Gagal Menipu Di Taj Mahal

31

Begitu kereta yang saya naiki memasuki wilayah Agra, rasa kantuk dan capek selama tiga belas jam perjalanan dari Varanasi langsung hilang. Beberapa orang India lokal menunjuk keluar sesuatu yang begitu mereka elu-elukan dan mereka banggakan. Terlihat dari kejauhan dari dalam kereta yang melaju di atas jembatan, yeah itu TAJ MAHAL. Inilah highlight perjalanan saya ke India. Taj Mahal!

Sampai di stasiun Agra Fort, saya dan kedua teman jalan saya (Zarah, Tea) langsung menuju  hotel, apakah kita check in? Oh tidak, tapi kita numpang mandi hehehe. Beruntung kita bertemu Adi yang satu pesawat dari Kuala Lumpur ke Kolkata. Kita memang janjian untuk jalan bareng di Agra biar ngirit ongkos taxi. Setelah mandi kami menyempatkan ke rooftop hotel tersebut, dan pemandangannya super deh, kubah Taj Mahal terlihat dari kejauhan. Meleleh deh.

Taj Mahal dari atap hotel

Sebelum menjajah Agra kami sempatkan dulu sarapan di hotel tersebut, dan bonusnya adalah makanan kita semua kena diskon meskipun nggak banyak. Kenapa dapat diskon? Yah lumayan nasi goreng saya ada tambahan garing-garingnya, kecoak. Lumayan nambah protein >_<

Mungkin hanya Agra salah satu kota di India yang benar-benar menguras kantong turis. Semua tiket untuk warga lokal sangat murah, tapi untuk orang asing 10 kali lipat. Karena alasan itulah hanya dua tempat di Agra yang kami kunjungi, selain itu memang waktu kami di Agra juga terbatas. Hanya sehari saja.

Buland Darwaza, Pintu gerbang komplek Fatehpur Sikri

Lokasi pertama kami ke Fatehpur Sikri, jaraknya lumayan jauh dari kota Agra, hampir satu jam. Kami dapat mobil lumayan murah, 1200 Rupee (Rp. 200.000) yang kalau dibagi berempat masih sangat terjangkau oleh kantong backpacker kere. Sampai di Fatehpur Sikri ternyata jaraknya lumayan bikin gempor kalau harus jalan kaki dari parkiran. Entah kenapa kita tertipu atau merasa kasihan sama anak kecil yang menawarkan jasa antar jemput dengan kereta keledai.

Fatehpur Sikri merupakan kompleks istana yang dibangun oleh Raja Mughal yaitu Jalal’ud-Din Muhammad Akbar. Bagi yang pernah lihat film India yang dibintangi Aishwarya Rai dan Hrithik Roshan yang judulnya  “Jodha Akbar” pasti tidak asing dengan nama Raja itu. Dalam istana tersebut banyak sekali bangunan-bangunan khas bergaya Hindu dan Jain bercampur Islam.

Memasuki kawasan Masjid Jama dan kuburan Sheikh Salim Chishti itu gratis tidak dipungut biaya. Cukup bayar 10 Rupee (Rp. 2.000) untuk biaya titip sandal karena masuk kawasan tersebut harus lepas alas kaki. Dan panasnya begitu menyengat tapi ada pijakan marmer agar kaki tidak matang. Meskipun begitu tetap saja panas hehe.

Hati-hati di sini karena begitu banyak tour guide yang menawarkan diri gratis tanpa dibayar tapi mereka akan ngotot agar kita melihat pedagang souvenir. Alih alih untuk sedekah, tapi mereka salah, kita kere hahaha… “Ah you’re my brother because you muslim”, “Ok but do not force us to buy, we buy because we ikhlas lillahitalla” muahahaha berasa jadi ustad satu menit.

Tengah Tour Guide kita, lupa namanya :p

Bergaya dulu yak

Selain makam dan masjid ada lagi istana ratu, nah yang ini harus bayar tiket 300 Rupee (Rp. 50.000). Dengan memantapkan tekad dan berbekal bahasa Hindi dasar “Char ticket mujhe chahiye” saya berhasil dapat 4 tiket lokal seharga 20 Rupee (Rp. 4.000). Tapi dapat tiket saja belum tentu bisa masuk, masih ada petugas jaga di pintu masuk. Kami berempat masuk dua orang bergantian dan ketika saya ditanya “Kahan se aayi hoon” darimana? bilang saja Sikkim? Diminta ID, bilang saja “hotel se” dan looooollllooooooooooooossssss… Bahkan Adi yang mukanya kayak orang Cina saja lolos hwehehehe.

Meskipun begitu trik tersebut tidak berlaku di Taj Mahal, tiket lokalnya sih dapat tapi “No ID no enter, go back and buy foreign ticket” meskipun nangis guling-guling saya harus tetap masuk ke Taj Mahal meskipun harus merogoh kocek 750 Rupee (Rp. 130.000), beruntung Zarah dan Tea berhasil masuk dengan tiket lokal, mungkin penjaga wanitanya nggak seketat penjaga lelaki karena pintu masuknya dipisah antara wanita dan laki-laki. Kalau sudah begini saya baru merasakan nggak enaknya jadi turis di Borobudur.

Dan akhirnya mimpi sekian tahun untuk bisa menginjakkan kaki di Taj Mahal terwujud juga, berdiri di pintu gerbang saja rasanya saya meleleh merinding. Begitu melewati gerbang, badan saya gemetar dan bulu kuduk saya berdiri melihat bangunan paling spektakuler yang pernah di bangun manusia. Dalam hati sebenarnya saya menangis bahagia tapi nggak keren kan kalau saya harus keluar air mata di depan banyak orang hehe. Nikmati saja foto-foto saya, saya sudah kehabisan kata-kata untuk ditulis, Taj Mahal begitu menyihir.

Gerbang Taj Mahal, lompat kegirangan!

Taj Mahal Dalam Gerbang

Wah itu Taj Mahal

Iya ini Taj Mahal

Hore saya di Taj Mahal

Yeah Saya di depan Taj Mahal, Dream Came True ^__^

Thanks guys for the wonderful memory 🙂

Sudah ya fotonya, nanti kalian muntah muahahahaha. Happy Traveling.

31 KOMENTAR

  1. =)) kecoaak krispi 😛

    waahh..dah lama pengen banget backpacking kesitu. Ane baca2 dulu tips agan. buat modal berangkat. Btw, hotelnya apa namanya? brapaan? total berapa abis kesitu? rencana ane berangkat dari malaysia

    • huehehehe itu dia saya lupa nama hotelnya, orang cuma numpang mandi terus pergi hahaha.

      Total jendral sih sekitar 3 jutaan seminggu uda termasuk tiket lokal dari Jaipur ke Kolkata. tidak termasuk tiket indonesia-india loh.

      saya jg brangkat dari malaysia kok ehehehe…. sukses yak 🙂

    • Kebetulan hotelnya gak ketat sih haha, tanya resepsionis saya cari tamu ini tolong sambungkan, disambungkan dan kita langsung naik ke kamarnya hahaha.

      Nah Pingguran itu dimana tante?

  2. Untung kamu bukan bu ani, bisa bisa disangka itu editan fotoshop. Hahaha..

    Selamat ya for the drim kam cru nya..

    Kalo ke luar negeri, aku kepingin ke icelandic. Biar tahu hidup yg seperti apa yg dirasakan bjork kok bisa jadi sejenius itu haha.

  3. Saya nggak muntah koq 😀 btw, nasi goreng ada kecoaknya? hueekk 🙁 berarti bener ya, seperti slogan yang didengungkan itu, Incredible India 🙂 kereen 🙂

  4. hahaa, seru juga kayaknya traveling ke india yak? pengen juga deh kapan kapan *tapi ga bisa bahasa india bakal nyasar enggak ya? :p*

  5. Sama dg yg kurasakan saat masuk Petra. Warga lokal bayar 1 dinar, turis asing bayar 50 dinar alias ampir sejuta rupiah seorang. Tapi rugi juga seh, kalau ke Yordania gak masuk Petra. Asli gak rugi banget.

Tinggalkan Balasan ke Messa Batal balasan

Please enter your comment!
Please enter your name here