibur diri juga ya kalau sesekali boleh juga menikmati dengan merogoh kocek lebih dalam dari biasanya. Liat foto2nya siih… terbayarlah….

  5. jadi malu orang lombok tapi gak pernah ke gili trawangan hehe. sebenarnya gak begitu suka travelling, bukannya gak suka tapi gak ada yang ngajakin #AlasanApaIni.

    tapi ngeliat foto-fotonya yang kece tuh akhhh jadi pengennn

  6. Iyaaa mahaal disana…. tapi btw, kalau ga salah ada deh pasar malem di Gili Trawangan yang jual jajanan2 murah pas malam minggu… mayan buat stock makan pagi besokannya ^^”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here