Di antara pembaca siapa yang suka makan mie? Saya yakin hampir semua orang di dunia ini pernah makan mie. Apalagi jika menjelang akhir bulan bisa dipastikan mie instan akan menjadi sahabat yang sangat akrab di kalangan anak kost, mahasiswa, bahkan untuk traveler kere macam saya mie instan bisa jadi penolong di kala kantong lagi kempes haha. Tapi siapa di antara kalian yang tahu siapa yang menemukan makanan rakyat yang super murah tersebut? Bukan panganan mie yang saya maksud tapi mie instan, kalau mie memang sejatinya berasal dari kultur bangsa Cina. Saya sendiri juga nggak menyangka bahwa ada orang yang menemukan mie instan. Beruntung saya punya kesempatan mengunjungi Cupnoodles Museum di Yokohama.
Source: cupnoodles-museum.jp
Tiket Masuk
Lokasinya tepat di depan Mall Yokohama World Porters, berhubung waktu itu hujan deras saya tidak bisa memotret bangunan museum dari luar. Bangunannya besar dengan arsitektur modern. Harga tiket untuk masuk adalah 500 Yen, beruntung saya ditraktir host saya karena dia ingin menebus keterlambatannya. Saya berargumen kepada dia bahwa orang Jepang tidak pernah terlambat, mereka pasti tepat waktu, pelajar Jepang itu rajin-rajin. Tahu nggak dia bilang apa? Kalau pelajar sekolah mereka memang rajin-rajin, tapi para mahasiswa Jepang semuanya hampir pemalas haha.
Tidak seperti museum-museum pada umumnya, di Jepang beberapa museum membatasi pengunjung dengan membagi jam kunjungan. Jadi kita tidak bisa seenak jidat masuk ke dalam setelah membeli tiket, tapi harus nunggu giliran masuk. Waktu itu kita dapat giliran jam 5 sore untuk masuk ke ruang workshop, tapi kita bisa lihat-lihat dulu di ruangan exhibition/pameran. Ruangan awal yang saya masuki adalah ruang teater yang memutar sejarah pertama kali kenapa diciptakan mie instan. Filmnya menarik karena ada animasi khas Jepang, tapi yang bikin sakit hati adalah saya tidak mengerti sama sekali artinya. Jadilah teman-teman saya bekerja ekstra keras menerjemahkan film tersebut untuk saya. Haduh coba mereka bikin subtitle dalam Bahasa Inggris, selesai perkara.
Momofuku Ando Bapak Mie Instan Dunia
Adalah Momofuku Ando yang merupakan warga keturunan Taiwan dan terlahir dengan nama Wu Pai-fu. Beliau mengembara ke Osaka, Jepang, pada tahun 1933. Setelah Perang Dunia 2 beliau menetap dan menjadi warga negara Jepang. Beliau menciptakan mie instan pada saat rakyat Jepang menderita kelaparan pasca perang. Pemerintah Jepang menganjurkan rakyatnya untuk makan roti gandum yang diimpor dari Amerika. Tapi Tuan Ando memikirkan cara untuk menanggulangi kelaparan dengan makanan yang cocok bagi lidah orang Jepang.
Akhirnya setelah berbulan-bulan melakukan trial and error untuk menciptakan mie yang bisa diawetkan, pada tanggal 25 Agustus 1958 Tuan Ando memasarkan produk pertama mie setengah matang yang diberi nama Chikin Ramen. Produk mie instan pertama dari Tuan Ando dipasarkan dengan harga 35 Yen yang merupakan harga yang sangat mahal pada jaman tersebut. Sehingga mie instan pertama kali di dunia saat itu menjadi barang kebutuhan yang mewah. Tapi itu berubah setelah tahun 1971, kemasan produk menggunakan polystyrene/polistirena (sebangsa plastik) yang tahan air sehingga harga menjadi sangat murah. Mie instan melejit menjadi satu-satu bahan pokok yang murah dan enak dimakan.
Mie Instan Pertama Kali di Dunia
Tembok Sejarah Tentang Momofuku Ando dan Mie Instan, hanya puas dilihat karena tidak ada terjemahan Bahasa Inggris.
Di film tersebut juga diceritakan bagaimana proses ide kreatif yang dilakukan Tuan Ando, bagaimana awal dia bisa mengawetkan mie basah menjadi kering sehingga bisa awet berbulan-bulan. Bagaimana dia menemukan kemasan mangkok plastik, bagaimana cara mengemas mie instan ke dalam mangkuk, semua dijelaskan secara detail di film tersebut. Tahu nggak, Tuan Ando menggunakan teknik menggoreng untuk membuat mienya kering. Beliau mengajarkan kepada kita enam jurus rahasia untuk menciptakan sesuatu. 1. Temukan sesuatu yang benar-benar baru; 2. Cari petunjuk di berbagai tempat; 3. Pemeliharalah ide; 4. Lihatlah sesuatu dari berbagai sudut; 5. Jangan hanya puas dengan status yang sudah ada; 6. Jangan pernah menyerah.
Yang ini saya foto ditemboknya tanpa ada terjemahan Bahasa Inggris.
Sejarah bagaimana Tuan Ando menciptakan mie instannya dan runtutan tahunnya juga dipajang di tembok. Sama seperti film tadi, visual-visual gambar mengenai cerita dan pencapaian Tuan Ando dalam memasarkan mie instan juga tanpa Bahasa Inggris. Aarrgghh bikin kesel saja. Dari sekian ruangan yang paling saya suka adalah ruang pameran di mana bungkusan mie instan dari pertama kali diciptakan tahun 1958 sampai dengan sekarang. Di situ terpampang berbagai bentuk macam kemasan mie instan dari jaman ke jaman.
Mie instan dari masa ke masa
Terakhir kami mengikuti workshop pembuatan cup noodles di ruangan paling atas, di workshop tersebut kita harus beli mangkuk plastik kosong untuk wadah mie seharga 300 yen. Sudah disediakan tempat duduk serta peralatan menggambar lainnya. Coret sana coret ini, setelah itu kita menuju tempat pengisian mie serta rasa dan bahan-bahan yang kita inginkan. Terakhir mangkuk ditutup dengan mesin penutup. Lumayan, mie instan tersebut bisa saya buat makan malam. Tapi tunggu dulu, saya sudah curiga dengan kata-kata Ramen dari tadi. Memang saya memilih bahan-bahan isi dari sayuran kering tapi larutan bumbu keringnya mengandung babi. Huft sial, setidaknya saya sudah mengantongi pengetahuan tentang sejarah mie instan meski akhirnya saya tidak bisa memakan mie yang saya beli 300 Yen.
Workshop Cupnoodles Factory
Cupnoodles hasil karya saya, sayang gak bisa saya makan.
Masih tentang mie instan, kalau di Indonesia mie paling murah harganya 1000 Rupiah dipegang oleh Mie Gelas, dan mie instan satu-satunya di Indonesia yang kemasannya memakai mangkuk styrofoam adalah Pop Mie yang harganya sekitar 5000 Rupiah, favorit saya sih Mie Sedaap seharga 1500 Rupiah *sori bukan iklan loh hehe. Tapi merk yang merajai di Indonesia adalah Indomie karena pilihan rasanya yang bervariasi dan unik-unik sesuai dengan berbagai masakan di Indonesia, harganya pun sekitar 1500-2000 Rupiah. Kalau di Jepang mie instan paling murah itu di sana 60 Yen atau sekitar 7560 rupiah. Dan merk yang merajai di sana adalah tentu saja Nissin kepunyaan Tuan Ando. Dunia tidak pernah tahu siapa bapak mie instan, tapi begitu berita kematiannya menyebar tahun 2007 semua tercengang kaget. Oh ternyata ada juga penemunya. Seru kan museumnya? Untung saya ada temen Jepang, kalau nggak rasanya bego saja ke museum yang nggak bilingual. Happy Traveling
“Peace will come to the world when the people have enough to eat.” Momofuku Ando (安藤 百福 Andō Momofuku?), March 5, 1910 – January 5, 2007.
whohhhaaaaa…
alidd gw jadi pengen ke jepang.. sepertinya orang tekno pangan wajib kesana xixixi
berangkat giiiiiiiiiiih hahahaha, klo utk masalah pabrik makanan banyak kayaknya di Jepang yg bisa dikunjungi pabriknya langsung selain ke museum 🙂
pertamax dulu. hehehe. foto yg rada akhir2 itu apa topping buat ramennya?
Iya bro ada jagung kering, jamur, daging sapi, daging babi kering juga ada, tetep meski gue milih yg sayuran tapi bubuk bumbunya dari larutan babi hahaha
tetep yang paling enak indomie ya kalau menurut saya.. hehehehe
tapi memang di jepang banyak sekali ya museum seperti itu.. jadi tahu siapa yang menemukan mie istan akhirnya…
Memang di Jepang ada beberapa museum mie, di Yokohama saja ada dua 🙂 tapi Museum yang benar2 dikhususkan untuk Tuan Ando hanya Cupnoodles Museum di Yokohama saja ^_^
Kasihannnn…
beli 300 yen tapi gak boleh makan…
kasihann.. kasihannn…
=P
Ps: Maggi mie instan paling terkenal di malaysia… Jual satu cup RM1.40. Tapi biasa beli pukal.. 5 bungkus dalam RM4 ++ ^___^
How I suppose to eat hahaha, pork lah :p takpelah buang uang hahaha…
Yeah I know bout Maggi, terkenal di Malaysia, mahalnyaaaaaaa hahaha… ternyata masih lebih murah di Indonesia haha…
Alid, per Maret 2012 seorang pemakan ramen yang serius membuat 10 peringkat mie instan terenak di dunia. Tiga rasa mie instan dari Indonesia masuk 5 besar. Sila cek di sini: http://www.seriouseats.com/2012/03/ramen-rater-top-10-noodles-around-the-world.html
Menunggu pabrik Indomie bikin museum 😀
WOW keren asli keren, nggak nyangka yak 🙂
makasih atas tambahannya
waahh, kalo ke sana aku bakalan ngiler mulu kali ya.. noodles is among my favorite foods… well, pada dasarnya nyari semua makanan adalah makanan kesukaanku, hahahaha XD
nice article! keep on traveling, keep on writing! 😀
hwehehehe klo saya prei racun alias doyan makan apa saja asal bukan racun haha. makasih uda mampir 🙂
btw terpilih ikutan MSS ya?
bukti bila mie instan cocok untuk lidah 🙂
^_^
Sekarang banyak juga mie instan yang harganya premium, tapi rasanya sih so so lah… Tetep lebih enak Indomie kalau saya …. 🙂
iya Indomie emang paling top 🙂
wahhh keren mas… mas alid berarti gak nyobain mie nya walau sudah dibeli? hihi.. lempar ke aku aja mas 😀
wehehehe tahu gitu saya bawa pulang saya kasihkan om tomi deh haha
Mas Alid ini berapa hari sih di Jepang? Keren museumnya, pengen ah mampir suatu hari 🙂
saya sih semingguan? kamu rencana berapa hari di sana? mampir deh, yokohama deket kok dengan Tokyo, 45 menit naik kereta dari Shibuya 🙂
wuadooh tulisan hiragana dan katakananya bikin pusing, aku slalu dapet jelek klo ulangan hiragana dan katakana.. hehehe.. :p
htm 500yen itu brati sekitar 50rb ya mas?? mahal yak..
wih masih mending ngerti jepang hahaha, saya loh gak ngerti sama sekali tulisannya haha…
yup sekitar segituan 50-60 ribu
brati bawa pemandu ya mas??
kebetulan ada teman orang jepang waktu itu 🙂
Wah gak nyangka kalo Nissin itu punya Tuan Ando. Dan gak nyangka juga Tuan Ando keturunan Taiwan. Kalau di kita mau pesan mie instant kebanyakan nyebutnya Indomie, memang merek ini udah kayak jadi nama generik. Salam.
haha iya kayak beli air mineral bilangnya Aqua 🙂
eh satu lagi, saya suka tampilan bog Alid. Warna kuning lembut dipadu warna putih, mantaaap.
mas, ajakin saya ke jepang donk 😆
hahaha berangkat sendiri saja mas 🙂
hahaha bener… mahasiswa jepang itu males 🙂
Eh museumnya keren. aku blom pernah ke yokohama. kapan2 main ah kesana n liat museum ini.
keren nih bisa bikin mie sendiri. oke save schedule trip 😀
Btw emang didalem boleh foto2? ga ditangkep?
loh loh loh kenapa ditangkap? bebas-bebas aja kokkkkkkk 🙂
worth to try bang 🙂
Beberapa museum ada peraturan ga boleh foto. Kayak museum Doraemon dan museum ghibli misalnya…
Tapi ya ada juga sih yg bebas hehehe 😀
berarti sip lah kalo boleh foto2 sepuasnya 😀
Ah Cina memanglah cintai sekali dengan negaranya, sampai2 tulisan saja tidak disajikan dalam bahasa Inggris dan harus puas dengan gambar 😀
Salam untuk anak cucu Bapak Mie Instan Dunia 🙂
ah kamu ini bukan CINA tapi JEPANG -_-
eh Jepang ding, kan kalau komentar lagi lapar bawaannya salah mulu nih jadinya 😆
wah kamranya keren, keren banget mas.. wiiiddiiihh jd pengen…
banyak makan mie nanti rambutnya jadi keriting lho
walau keriting yg penting tetep ganteng haha
wahh asik tuh bisa liat2 di museum mie
tetap indomie seleraku hehehe… :p
sama hahaha karena nissin mengandung babi :p
Alid itu tiket masuk museum 500 Yen kira-kira brp rupiah?. Sayangnya ya ga ada penjelasan bhs Inggrisnya.
kalikan aja 123 rupiah 🙂
iya sayang banget gak ada tulisan inggrisnya 🙁
Wah, masbro masih di Japs ngga… mau nitip nih plarail, hahaha
wahahaha saya sudah duduk manis di Jombang om :p
Salah satu tempat idaman saya di Jepang adalah ini, museim mei instant. Selain ilmu dan pengetahuan berkisar tentang mie pastinya dari sisi bisnis kita akan mendapatkan limunya juga
Keren museumnya… Keliatan sepele tapi bermakna banget museumnya. Kebayang aja di Indonesia ada museum ‘dodol’ atau jenang 🙂
Nice story and pic, bro…
wah klo ada museumnya jenang ato dodol bilang saya ya hehe
wah keren nih om alid, bisa jalan2 ke museum mie jepang. bikin iri hehe 😀
eman2 mas gak dipangan. Btw sing halal mosok ora enek? haha..
btw, wong Jepang emang memelihara bahasanya, makanya mereka seperti bilang begini, “Kalo kamu ke Jepang, kamu harus belajar bahasa Jepang, bukan aku yg harus belajar bahasa Inggris, enak aja.. ” haha..
Btw, kudu dioret2 ya bungkuse.. lucu ih.. coba nek aku, wis tak gambari macem2 sampe kebak haha..
sampean doyan makan babi? hadehh..
hahah iya kita dikasih cup kosong jadi boleh dioret2 sak karepe dewe, secara ane bukan tukang vektor jadi gak bisa gambar haha
Mantab sekali.
Walaupun saya penggemar mie, tapi jujur belum tahu penemunya dan asal usulnya.
Terima kasih atas infonya pak.
Salam Ilmu Kimia
saya waktu berkunjung aja kaget, oh ternyata ada ya penemunya 🙂
wah saya baru tahu.heee…..makasih infonya mas, saya baru tahu kalo ada bapak mie instan di dunia ini 🙂
saya juga pas mengunjungi museum itu kaget hehe
nice post 🙂
Saya hampir setiap hari makan mie mas, makanya diperut saya ini spertinya lebih banyak mie darpd nasi. hehe..
Wah jadi pgn kemuseum nya ni, aduh kapan ya bisa kenegara impian saya ini.. 🙂
satu kata mas klo mau ke jepang ‘nabung’ hehe
Aku kira mie instant pertama itu Sarimi 😀 ternyata oh ternyataaa….
*aih jadi laper deh, mana mendung gini*
aih saya dah 3 hari ini makan mie muluuuuu kaka :p
mungkinkah gegara mie instan terbungkus, cikal bakal dampaknya pd produk lain yg dikemas dalam bungkusan.
Tambah wawasan baca postingan ini, senang saya 😀
Gue suka 3nam jurus rahasia nya.
bisa diterapin untuk buat skripsi.
haha
nah, bisa diterapin di segala bidang kok jurusnya 🙂
Bisa dibilang, Mamofuku Ando ini adalah pahlawan besar bagi serikat anak kos kuliahan, perannya akan nampak kentara terutama ketika kiriman dari orang tua belum juga datang. hehehe….
hwahahaha betul betul betul 🙂
Ternyata ada yach Museum Mie Instan… Wooowwww…………
ada dong 🙂
ahhahahahaha, bapak mie instan…
keren artikelnya…
yang pernah jadi mahasiswa pasti doyan mie :p saya juga, tapi baru tahu nih kalau ada museum mie,, nanti coba ah dateng pas ke jepang 😀
hati-hati mienya gak bisa dimakan buat orang muslim karena mengandung babi T_T
Bang, serius ini postingan bikin saya mupeng. pertama mupeng karena pengen ke Jepang. kedua mupeng, karena baca postingan ini tengah malam dan stok mie habis :)))
hwahahaha ke minimarket terdekat bang beli mie lombok ijo, enak tuh haahaha
wehehehe
jadi rindu mie ramen nih,
sedep jika dimakan sore hari, puanas – puedessss,— muantep tenan
rame haram loh :p
walau inventornya dari Jepang, indomie tetep juaranyaa 😀
yup terkenal di beberapa negara hahaa
Nah, ini baru tahu ada beginian, belum mampir juga kemarin.
sayang hiks mienya gak boleh di makan hiks 🙁
Aduh itu mie instannya banyak banget.. Minta satu boleh ? :p
Agak kaget Jepang yang udah begitu dikenal turis seperti itu masih kayak setengah-setengah dalam memfasilitasi turis luar negeri. Do they expect us to learn their language? -______-
Btw itu temen-temen mas keren-keren *salah fokus*
kerenan gue hahaha…itu dia gak ada bilingual sama skali -_-
Whoooaa.. Ada ya ternyata museum mie instan *kemudian terhenyak*
aku trmasuk suka mie instan.. walopun ga pgn keseringan jg mknnya… eh tp itu merk nissin prnh aku beli di salah satu swalayan JKT yg kebetulan ngejual produk2 jepang, tp rasanya biasa aja ya mas…
tetep lah mie indonesia lebih enak kemana2 😉
Btw, aku paling suka ke mueum2 gini… jd pgn kesana 😉
beda lidah beda selera, yaiyalah masih nendang rasa mie di kita hahaha
Nice Post Gann
Its completely dark and scary.. I’m affraid to be there
Asekkk.. q juga suka sama Jepang. dari ramen dan sebagainya… pengen juga bisa kesana hihi
mantap2 travellingnya mas…