Koin untuk Pulau Komodo

28

save pulau komodo
[pullquote]Bagi dunia, Pulau Komodo sudah menjadi salah satu world wonders meski tanpa tittle dari New7Wonders. And Indonesia should be proud of it[/pullquote]Beberapa hari belakangan pemerhati pariwisata, penyuka traveling dan masyarakat gerah dan penasaran dengan berita mengenai akan ditangguhkannya status Pulau Komodo sebagai finalis dalam New7Wonders pada tanggal 7 Februari 2011. Yang bener yang mana sih? Kedua pihak tidak mau disalahkan, pemerintah Indonesia bilang diperas dan diancam, New7Wonders mengklarifikasi bahwa pemerintah Indonesia plin-plan.

Awalnya waktu gue baca status dari New7Wonders tentang penangguhan serta sikap pemerintah Indonesia gue langsung komentar “SHAMEEE” memalukan bener pemerintahan kita. Selanjutnya gue baca di Kompas mengenai alasan kenapa dicoret. Gue langsung update twitter dengan mention”@new7wonders is totally fake”.

Nggak konsisten amat sih gue hahaha, tanpa tau apa dan kenapa langsung men-judge dua-duanya.

Terus yang benar yang mana? Kalau dirunut dari kronologis yang gue baca di sini. Pemerintah Indonesia emang terkesan plin-plan dan terlalu lama serta mau ambil untung dari ekploitasi brand N7W. Sehingga pihak N7W mem-push pemerintah “Jadi nggak sih?”

Dikutip dari http://savekomodo.blogspot.com/p/kronologi.html

“Jurang antara apa yang disampaikan Kemenbudpar, eksploitasi nama dan brand N7W dalam Vote Komodo dan Kenyataan yang harus dihadapi N7W sebagai Pemegang Hak Voting dan Penyelenggaraan Deklarasi Pemenang 7 Keajaiban Dunia sangatlah bertentangan bahkan membingungkan. Pernyataan demi pernyataan disampaikan kepada publik namun tidak pernah ada tindak lanjut yang konkrit. Dan dukungan sektor swasta yang sangat strategis juga tidak diacuhkan oleh Kemenbudpar.”

[pullquote]Karakter aparat kita yang terkenal plin-plan dan mbulet sudah tertanam sejak lama dan bukan barang baru bagi kita [/pullquote]Kalau benar begitu adanya gue berani bilang kalau orang pemerintahan kita benar-benar ’memalukan’. Karakter aparat kita yang terkenal plin-plan dan mbulet sudah tertanam sejak lama dan bukan barang baru bagi kita.

Presiden dari New7Wonders sendiri memberikan 3 solusi, mereka benar-benar punya niatan baik untuk bekerja sama dengan semua orang Indonesia yang telah mendukung. Tinggal menunggu pemimpin-pemimpin kita saja.

Dikutip dari http://n7wpress.wordpress.com/2011/02/03/new7wonders-president-there-is-a-solution-we-are-ready/

“Our team is ready to work together with the constructive supporters of Indonesia to move forwards — our commitment is there on the table and it is now up to the leaders of Indonesia, public and private, to seize this positive opportunity.”

Terus siapa yang bisa dipercaya ya? Percaya sama orang bule atau orang kita? Apapun solusinya kita tetep harus bayar untuk event tersebut, pihak New7Wonders pun mengklarifikasi mengenai berapa nominal untuk event tersebut http://n7wpress.wordpress.com/2011/02/02/the-new7wonders-official-host-in-jakarta-the-true-financial-numbers/

Pulau Komodo memang mahal, lebih mahal dibandingkan kalau gue jalan-jalan ke Singapura, Malaysia, Thailand atau bahkan ke Hong Kong. Investasi dan promosi pun butuh biaya yang tidak sedikit. Akomodasi dan transportasi menuju ke sana masih terbatas. Itu yang membuat mahal. Yah kalau gue sih uang segede itu mending dipakai buat bangun insfrastruktur yang memadai. Promosi melulu tapi infrastruktur di sana tidak mendukung kasihan yang datang.

Yang aneh, kenapa New7Wonders akan menghapus Pulau Komodo dari daftar mereka hanya gara-gara Indonesia tidak mau jadi host. Apa mereka sudah bertanya ke negara lain dan akan melakukan hal yang sama (menghapus) jika negara lain juga menolak. Hmm…

Kalaupun dihapus dengan alasan tersebut, Indonesia people akan teriak-teriak ke dunia melalui internet, jangan lupa bahwa penetrasi internet kita tinggi. Akan memalukan mereka sendiri nantinya.

Tapi dipikir-pikir kalau beneran Indonesia jadi host buat event tersebut, gaung INDONESIA RAYA bakalan kemana-mana. Disorot media internasional, jadi promosinya tidak hanya sebatas Pulau Komodo saja tapi seluruh Indonesia. Masalahnya di dana, kalau ada koin untuk Prita dan Presiden, buat aja koin untuk Pulau Komodo hehehe. Mahal? Itu wajar, gue pernah terlibat dalam event yang menghadirkan bapak Gubernur saja habis setengah milyar. Apalagi ini kelas internasional.

Nggak rela juga sih kalau uang segitu, kata Pak Jero Wacik ”apa bisa balik modal?”

Mending undang blogger-blogger kayak gue neh buat plesir ke Pulau Komodo trus suruh promo lewat media online hahaha…. kalau perlu blogger internasional diundang juga. Citizen journalism lebih tepat buat promosi Pulau Komodo.

Hoaem… mau dihapus kek, mau nggak jadi seven wonders kek, pokoknya gue sekarang nabung buat ke sana. Bagi dunia, Pulau Komodo sudah menjadi salah satu world wonders meski tanpa tittle dari New7Wonders. And Indonesia should be proud of it 😉 *tiiing…

28 KOMENTAR

  1. moga2 cepet ada solusinya deh & si komodo bisa tetep jadi tuan rumah… biar pariwisata Indonesia makin terkenaaaal…!

    *comment from my windows phone – mobile version*

  2. semoga aja cepat dapat solusinya yak.. tapi wktu itu saya dengar dari berita, warga komodo gak setuju pulau komodo di jadiin 7 keajaiban dunia.. lhaa gimana tuh.. -,-

  3. Solusi dari situ mantap gan, kumpulin aja para blogger. Biaya nya bakalan lebih murah daripada ngadain host2 kayak gituan 😀

    Btw referensi situ kayaknya kurang kuat semua bro, emang new7wonders itu ga punya domain bener yang bukan gratisan yak?

    • hahaha emang kenapa klo gratisan gan? masak gag boleh? toh itu juga sumber dari facebooknya mereka kok…

      lagian google juga punya blog yg pake blogspot tuh, android juga pake punya blogspot tuh, kan gratisan hahaha *pdhl punya mereka sendiri

  4. komodo nih udah langka banget….. udah seharusnya dijadikan keajaiban dunia gan… maju terus INDONESIA…

    salam kenal dari saya gan… 😀

      • mksd saya penduduk sekitar pulau komodo mas.. soalnya kemaren di televisi kan mereka malah g mau mendukung karena mereka takut malah mereka g punya lahan pekerjaan karena pemerintah dan pengawas pulau komodo tak memperbolehkan mereka berjualan atau mencari nafkah di kawasan sekitar

        • loh kan emang kawasannya wilayah konservasi, jadi memang tidak diperbolehkan ada penjual dsb. tapi klo wilayah lainnya boleh2 ajah. misal pulau tempat penginapan atau persewaan kapal dll. klo pulau komodo sendiri emang gag boleh…

Tinggalkan Balasan ke chocky Batal balasan

Please enter your comment!
Please enter your name here