Jatuh Cinta Dengan Korea Seketika

49

Sebelum menginjak negeri ginseng saya sudah skeptis terhadap negeri tersebut karena orang-orangnya. Maklum saya punya beberapa pengalaman buruk berhubungan dengan orang-orang Korea yang nggak perlu diceritakan di sini hehe. Tapi prasangka-prasangka buruk hilang seketika begitu saya mendarat di bandara internasional Gimhae di Busan. Petugas imigrasi nggak banyak cing-cong begitu saya menyerahkan paspor dan langsung dicap sambil bilang “Welcome to South Korea”.

Ketika kebingungan cari stasiun kereta bawah tanah karena stasiun transfernya berbeda tempat, tanya Ahjumma (sebutan bibi-bibi, emak-emak) yang merupakan kesalahan teman jalan saya Jard. Sudah tahu dia nggak ngerti bahasa inggris eh dia sekonyong-konyong tanya. Alhasil ahjumma tersebut nyerocos dengan bahasa korea yang nggak kita mengerti sama sekali, tapi memang maksudnya baik dia menunjukkan lokasi stasiun. Apa cuma itu saja keramahan orang Korea? Ada yang lebih fantastis lagi, simak paragraf berikut hahaha.

Jagalchi Fish Market

Hari pertama mendarat di Korea saya dan Jard sudah berencana akan langsung naik bis ke propinsi Gangwon di bagian utara. Tapi sebelumnya kami berniat cari makan malam di seputaran Jagalchi Fish Market. Karena masih roaming kami kebingungan mencari pintu keluar menuju pasar ikan yang paling terkenal seantero Korea tersebut, datanglah pasangan orang tua menghampiri kita dan bertanya “Where are you going?”. Akhirnya kami berkenalan dan ngobrol, karena mereka juga sama-sama mau makan malam di Jagalchi, jadinya mereka menyuruh kita mengikuti mereka, yup mereka jago Bahasa Inggris. Mereka tanya akan kemana saja dan sampai kapan, tentu saja saya beberkan semua rencana kami dan tanggapan mereka “Opooooooo cek wanine koen le” eh loh salah bahasa ehehehe “What? You guys just arrived in Korea and want to ride to Gangwan-do for 6 hours by bus and without reservation yet, and no hotel, brave young man, very brave young man”. Artinya? Aukh deh :p

Mendadak mereka panik terhadap kondisi kita yang baru saja tiba dan mau pergi ke utara naik bis 6 jam dan belum pesan tiket sama sekali. Mereka mengajak minggir sebentar dan suami istri tersebut sibuk dengan gadget masing-masing mencari informasi. Mereka juga sibuk menelpon beberapa nomor informasi yang ada untuk dimintai keterangan mengenai ketersediaan bis walau hasilnya nihil karena beberapa kantor sudah tutup malam itu haha. Akhirnya mereka mengajak kami makan malam bersama karena khawatir dengan nasib kami.

Ngobrol-ngobrol kami juga membeberkan semua budget yang kami punya untuk keliling Korea dalam seminggu “What? are you serious? that’s only for 2 days in here” kami hanya cengengesan saja mendengarnya, kemudian mereka bilang “Oke, because you guys look so poor we will pay the dinner”.  Doweeeeeeeeeenggggg kami ditraktir sodara-sodaraaaaa!!! Kata miskin tersebut entah sebagai hinaan atau pujian saya nggak peduli yang penting makan gratis hahaha.

Makanan Mahal Ala Korea

Jagalchi Fish Market adalah pasar ikan terbesar di Korea, areanya luas, dan ada gedung bertingkat tersendiri yang dari lantai satu sampai atas baunya amis karena semua jualannya ikan dan makhluk laut lainnya. Lain gedung lain juga lapak kaki lima yang di luar, saat itu sudah sekitar jam 8 malam dan masih saja ramai orang berjualan. Kami menurut saja apa yang dihidangkan di meja karena saya sendiri nggak berani menengok daftar menunya, selain menu berbahasa korea saya merinding melihat harganya.

Mr. Kim Wan Min dan Istri

Sungguh beruntung bertemu Mr. Kim Wan Min dan istrinya yang kala itu sedang kencan tapi kencan mereka rusak karena kedatangan kami haha. Selain mengajak makan malam mereka juga mengajak kami berkeliling di pasar serta mengajak kami ke area PIFF atau Pusan International Film Festival yang lokasinya dekat dengan pasar, yeah karena PIFF juga saya bisa memenangkan tiket gratis ke Korea Selatan hehehe.

PIFF

Di PIFF saya melihat banyak sekali wajah orang-orang Indonesia yang bekerja di Busan, dan memang PIFF adalah tempat nongkrong populer di Busan. Kami tahu dari Mr. Kim kalau ubin di seputar jalan di PIFF terdapat banyak sekali cap tangan dan tanda tangan artis-artis terkenal, kebanyakan artis Korea sih. Istri Mr. Kim mentraktir kita jajanan khas korea, Hotteok, terbuat dari beras yang digoreng berisi kacang dan biji-bijian. Kata Nyonya Kim, Hotteok yang dijual di sini terkenal makanya yang antri sampai mengular begitu. Sembari menikmati Hotteok mereka mengajak kami berkeliling dan mengobrol.

Walk of Fame Busan

Mr. Kim katanya seorang profesor yang mengajar di universitas dan pernah kuliah di Amerika, nggak heran bahasa Inggrisnya lancar, ternyata dia bertemu dengan istrinya juga di Amerika. Melihat pasangan tersebut rasanya iri sekali, Mr. Kim sungguh seorang lelaki romantis, setiap kali jalan dia selalu menggandeng tangan istrinya. Jika lepas dia seketika menengok ke belakang dan mencari istrinya. Sayang mereka nggak mau difoto bersama karena malu, jadi saya ambil foto mereka diam-diam haha.

Mesranya

Sebelum berpisah mereka selalu mewanti-wanti kami untuk tidak tidur di luar karena cuaca yang dingin. Kami memang tidak booking hotel sama sekali karena mengandalkan CouchSurfing. Mereka menawarkan apa kami butuh minuman, makanan, buah, atau apa saja untuk bekal selama perjalanan. “Don’t worry we will pay”, duh meleleh rasanya. Mr. Kim juga memberikan nomor ponselnya untuk berjaga-jaga jika butuh bantuan selama di Korea. Orang baik memang selalu ketemu orang baik eeeaaa.

Siapa mau Hotteok?

Rasanya nggak percaya masih ada orang baik di dunia ini, tapi melalui traveling saya bisa melihat kebaikan orang secara nyata. Akhirnya kami berpisah, mereka mengantarkan kami sampai pintu masuk jalur kereta, iya sampai jalur kereta. Seperti yang dikhawatirkan, sampai di stasiun Nopo-dong kami kehabisan tiket bis ke Ganwan-do muahahaha. Always travel safe and happy traveling!

49 KOMENTAR

  1. biasanya bawa uang saku brapa bang kalo mau travel dengan biaya minim? kasih rincianya dong biar ada pandangan sama gak cuma modal nekad 😀

  2. Kenalkan aku dengan mrs & mr kim dong kakak, biar bisa ditraktir makan + nebeng nginep 😉
    Blm kepikir ke korea nich, ngak begitu suka ama film2 nya ;-(

  3. bukan karena kata2 poor itu, tapi kebaikan yang diberikan mr kim adalah kebaikan yang benar2 tulus ya…,
    kebaikan dan ketulusan membantu sesama ternyata masih banyak ditemui di dunia ini….semoga saja di Indonesia juga demikian….
    keep happy blogging always…salam dari Makassar 🙂

  4. Ditulis dong to be continued nya haha..

    Dirimu lain kali kalau piknik jangan berfikiran negative lah Lid, tuh ada Mr. Kim contohnya. Baik banget tuh orang. Semoga mendapatkan balasan Nya deh ya..

    Atau.. jangan2 mereka berdua itu.. malaikat?

  5. orang gila ketemu orang gila..satu gila bokeknya yang satu lagi gila baeknya…minta no hpnya donk… mau numpang nginep kalau kesana hahha… bercanda…moga dah kalau saya jalan2 kesana ketemu ma orang2 baek hehe

  6. ya Allah, jalan-jalannya biki ngiri dah. pengin banget ke korea. ternyata disan tempatnya lebih rapi ya pasar tradisionalnya…. teh kamu suka india ya… aku juga…

  7. Lucky man, udah dapet tiket Busan gratis pas sampe sana ditraktir pula.. bikin ngiri :))

    eh, btw gw mau tanya soal visa Korea dong Mas susah gak applynya dan masalah saldo rekening tabungan gimana? soalnya Juni nanti gw ada trip ke Seoul.

  8. Hahahaha, antara mw ngeringis ama ketawa dgr yg bagian, look so poor Lid ;p Eh tapi org2 korea itu memang ramah kok.. nasabah2ku yg korea jg gitu tuh.. suka ngobrol, dan kemampuan bahasa mereka jauuuuh lbh bgs drpd japanese. Kalo ngadepin nasabah jepang aku suka pusing.. bhs inggris ga bisa, ngotot pake bhs indonesia, tapi ngawurnya kebangetan ;p.. yg ada aku ga nyambung dia ngomong apaan 😀

  9. haloo.. mas alid.. mau nanya dong.. di artikel ini. mr kim smp kaget budget yg dibawa hny cukup utk hdp 2 hari dsana pdhl mas alid mau seminggu disana.. kok. bs, mas? waktu bikin visa aman2 aja? kan ada syarat print buku tabungan 3 bln terakhir. krn saya jg mw bekpekeran.. dan lg cari tau.. hehee.. gomawo yooo 🙂

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here