Kalah Judi di Makau

38

Begitu keluar dari Bandara International Macau tujuan pertama kali saya adalah The Venetian yang merupakan salah satu resort paling tersohor di antara resort-resort lainnya di seantero Makau. Jelas saya tidak mungkin menginap di sana sebab… ah sudahlah mungkin pembaca juga sudah tahu alasannya.

Alid Abdul in Macau

Makau terkenal dengan sebutan Las Vegas-nya Asia atau Monte Carlo of the Orient. Sama seperti di Las Vegas yang banyak terdapat kasino, di Makau ada 33 kasino dan yang terbesar adalah The Venetian yang lokasinya beberapa menit saja dari bandara. Tinggal naik shuttle bus gratis di parkiran bandara untuk menuju The Venetian.

Alid Abdul in Macau-7

Enaknya di Makau kemana-kemana tidak perlu mengeluarkan uang transportasi. Banyak resort yang menyediakan bus gratis di beberapa titik penting seperti bandara dan pelabuhan. Tinggal masuk saja dan nggak bakalan ditanyain nginep di hotel tersebut atau nggak. Enaknya lagi beberapa titik pemberhentian dekat dengan tempat wisata. Sudah gratis, busnya pun berfasilitas wifi super kencang. Mungkin ke depan sekalian makan gratis dalam bus #ngarep

Sampai di Venetian saya dibuat ternganga dengan segala bangunannya. Pintu kayunya bisa membuka sendiri seperti sihir di film-film Harry Potter. Duh iya saya ndeso. Gimana nggak ndeso lha wong biasanya pintu otomatis itu terbuat dari kaca dengan bukaan geser ke samping. Lah ini kaca dengan pinggiran ukiran kayu unik dan bukaan pintunya maju mundur secara otomatis. Canggih!

Memasuki lobinya yang “grand” dan mengagumkan saya melipir ke concierge untuk menitipkan ransel. Cahaya lobi dibuat temaram dengan warna keemasan sehingga membuat siapapun yang berada di situ merasa hangat di tengah kemewahan.

Alid Abdul in Macau-3

Kasino

Sejak lama saya memimpikan berada dalam tempat yang dilaknat oleh agama. Sumpah mimpi yang absurd yang enggak pantas untuk ditiru. Entah ini surga dunia apakah neraka? Jika neraka begitu mengerikan kenapa banyak orang berdatangan. Apa mereka tidak takut disiksa dan dipecut. Ya benar saya berada dalam tempat perjudian terbesar di dunia. Saya bukannya mau berjudi, saya hanya mencari Dono dan Indro karena di sini hanya ada Kasino. Halah.

Alid Abdul in Macau-5

Untuk memasuki area perjudian di Venetian seorang petugas akan mengecek identitas setiap pengunjung. Apakah sudah cukup umur dan akil baligh untuk memasuki kasino.

“Wah jadi seperti yang namanya kasino”, banyak mesin judi dan meja taruhan seperti di tivi-tivi. Saya tidak begitu mengerti permainan apa saja yang ada dalam kasino. Beberapa mesin judi bunyinya mengingatkan saya pada mesin permainan di game zone. Klunting cring klunting cring glodak gubrak, abaikan dua bunyi terakhir haha.

Alid Abdul in Macau-4

Beberapa orang bergerombol dalam satu kelompok asyik dalam permainan. Beberapa orang asyik dengan kesendiriannya berjudi dengan mesin sambil memegang gelas berisi alkohol atau jus jeruk. Saya sendiri sibuk keliling ke sana kemari mencari koin jatuh tapi nggak nemu satupun bhuahaha. Ingin rasanya mencoba satu mesin yang ada tapi hampir semua mesin menggunakan aksara Cina. Mungkin saja mesinnya bilingual tapi menyentuh satupun mesin judi saja saya tidak berani, takut dosa #PasangPeci. Jangankan berjudi, main uno saja aku kalahan.

Alid Abdul in Macau-6

Selain memegang rekor sebagai kasino terbesar di dunia, daya tarik lain dari The Venetian adalah di mall lantai 3. Sebuah tempat romantis yang menjadi jujugan semua turis di Makau. Sebuah tempat ala-ala kanal di Venesia lengkap dengan gondolanya.

Setiap detail bangunannya dibuat semirip mungkin dengan aslinya di Italia sana. Yang menakjubkan kanal di The Venetian berada dalam gedung. Tipuan langit biru di atas hampir menipu setiap pengunjung dan melupakan kalau ini hanya buatan semata.

Alid Abdul in Macau-2

Untuk naik gondola harus merogoh kocek sebesar Rp200.000 dan kalau mau gondola privat tanpa penumpang lain harus bayar sebesar Rp900.000. Dengan harga segitu penumpang akan diajak mengelilingi kanal sambil dinyanyikan lagu-lagu romantis berbahasa Italia oleh supir gondola. Apakah saya naik gondola? Duh bisa makan sehari 3 kali di Makau saja sudah syukur kok.

Eh tapi saya sudah mempersiapkan banyak recehan untuk bisa terjun dari Macau Tower yang memegang record Bungy Jumping tertinggi di dunia nomor 2 setelah Royal Gorge Bridge, Colorado, Amerika. Sayangnya saya gagal menghamburkan uang sebesar Rp6,5 juta bukan karena saya takut tapi lagi-lagi karena cuaca hujan dan berkabut seperti di Hong Kong. Sekali seumur hidup cita-cita saya ingin melakukan Bungy Jumping, sudah jauh-jauh ke Makau tapi gagal terjun hiks.

Alid Abdul in Macau-8

Macau Tower diselimuti kabut 

Karena cuaca pula saya tidak bisa puas mengunjungi situs peninggalan bersejarah yang ada di Makau. Kota modern dengan banyak resort, kasino, dan gedung-gedung bertingkat ternyata menyimpan banyak reruntuhan bangunan bersejarah yang unik untuk ditelisik.

Dahulu Makau dijajah oleh Portugis maka tak heran jika banyak bangunan-bangunan ala Portugis di sekitaran Senado Square, bahkan sampai saat ini Bahasa Portugis masih digunakan seperti papan penunjuk jalan, nama jalan, gedung, dan lain-lain.

Alid Abdul in Macau-9

Ruins of St. Paul’s

Yang wajib dikunjungi adalah Ruins of St. Paul’s atau Reruntuhan Santo Paul. Adalah sebuah gereja yang dibangun tahun 1602 dan pernah terbakar pada 26 Januari 1835 hanya menyisakan tembok depan saja. Tahun 2005 UNESCO menobatkan Macau sebagai Warisan Budaya dunia karena menjadi saksi bisu pertemuan budaya Timur dan Barat.

Alid Abdul in Macau-10

Baju biru sebelah itu sialan banget numpang pose >_<

Reruntuhan gereja tersebut sekarang menjadi landmark paling penting dan terkenal di Macau. Saking terkenalnya untuk menuju ke sana harus berjuang melewati lautan manusia, mana hari itu gerimis sedang labil-labilnya. Tapi serunya saya bisa makan gratis selama di jalan. Banyak toko oleh-oleh yang memberikan tester untuk menarik pembeli. Jadi comot saja, lumayan buat isi perut haha.

Alid Abdul in Macau-11

Ganteng Ganteng Gembel

Makin sore semakin gerimis jadilah saya membunuh waktu di Macau dengan keluar masuk hotel dan kasino hingga bosan dan berakhir 15 jam menggembel di bandara untuk kembali pulang ke Indonesia.

Happy Traveling

38 KOMENTAR

  1. Yang baju biru tahu kalo kamu blogger femes banyak drama, mungkin dia mau diajakin main sinetron, Lid hahaha.

    Sayang, aku terlalu miskin untuk membeli tiket ferry waktu itu. Ya sudahlah, apalagi aku belom akil baliqh, pasti dilarang masuk.

  2. Tulisanmu iki lucuuuu, Lid.
    Tapi sing paling lucu kuwi foto-foto sing ono penampakanmu 😆

    Jadi, persediaan recehan yg mau dipake buat Bungy Jumping, sekarang dikemanain?

  3. Jadi ga coba main judi-judian di sana ya.. Masuknya gratis kalo ga main?

    Mantap euy recehnya 6,5 juta. Kerja di mana, Kak? #NitipCV

  4. Gila, males ah banji jamping mbayar larang tapi disikso hahaha. 6 juta kui dijamin urip ngono ya nek misale taline pedot? Haha mungkin kui biaya nyewo superman opo spaedermen untuk menyelamatkan orang yg talinya pedot haha.

    Btw moco komen pertama kok gak nyambung ya karo isi postinganmu. Kui yakin dee ndelok gambare tok gak diwoco blas tulisanmu HAHAHAHA.

  5. Hihhh aku juga pgn bgt ke Macau cuma utk bungy jumping di Macau tower mas. Yg lainnya GA tertarik :p. Tp suami bnyk alasan mulu nih tiap Kali disodorin planning ksana. Kyknya dia takut hrs ikutan terjun :p

  6. Kirain tadi yang sebelah biru itu temennya Mas. hahaha.
    Ini menurut estimasi beberapa ahli di buku yang saya baca, pusat kasino dunia sudah macau, bukan lagi vegas katanya. Btw Dono sama Indro ketemu gak mas? *krikkrik

  7. Wah ceritanya lucu banget mas, unik…. Iya bener juga ya mas, dono dan indro aja yang di cari,,, kasinonya udah ada soale… terus absurd banget mas, wes ceritanya dari atas keren – keren,,,, ew bagian terakhir malah ngegembel,,, wah beneran mas, aku yo pengen ngalami koyo sampean,,,,, berarti ke makau enak ya mas, kemana – mana gratis,,,, tapi makan tetep bayar sendiri,,,, hahahahaha

  8. Mantap ya transportasi gratis disediakan hotel, resort atau tempat judi. Kalau pengusaha kita pasti hitung-hitungan soal itu, padahal anggap saja itu bentuk csr.

    • Wah justru ini masuk itung-itungan loh sebab rata-rata orang ke Makau niatnya banyak yang berjudi dan fasilitas transport disediakan oleh resort yg punya kasino. Antara CSR antara emang bisnis hahaha

  9. Main judi itu bisa lupa diri kalau dari awal engga komitmen bakal stop jika sudah kalah pada limit tertentu. Apalagi kalau sudah pernah sekali menang, pasti ada rasa penasaran buat main terus hahaha… ( Note : Bukan pengalaman pribadi, cuman pengalaman liatin teman main )

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here