Mampir Di Pabrik Manisan Carica

18

Di postingan sebelumnya saya bercerita tentang asyiknya bermain dan belajar di kebun serta pabrik teh Tambi. Selain di pabrik teh saya dan rombongan kawan-kawan blogger juga berkesempatan mengunjungi industri rumahan pembuatan manisan carica di Wonosobo. Kunjungan tersebut adalah agenda terakhir dari ritual perjalanan kami pada acara FamTripJateng yang digelar oleh Dinas Pariwisata Jawa Tengah.

image

Proses Pengupasan

Hujan turun semenjak kita meninggalkan penginapan dan begitu bis  yang mengangkut kami sampai di tempat tujuan semua berhamburan lari ke dalam rumah kecil yang merupakan pabrik pengolahan manisan carica. Lokasi pabriknya di belakang rumah sedangkan depannya merangkap sebagai toko oleh-oleh khas Wonosobo.

image

Pemisahan biji dan daging buah

Manisan Carica merupakan salah satu komoditas utama Wonosobo, dari sebuah buah carica kecil dan dekil dengan rasa yang hambar bisa menjelma menjadi sebuah panganan wajib yang banyak dicari-cari pengunjung yang singgah di Wonosobo. Kami semua beruntung menyaksikan sebuah proses kerja keras tersebut di Yuasa Food yang berlokasi di Jalan Dieng Km 3,5 Krasak Mojotengah Wonosobo.

image

Pengemasan dalam gelas plastik

Suasana pabrik yang lenggang tiba-tiba gaduh dan rusuh dengan kedatangan kami. Semua blogger sudah sigap dengan senjata masing-masing yaitu kamera untuk menjepret semua proses pembuatan manisan carica. Mulut juga tidak berhenti bertanya kepada ibu-ibu pekerja yang sedang menguliti buah carica. Mendadak semua pekerja menjadi selebriti sesaat yang diserbu oleh rombongan yang berlagak layaknya wartawan profesional, walau begitu mereka tidak merasa terganggu dengan kedatangan kami yang nyerocos bertanya, mereka juga sepertinya merasa canggung untuk difoto tapi pasrah.

image

Tinggal tempeli label

Nggak tahu asal muasalnya kenapa buah asli Pegunungan Andes di Amerika Selatan sana bisa nyasar ke Dataran Tinggi Dieng, yang jelas buah yang termasuk keluarga pepaya ini hanya dapat tumbuh di pegunungan atau dataran tinggi di atas 1400 mdpl, makanya disebut Pepaya Gunung karena hidup di ketinggian. Tanaman Carica banyak di temui di pinggir jalan Wonosobo – Dieng.

image

Tadaaa dibeli dibeli dibeli…

Sebelum diolah jadi manisan rasa buahnya asam dan cenderung hampir tidak berasa tapi aromanya begitu kuat, antara bau salak dan kelengkeng. Proses pembuatan manisan dimulai dari menyortir Buah Carica yang sudah matang kekuningan, selanjutnya dikupas dan dikeluarkan bijinya dari daging buah. Kulitnya sendiri tidak dibuang melainkan sebagai bahan baku sirup Carica. Setelah daging buah carica yang sudah dikuliti kemudian dicuci hingga bersih dan direbus dalam cairan gula selama beberapa jam, kemudian manisan Carica siap dikemas dalam gelas plastik dan siap dijual.

Tur yang begitu singkat dan berakhir pada toko oleh-oleh di depan pabrik membuat hampir semua peserta gelap mata untuk menghabiskan kocek dan memborong oleh-oleh khas Wonosobo. Saya sendiri tidak membeli Manisan Carica tapi malah beli opak dan kerupuk dari ketela pohon. Perjalanan kami berakhir dengan makan bersama di warung mie ongklok Bu Umi di Jalan Masjid yang tidak jauh dari alun-alun Wonosobo. Happy Traveling!!!

18 KOMENTAR

  1. Pas baca buah carica aku kira apaan, soalnya baru kali ini denger namanya. Eh ternyata pepaya gunung, soalnya nama itu yg aku tau (maklum di bekasi ga ada, hehehe), dan rasanya hambar memang hambar -_-

    FamTripJateng itu apa, mas? Enak jalan-jalan terus 🙁

    • makanya dibikin manisan gitu biar manis kayak saya gak hambar hehehe…
      FamTripJateng itu kemarin program dinas pariwisata jawa tengah ngundang beberapa blogger untuk jalan-jalan GRATIS 😀

Tinggalkan Balasan ke Alid Abdul Batal balasan

Please enter your comment!
Please enter your name here