Horor di Nglinggo

35

Mendung, siang itu saya dan Geng Piknik #EksplorDeswitaJogja tiba di Nglinggo yang masuk Kabupaten Kulon Progo, DI Yogyakarta. Setelah pagi sebelumnya kami dari Desa Wisata Malangan di Sleman. Meski penat tapi kami semua masih semangat. Mengingat di Nglinggo kami akan disuguhi pemandangan ciamik hamparan kebun teh nan hijau serta hutan pinus yang setiap sudutnya pasti instagramable. Berharap awan mendung tidak segera menangis dan membuyarkan impian kami semua.

Nglinggo yang masuk wilayah Kabupaten Kulon Progo dan berada pada ketinggian 900-1000 mdpl di Pegunungan Menoreh, tidak heran kalau hawanya sejuk, sesejuk hatiku. Konon nama Nglinggo diambil dari Ki Linggo Manik yang merupakan pengikut setia Pangeran Diponegoro. Pegunungan Menoreh sendiri adalah saksi bisu Perang Jawa tahun 1825–1830 melawan Hindia-Belanda. Iya saya barusan baca Wikipedia :p

Setelah beristirahat sejenak sambil ngobrol dengan mas Yanuar selaku pemandu dari Desa Wisata Nglinggo. Kami bersembilan dipersilahkan menaiki jeep yang telah disediakan untuk keliling dan menjelajah Nglinggo. “Ke hutan pinus dulu ya,” terang Mas Yanuar. Segala peralatan tempur untuk bernarsis ria kami bawa, kamera otomatis nggak terpisahkan. Topi, syal, dan tetek bengek lainnya untuk properti foto cantik di kebun teh dan hutan pinus kami persiapkan. Jeep pertama dinaiki Koko Halim, Hanif, Sitam, Simbok Aji Sukma, dan Rifqy. Sementara jeep yang saya tumpangi berisikan para gadis muda belia; Aya, Mbak Rizka, dan Mbak Dwi. Brrrmmm jeep pun berangkat.

Jalanan menanjak menuju lokasi kebun teh dan kemudian petaka terjadi. Jeep tiba-tiba berbelok ke sebuah gang yang jalannya sangat terjal. “Mas woi kami di bawa kemana? Aarrrgghhh” kami semua teriak ke mas supir yang rambutnya sangar berwarna pirang. Tidak memedulikan teriakan kami, masnya dengan lempeng menginjak pedal gas kendaraan 4WD tersebut lewat pekarangan rumah orang dan sampailah di tepi sungai.

“Pegangan dan awas kamera” brrruumm ngeeengg. Jeep menghajar batuan terjal di depan dan menyebrang sungai kecil. Kami di atas jeep tergoncang tak berdaya. Sumpah serapah keluar dari mulut kami “Jiangkrek”. Belum berakhir, itu hanya pemanasan saja. Jalan masih panjang. “Pegang besi atas sini mas!” perintah mas supirnya. Aya yang duduk di depan samping pak kusir duduk tenang dan teriak kecil sok manis “kyaaaa”. Sementara saya berdiri di belakang bersama Mbak Dwi, dan Mbak Rizka di tengah yang badannya berkali-kali menimpa saya ketika jeep mendarat setelah menukik tajam. Rontok badan ini rasanya tertimpa karung beras hiks. Pinggang saya yang bahenol penuh lemak menjadi korban keganasan Mbak Rizka. Bagaimana tidak, begitu badannya menimpa saya, otomatis saya kegencet dan pinggang saya kena besi samping jeep berkali-kali. Mak Klothak! Ketika tulisan ini diposting saya sudah pijat dua kali buat benerin pinggang yang jebol.

“INI SIAPA YANG NGAJAKIN OFF-ROAD-AN? MANA KEBUN TEHNYA? MANA HUTAN PINUSNYA WOI?” Emosi karena kami semua nggak siap mengadu adrenalin, padahal kami sedang berada di tengah hutan pinus tapi tidak sadar saking konsentrasi jejeritan. Mbak Dwi dan Mbak Rizka sudah mulai mbrebes mili memohon untuk segera berakhir. Sambil meringis kesakitan saya hanya bisa mangap-mangap ketawa kegirangan. Saya memang demen lihat orang sengsara bhuahaha. Sementara jeep yang berisi batangan semua nggak henti-hentinya ngakak bahagia sambil motret. Saya boro-boro bisa motret, bisa pegangan dan nggak jatuh saja sudah bersyukur. Semua senjata (baca: kamera) dalam dekapan masing-masing. Kami lebih sayang kamera daripada badan sendiri. Tapi jangan khawatir, aku lebih sayang kamu kok, tapi kamunya nggak sayang aku. *dikeplak*

Yak perhatikan ekspresi kedua orang sebelah saya yang nahan kentut bhuahaha

Nggak heran jika off-road Desa Wisata Nglinggo mendapat predikat salah satu track off-road terbaik. Gimana nggak terbaik, lha wong tracknya ancur-ancuran begitu. Semakin ancur memang semakin terbaik dan banyak diburu para off-roader. Jalannya yang menukik turun dan menanjak naik membelah hutan pinus. Belum lagi bebatuan besar di pinggir dan tengah jalan yang membuat perut mual dan mengocok-ngocok kandungan. Buat ibu hamil dilarang keras mencoba off-road di Nglinggo kalau tidak mau keguguran.

Di tengah pekik histeris ada yang nyeletuk “sandal gue putus”. Yak syukurin, itu adalah karma karena telah ngegencet artis hits Jombang. Hukuman belum selesai, di akhir perjalanan Mbak Rizka banyak duduk. Usut punya usut ternyata celana bagian pantatnya robek bhuahaha, mampus koeeeeen. Pantesan tadi samar-sama saya mendengar bunyi “krek”. Penderitaan dia adalah kebahagiaan kami bhuahaha. Apes banget, sandal putus, celana robek, topi cantiknya penyok, sementara pinggang saya nyeri-nyeri hiks. Yakali off-road bawa properti yang nggak semestinya.

“Itu track nggak ada apa-apanya,” terang Mas Yanuar. Di Nglinggo ada beberapa track panjang yang durasinya dari satu jam hingga lima jam. Ada juga yang sampai Borobudur finishnya. Duoh track yang seupil gitu saja bisa bikin mencret apalagi yang panjang. Kunjungan di Nglinggo sangat singkat dikarenakan padatnya jadwal roadshow Geng Piknik #EksplorDeswitaJogja. Meskipun singkat tapi Nglinggo memberikan kejutan yang luar biasa bagi kami semua. Horor di Nglinggo merupakan kebahagian dalam penderitaan, joy in pain. Mirip orang makan masakan pedas yang tidak akan pernah kapok akan pedasnya cabe, nagihi. Suatu saat saya pasti kembali ke Nglinggo dan mencoba off-road rute panjang. Apalagi saya belum kesampaian foto-foto di Kebun Tehnya. Selain kebun teh di Nglinggo ada juga air terjun loh.

Kalau kamu ingin ke Nglinggo bisa menghubungi Mas Yanuar selaku nara hubung Desa Wisata Nglinggo di nomor 082226228323 dan 081228086349. Selain paketan off-road disediakan juga homestay untuk menginap dengan harga yang murah meriah. Yuk ke Nglinggo!

35 KOMENTAR

  1. Pagi-pagi wes kram perutku gara-gara ketawa :’D
    Kenapa nggak pake sensor mas?
    Kursi patah diduduki artis jombang nggak ketulis? Haaa. Habis baca ini speechless lagi. Yokkk nyobain yg rute panjang biar pijetnya dua kali lipat :p

  2. Para pemirsa yang budiman..
    Perlu saya ingatkan tulisan ini adalah dari sudut pandang si kampret dari Jombang..
    Tentunya pengalaman yg dirasakan oleh Raline Shah dan Laudya Cynthia Bella berbeda..
    Tunggu tanggal mainnya di blog si karung beras..
    –_______________–

  3. GILAAAAK… Bacanya aja aku ampe pgn terbang ke Nglinggo skr utk nyobain wkwkwkwk.. Yg gini nih yg aku sukaaak! ^o^.. Naikin adrenalin bgt. Serius ada yg rute sampe borobudur maas??? Kyaaaaa aku hrs ambil yg itu kalo kesana ntr… Ya amppounnn lgs ga sabar mudik k solo nanti hrs cobain ini pokoknyaa!! 😀

  4. kok jadi pengen tuku mobil offroad ya. Buat lindes mobil yang bikim macet di Jakarta. hahaha seru banget pasti jalan ma orang-orang kece kayak rifqi.

    Btw suka banget ama foto pertama

  5. ngakak pas baca ada pantat robek XD

    lintasan (yg katanya) belum ada apa-apanya itu makan waktu berapa jam mas?
    gile bener kalau aada ibu hamil berani main offroad di nglinggo. itu ke barat dikit sampai ke daerah purworejo lho mas, daerah asli saya..piknik kesini gih ^^

  6. Aku ngguyuuuu, aku ngakaaaak hahahaha. “Praaaaaaak” Wkwkwkwkw. Dan suara prak itu bukan hanya suara robek, tapi juga ambruknya kursi kayu dan TOA gara2 Aya! 😀

    Ayo kapan bali maneh, njajal trip panjang seng nginep nang alas hehehe. Ekspresimu pasti bakal lebih dari foto-fotomu di sini 😀

  7. Baca tulisanmu ini, aku kok malah pengen ya Lid? Mumpung tulang belulang masih sanggup menahan guncangan hahaha … Bayanginnya aja seru!

  8. wingi aku wis moco. tapi belum bisa komen. haha.
    duh, iki tulisan bikin ketawa mas. Banyak hal yang mengejutkan ketika di sini. Dan pas tak puter2 videone. Isinya cuma teriakan2 ra jelas. Apalagi suaramu. persis toa masjid. wakaka.
    Kapan maneh yo mrene. Seru2an bareng.

  9. Sing jelas jangan pake sendal tinggi apalagi high heel di Nglinggo, bisa keseleo parah hahaha. Tapi trek off-road Nglinggo ini tempat yang pas buat nembak atau ngelamar calon bojo loh, mau nggak mau mesti lamaran atau pinangan diterima, yen nolak ya jalan anjrut-anjrutan dilanjut, sebaliknya yen iyes ya langsung pasang ring. Nah loh pilih ndi? Hahaha.

  10. aduh kepengen bener bisa berpetualang kesana kemari apalagi make mobill offf road waduh dah.. kepengen bener rasanya.., itu saya lihat di foto yang terakhir mobil off road bisa lewatin batu gede gituan ya? apa nggak takut kebalik mobilnya..

  11. wkwkwk.. tak kira cerita horor beneran, malah cerita mengerikan tentang jeritan-jeritan misterius di hutan pinus nglinggo

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here