Mencegah Nyeri Punggung Saat Traveling

65

Seandainya saja saya kaya raya nggak mungkin milih naik pesawat berbiaya rendah. Seandainya saja saya banyak duit pasti milih tidur di resort mewah daripada ngemper di bandara atau terminal. Orang sering bilang iri dengan kehidupan saya yang bisa jalan-jalan kemana-mana. Tapi ketika tahu penderitaan saya di jalan mereka mundur dengan teratur. Siapa bilang jadi backpacker itu enak?

Menjadi backpacker bukan pilihan saya tapi karena bujet terbatas saya harus pintar-pintar mengelola pengeluaran ketika jalan-jalan. Konsekuensinya mau nggak mau saya naik pesawat berbiaya rendah dengan kursi yang sempit. Naik bus atau kereta ekonomi biasa daripada eksekutif dan harus berbagi tempat dengan penumpang lain. Bela-belain jalan kaki berkilo-kilometer daripada harus naik taksi dan terkadang saya juga harus rela tidur ngemper di bandara demi menghemat beberapa rupiah. Saking seringnya meringkuk di tempat sempit dan jalan kaki jauh; kesemutan, kaki kram, dan nyeri punggung menjadi santapan saya setiap pergi traveling. Masih mau jadi backpacker? Belajar dari pengalaman saya mempunyai beberapa jurus jitu untuk meringankan penderitaan.

wp-1455342332593.jpeg

Selalu berkemas ringan (packing light). Namanya juga backpacker jadi saya selalu membawa ransel setiap kali pergi jalan-jalan. Ransel atau backpack yang saya punya tidak lebih dari 30-45 liter, dengan volume terbatas begitu saya harus cerdas mengemas barang-barang yang diperlukan selama melancong. Sebisa mungkin bawa barang sesedikit mungkin, jangan semua barang dibawa. Dengan berkemas ringan akan meringankan beban pundak dan punggung dari cedera otot. Beban hidupmu saja sudah berat jadi jangan coba-coba nambahin batu di ransel kamu.

Dengan ransel yang ringan saya mudah memanggul dan mengangkat. Bayangkan kalau ransel saya berat dan harus mengambil dari atas kabin pesawat. Jika salah posisi mengambil bisa-bisa langsung boyoken alias nyeri punggung bawah.

Saat traveling saya dituntut untuk berjalan kaki lebih jauh daripada saat di rumah, maklum nggak kuat sewa mobil untuk keliling tempat wisata hiks. Jadi saya harus memakai alas kaki yang membuat kaki nyaman selama berjalan. Salah pilih alas kaki bisa membuat cedera otot kaki. Entah itu sandal jepit, sandal gunung, atau sepatu, yang penting nyaman dipakai. Walau sudah memakai alas kaki paling nyaman pun terkadang kaki saya masih merasakan nyeri karena lama dan jauhnya saya berjalan kaki hehe.

wp-1455342425193.jpeg

Hobi banget traveling tapi saya paling benci naik pesawat, bukannya takut ketinggian tapi suasana dalam pesawat begitu menjenuhkan. Apalagi kalau terbangnya lama, duh bisa mati kebosanan karena pemandangan di luar hanya awan putih. Belum lagi tempat duduk pesawat yang begitu sempit sehingga menyusahkan bergerak secara bebas. Triknya adalah memilih tempat duduk dekat dengan lorong (aisle). Percaya atau tidak tempat duduk dekat lorong sedikit lebih lega daripada tempat duduk dekat jendela.

Duduk dalam posisi yang sama selama beberapa jam membuat beberapa bagian tubuh kesemutan serta otot-otot terasa kaku dan nyeri. Kalau lagi nggak males saya biasanya jalan-jalan sebentar di lorong pesawat untuk meregangkan otot. Kalau lagi malas saya biasanya melakukan peregangan ringan di tempat duduk seperti; angkat bahu kanan ke atas dan bahu kiri ke bawah secara bergantian selama beberapa menit. Angkat satu lutut ke dada dan dekap selama 10 detik dan lakukan secara bergantian dengan lutut satunya. Gerak-gerakkan kaki di lantai kabin ke atas dan ke bawah beberapa kali sampai merasa enak. Sederhana tapi setidaknya bisa melancarkan sirkulasi darah dan meregangkan otot supaya tidak kaku. Kadang saya suka ngulet-ngulet di atas tempat duduk sambil mengangkat tangan tinggi-tinggi sambil mendesah aaahhhh, palingan disangka gila sama penumpang sebelah hehehe.

wpid-membunuh-bosan-di-pesawat-4.jpg.jpeg

Selain melakukan peregangan ringan tersebut, saya setiap kali traveling selalu membawa Counterpain Cream untuk meredakan nyeri otot. Tinggal oleskan pada bagian yang nyeri dan pijat-pijat ringan, beberapa saat kemudian muncul sensasi hangat yang membuat nyaman tubuh. Atau kalau mau lebih praktis lagi saya juga selalu membawa Counterpain Patch yang tinggal sobek dan tempelkan pada bagian tubuh yang sakit.

Bagaimana masih mau menjadi backpacker seperti saya? Ah itu kelihatannya saja kok menderita tapi menjadi backpacker itu sebenarnya tidak semenderita itu. Ketika sampai di tempat impian rasa exciting, bahagia, dan bangga mengalahkan segalanya.

Stay healthy and happy traveling.

65 KOMENTAR

  1. Kalau saya banyak uang… nggak akan telapak kaki lecet gara-gara kebanyakan jalan kaki *efek pake sendal gunung*
    #deritabackpacker *numpang curcol*

  2. Biar backpacker yang pentingkan bisa jalan-jalan dan hati senang. Buat apa kaya tapi gak bisa piknik dan susah hati? hehehe… nikmati aja bro.
    Duduk lama diharuskan sering berdiri beberapa saat supaya gak gampang kena ambeian, ehhh..

    • Eh ambeyen? Waduh bahaya ini hahaha… Seringnya sih nyeri-nyeri di badan terutama nyeri punggung kalau lama duduk apalagi tempatnya sempit.

      Halah yang penting hati riang gembira hehehe

  3. Hhahaha. Iya sih. Beberapa orang suka nganggep perjalanan liburan saya menyamankan dan menyenangkan. Padahal yang di-share di blog/instagram, cuma secuil, yang enak-enaknya aja 😛

    Sama nih, jalan-jalan pake sendal gunung enak yak.. Apalagi kalo ada di perjalanan panjang. Gerah kalo pake sepatu.

    • Nah kan hehehe, ketika pamer foto ciamik katanya iri, tapi begitu tahu ke sananya gimana jadi ciut nyali hehehe… Klo aku tergantung tujuan sih mau pake sendal ato sepatu 😀

  4. Wiih enak banget mas bisa sering2 travellingan gitu 😀
    Kalo gue paling bawa minyak angin biar gak masuk angin.

    Salam kenal, follback bila berkenan mas. Suwun

  5. mas alid, diatas kan sudah mas tulis nih tips mencegah sakit saat traveling, kan kebanyakan sakitnya seperti kecapekan, kram, sama badan terasa kaku gara-gara kursi pesawat sempit nih, kalo semisal mabuk perjalanan atau demam hingga muntah-muntah bagaimana pernah nggak mas?.. terus menurut mas alid solusi terbaiknya apa?.. pake ant*mo ngaruh nggak mas..?
    kok malah kayak konsultasi dokter XD

  6. Hahaha…. Aku iri mas dengan sampean,,, walau nggak banyak uang tapi bisa kemana – mana,,,, eh kalau nggak banyak uang, kok bisa jalan – jalan ya? pokoke kapan – kapan tak niru cara mas Alida jalan – jalan dah,,,, asli seru lho mas pengalamannya,,, cerita perjalanannya pun cukup menghibur bagi yang baca, hehehe

  7. Aku masih mau ngirit soal pesawat, atau jalan dan makan.
    Tapi kamar mandi harus bersih, pernah ngemper di bandara…ga masalah sih, asal kamar toiletnya bersih.
    😐

  8. Entahlah, meski backpacker itu melelahka dan terkadang orang melihatnya begitu menderita, TAPI backpacker bikin ketagihan. Siapin deh obat-obatan pegal linu hahahaha 😀 pakai merek Indonesia biar makin mujarab.

  9. bener bangeeett….
    derita backpacker kere ya hiks.
    aku sering banget tuh kaki terasa kebas karena kebanyakan jalan kaki.
    waktu di jogja sampe beli sendal jepit 10rebuan cuman biar telapak kaki sedikit rileks karena kelamaan make sendal gunung :))

  10. kalau gue sih sering pake kursi pijet di KLIA 2 siapin aja 3 ringgit atau sebelum tidur diolesin fresh care sambil dipijit-pijit, lain kali bawa counterpain deh #iendorse

  11. Bener banget! Cerita indah dan foto menawan yang sudah tertuang di blog itu sebenarnya, behind the scene nya berdarah-darah ampe ngemper di stasiun, keujanan trus mau mati grgr nahan pipis, dlllllllll. Satu, syukuri aja~ pengalaman gitu ga semua orang punya wkwkkwwk

Tinggalkan Balasan ke Wahyu Asyari Muntoha Batal balasan

Please enter your comment!
Please enter your name here