Mengunjungi Lokasi Syutingnya Shah Rukh Khan di Munnar

61

Hampir jam 11 pagi menuju siang saya tiba di Munnar di distrik Idduki di negara bagian Kerala, India. Saya di PHP, padahal janjinya 12 jam perjalanan tetapi molor 2 jam. Ah sudah biasa sih di PHP *curhat*. Untuk mencapai Munnar di negara bagian Kerala dari Bangalore membutuhkan waktu sekitar 12 jam kalau tanpa PHP. Tidak ada kereta ke sana karena lokasi kotanya di dataran tinggi. Saya naik sleeper bus yang tiketnya sudah saya beli online sebelumnya di website redbus. Saya memilih bus yang tidak Full AC untuk menghemat pengeluaran, ini saja sudah lumayan mehong bin mihil. Busnya bersih, ada kipas anginnya, dan saya dapat tempat tidur sendiri.

munnar-kerala-alid-abdul-11

Akibat tidak tepatnya waktu kedatangan bus saya jadi telat ikut tur keliling Munnar yang dikelola oleh dinas pariwisata setempat. Turis yang mengunjungi Kerala memang dimudahkan dengan berbagai pilihan transportasi. Di beberapa kota wisata di Kerala disediakan tur harian dengan harga yang sangat masuk akal dan hemat. Mungkin Kerala adalah negara bagian di India satu-satunya yang mengelola pariwisatanya dengan baik. Segala informasi mudah dicari di internet, website resmi yang mencantumkan tarif dan jadwal tur pun ada walau dengan tampilan seadanya.

munnar-kerala-alid-abdul-3

Nggak ada pilihan lain akhirnya saya sewa bajaj sekalian supirnya untuk keliling Munnar. Banyak sekali tempat menarik di Munnar, sehari nggak cukup untuk mengunjungi semua tempat. Jadi saya harus memilih salah satu rute di brosur yang dibawa Juki sang supir bajaj. Kok namanya Juki? Iya saya lupa namanya siapa. Supir bajaj mengimingi saya untuk mengunjungi danau tempat syutingnya film Chennai Express yang dibintangi Shah Rukh Khan dan Deepika Padukone. Tanpa babibu saya langsung mengiyakan.

Perjalanan dimulai dengan kehebohan warga berkumpul di sungai dan terlihat beberapa petugas polisi. Juki mengorek informasi dari orang sekitar yang katanya ada mayat mengambang di sungai. “You want to see?” Tanya Juki. Duh saya jauh-jauh ke India bukan untuk nonton mayat korban pembunuhan. Sudah cukup saya lihat mayat mengambang di Varanasi dulu. Saya meminta Juki untuk menambah kecepatan bajajnya supaya tidak terjebak kerumunan dan kemacetan.

munnar-kerala-alid-abdul

Setelah beberapa saat kami sampai di Bendungan Mattupetty atau Mattupetty Dam. Mattupetty dibacanya Madupetty, terdengar seksi sekali kan? Baru kali ini saya lihat bendungan seindah ini; danau yang dikelilingi oleh pegunungan dan kebun teh nan hijau. Sayang tidak ada tempat khusus untuk menikmati pemandangan menakjubkan ini. Bendungan ini juga berfungsi sebagai jembatan penghubung. Jadi pengunjung yang ingin berfoto harus rela berbagi tempat dengan kendaraan yang lalu lalang. Kalau saya mending melipir ke tempat yang agak jauh dari bendungan kalau mau berfoto. Lha wong bendungannya diberi pagar kawat untuk pengaman. Jadi kalau mau foto pun akan terhalang kawat di belakang.

munnar-kerala-alid-abdul-2

Sumpah ini bukan foto studio yak!

Munnar itu semacam Dieng di Wonosobo, kanan kiri semuanya indah untuk di foto. Saya beberapa kali meminta Juki untuk berhenti di pinggiran jalan untuk minta difoto. Rasanya semua sudut di Munnar nggak ada jeleknya. Berkali-kali saya memuji Juki karena hasil jepretannya sesuai yang saya harapkan. Jarang-jarang nemu supir bajaj yang bisa motret. Tapi Setelah tur selesai dan lihat-lihat hasil foto di kamar hostel, ternyata muka saya banyak yang ngeblur dengan latar belakang tajam. Aaarrrrggghhh!!!

munnar-kerala-alid-abdul-4

Di pinggir jalan saja begini pemandangannya

“If you lucky you will see wild elephants here” kata Juki. Munnar memang masuk wilayah Taman Nasional Eravikulam jadi nggak heran kalau masih bergentayangan hewan liar semacam gajah. Sayang saya kurang beruntung ketemu gajah liar. Jadi cuma puas memandang dari jauh padang rumput hijau tempat biasanya gajah-gajah liar terlihat. Perlu diketahui juga bahwa Munnar termasuk bagian Western Ghats yang terdaftar sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO. Western Ghats adalah pegunungan yang terbentang sepanjang 1.600 km dari perbatasan Gujarat dan Maharashtra hingga Kanyakumari di ujung selatan India. Bisa bayangkan 1.600 km sepanjang apa? Pulau Jawa dari ujung ke ujung saja hanya sekitar 1.000 km.

munnar-kerala-alid-abdul-6

Ketika saya merangsek mau masuk ke padang rumput dicegah oleh Juki. “Shah Rukh Khan sama Deepika Padukone saja boleh nari-nari dan nyanyi di sana, masak saya nggak boleh” saya merengek. Yaiyalah mereka artis hits, secara guweeeeh cuma artis cetar tingkat kabupaten. “It is prohibited for trespassing”, hiks baiklah. Juki bercerita bahwasanya waktu Shah Rukh Khan syuting di Munnar, semua warga pada heboh berduyun-duyun nonton proses syuting Chennai Express. “Banyak polisi dan penjagaannya ketat, susah untuk nonton dari dekat”.

kashmir-main-tu-kanyakumari-chennai-express-full-video-song-shahrukh-khan-deepika-padukone1

kashmir-main-tu-kanyakumari-chennai-express-full-video-song-shahrukh-khan-deepika-padukone

Screen capture dari video Chennai Express

Bajaj Juki meliuk-liuk di aspal yang dikelilingi kebun teh dan saya mulai menggumam menyanyikan “Kashmir Main Tu Kanyakumari” salah satu lagu di Chennai Express yang syuting di jalanan yang saya lewati. Karena antusias membahas film Bollywood saya menyebutkan film-film India favorit saya ke Juki. Tapi saya kecewa karena Juki tidak banyak tahu film-film Bollywood. Dia malah menyebutkan judul-judul film Tamil yang tidak saya tahu satu pun.

munnar-kerala-alid-abdul-10

Jangan dikira film Bollywood yang terkenal sampai seantero jagad belum tentu terkenal di bagian India lainnya. Hanya bintang film tertentu seperti Shah Rukh Khan yang hampir dikenal oleh semua orang India. Seperti postingan saya yang sebelumnya menjelaskan bahwa di India terdiri dari banyak negara bagian dengan bahasa berbeda. Industri filmnya pun juga begitu, mereka punya industri perfilman masing-masing dengan bahasa berbeda. Selain Bollywood, ada Kollywood yang filmnya berbahasa Tamil. Ada juga Tollywood berbahasa Telugu. Lollywood, Ollywood, Mollywood, Jollywood, Chhollywood. Dan wood-wood yang lainnya. Film Bollywood yang ditayangkan di negara bagian lain pun sudah melewati proses dubbing bahasa setempat. Jadi ngebayangin film barat yang ditayangkan di JTV dengan bahasa ala Jawa Timuran ngoko. Kocak habis.

munnar-kerala-alid-abdul-7

Walau Munnar masuk wilayah Kerala yang menggunakan Bahasa Malayalam tetapi penduduknya banyak yang berbahasa Tamil karena wilayahnya berbatasan dengan Tamil Nadu. Juki lebih fasih berbahasa Tamil daripada Malayalam. Juki mengantarkan saya ke tempat persewaan perahu boat, sumpah lokasinya keren habis. Dan saya memutuskan untuk segera cabut dari tempat itu setelah beberapa kali motret. Saya nggak pantas berlama-lama di sana dan menyewa perahu boat; mengayuh mengelilingi danau dan menikmati pemandangan sekitar sendirian. Kalau saya kejebur pas di tengah danau siapa yang bakal nolongin kalau saya sendirian. Iya saya jomblo traveler, puas kau!

munnar-kerala-alid-abdul-8

Seharusnya Echo Point menjadi tempat paling romantis di Munnar karena di tempat ini kita bisa meneriakkan nama pasangan kita dan akan menggema beberapa detik. Saya hanya bisa tertawa geli bin sirik melihat kelakuan pengunjung lain saling berteriak. Kami pindah lokasi ke Kundala Dam atau Bendungan Kundala dan di sana juga ada persewaan perahu boat, omegat so irritating. Kabarnya di lembah ini terdapat bunga langka Neelakurinji yang mekar setiap 12 tahun sekali. Beberapa menit di sini; gerimis mulai turun dan saya bersyukur melihat pasangan yang menyewa perahu boat membubarkan diri. Syukurin!

munnar-kerala-alid-abdul-5

Selfie dengan Juki

Tujuan terakhir di Top Station yang harusnya bisa menyaksikan pegunungan yang dikelilingi kebun teh berubah jadi kabut putih pekat. Karma itu terasa menyesakkan hiks. Saya ngambek dan minta Juki untuk mengarahkan bajajnya kembali ke Munnar.

munnar-kerala-alid-abdul-9

KABUT!

Sehari tidaklah cukup untuk menjelajah Munnar, tapi saya hanya sehari di sini. Kalau masih ada waktu mungkin saya akan ke Danau Devikulam tempat adegan mobil jeep Shah Rukh Khan tercebur ke dalam danau. Dan malam terakhir di Munnar saya habiskan dengan menyaksikan tarian Kathakali dan atraksi Kalaripayattu di sanggar budaya setempat.

Happy Traveling!

61 KOMENTAR

  1. Aku nek nang india selatan. Koyok nang negoro liyo, cas cis cus inggrish terus termasuk mas bojo.

    Salut karo juki, fotografer ciamik, ngerti banget, endi sing perlu di blurrrrrrrrr 🙂

    Juki iku wajah e tipikal aktor india selata, rambut brintik, kumis sanar karo weteng e sing aduhai rodok njemblung dan itu lah standart kegantengan cowok india selatan.

    Berkumis is sexy 🙂

    • Juki ancene njuk digemplang gawe kamera og. Inggrisan di India Selatan wis biyasah, gak kayak di Uttar Pradesh yg Inggrisan dikit dikasih harga turis. Aku yang item eksotis begini disangka lokal karena Inggrisan. Mereka pikir dari propinsi sebelah karena gak pake bahasa lokal. Ohhh berkumis tipene sampean yo wekeke

  2. Dari foto-foto yang ditampilkan aku seperti tak melihat India yang selama ini ada dalam pikiranku… Asyik banget pemandangan. Aish, jadi mupeng pengin ke sanaaaa.

  3. Kerala ini yg sering ngundang2 blogger itu yaaa ??? Mereka siap dengan pariwisata nya jadi berani menunjukan ke dunia luar kalo mereka welcome.

    Eh trus kamu ama juki ??? #AhSudahlah

  4. Aku kira sutingnya Cenai Express ada yg di luar india, ternyata itu di Kerala ya. Bagus juga pemandangannya.
    Ya sallam, sebanyak itu ternyata wood-woodnya India, aku cuma kenal Boolywood.. ^^

  5. Baru tahu yen Munnas masuk dalam bagian Western Ghats yang jadi Situs Warisan Dunia UNESCO. Menarik nih. Yen disawang-sawang memang koyo Dieng-Wonosobo, bahkan tempat syutinge Chennai Expres we koyo ning kebun teh Tambi hahaha.
    Anuhh Lid, ini nggak salah ketik kan –> Chhollywood? 😛

  6. aku selalu kagum sama solo backpacker…berani ke luar negeri untuk melihat keindahan dunia… salam kenal dari Batam Alid…semoga selalu sehat dan menikmati traveling kemanapun yang kamu mau…

  7. ini beneran di india ??? waah sisi lain dari india begini yahh byutipullll..
    tapi kalau diliat liat kaya ranu kumbolo yahhh, trus dibagian ada sharukhan itu kyk dibandung. hehe

    dianchristi.com

  8. Memang kalau di India itu apa yang ada di Indonesia mesti dikali seratus atau seribu ya. Kalau di Indonesia kebun teh besarnya segini maka di India mesti dikali seribu dulu, saking masif dan megahnya di sana. Dan barusan saya googling soal Kerala, ternyata ini di India Selatan yaa… saya kira dataran tinggi di India hanya ada di bagian utara (Kashmir etc), ternyata di India Selatan juga ada. Hmm…
    Wah kalau soal India memang Mas Alid jagonya, hehe.

  9. Daerah ini udah lama masuk dalam listku, tapi belum tercapai juga. Semoga bisa tahun depan. Oya, gimana kabar bunga langka Neelakurinji yang mekar setiap 12 tahun itu. Udah mekar belum waktu datang?
    Btw, kalo cewek sendirian kesana aman nggak?

  10. gara2 kamu bilang bukan foto di studio, aku jd merhatiin deh.. dan memang mirip2 gmbar studio yaa hihihihihi…

    sumpah itu perkebunannya bisa bgs banget bgitu konturnya ya mas… :O .. Bendungannya yahud abeesss.. dikelilingin gunung gitu.. betah bgt kalo tinggal di sana kayaknya

  11. setelah pantai, saya paling suka daerah perkebunan/bukit seperti ini. rasanya sejuk dan menenangkan.

    ente mendadak pengen joget pasti pas jalan-jalan kemari.
    hehe

Tinggalkan Balasan ke @eviindrawanto Batal balasan

Please enter your comment!
Please enter your name here