Menikmati Sunrise di Tanjung Papuma

37

Beberapa jam sebelum menyaksikan Jember Fashion Carnaval X saya dan beberapa teman berkesempatan berkunjung ke Pantai Papuma. Yup beberapa jam karena kami berangkat ke Papuma pagi-pagi buta alias isuk uthuk-uthuk. Setelah semalam sebelumnya kita dugem nenggak dan mabok wedang cor kemudian pulang tidur jam 1 malam, terus jam 3 kita sudah dibangunkan untuk berangkat ke Pantai Papuma. Buset dah kita serasa menjadi segerombolan zombie yang siap memangsa korban lewat. Meski ngantuk berat tapi kita semua bersemangat untuk menyerbu Tanjung Papuma.

Benar saja, tidak rugi dibela-belain berangkat jam 3 pagi dan kagak mandi tanpa sikat gigi.Sunrisedi Tanjung Papuma sangat layak untuk dinikmati, inilah hidup. Papuma sendiri singkatan dari Pasir Putih Malikan, jarak tempuh darikotaJember sendiri sekitar 45 kilometer dan lokasi tepatnya di Desa Lojejer Kecamatan Wuluhan, Jember. Sayangnya untuk menuju ke Papuma tidak ada kendaraan umum yang lewat, mau tidak mau ya ngojek atau naik taxi. Beruntung teman-teman kita ada mobil.

Di dekat Papuma sendiri ada obyek wisata lain yaitu Watu Ulo, karena kita memang tujuannya hanya Papuma saja, jadi good bye deh Watu Ulo. Bedanya apa? Kalau Watu Ulo hanya pantai dengan bentangan pasir hitam, tapi kalau Tanjung Papuma pantai pasirnya putih dan karena letaknya di tanjung (dataran tinggi yang menjorok ke laut) maka ombaknya sangat dahsyat menghantam batuan karang. Jadi lebih seru gitu rasanya. Rata-rata pantai di laut selatan Pulau Jawa ombaknya sangat mengancam jiwa alias berbahaya, dan pantai-pantai di Jember termasuk pantai laut selatan. Iyalah dari peta juga sudah ngerti kalau Jember itu letaknya di selatan.

Ngomong-ngomong tentang laut selatan otomatis mitos mengenai Nyai Roro Kidul juga kental, jadi kalau kesanajangan pakai kaos/baju berwarna hijau kalau tidak mau di mangsa si Nyai. Itu yang percaya sama mitor, tapi memang melihat deburan ombak dan arus yang bukan main nyali jadi ciut. Toh memang dipasang papan peringatan dilarang untuk berenang. Jadi jangan coba-coba!!!

Tempat paling oke untuk menikmati sunrise di atas bukit karang, di atas bukit tersebut disediakan gazebo yang memang jadi view point untuk menikmati sunrise. Kabarnya selain panorama pantai, kita bisa temui banyak fauna seperti Biawak, Ayam Alas, bermacam burung, Babi Hutan, Rusa, Landak, dan Trenggiling. Sayang kita tidak sempat berburu untuk sekedar menyamakan muka dengan binatang tersebut karena kita diburu harus balik kekotasebelum jalan raya ditutup semua untuk acara karnaval.

Satu lagi spot menarik di Papuma dan bahkan beberapa orang tidak menyadarinya. Adanya Vihara dekat parkiran tempat masuk. Tada…

 Happy Traveling, Wonderful Indonesia

37 KOMENTAR

  1. Eh, kampung halaman saya di Jember, lho. Beberapa menit dari stasiun naik becak, hehe….

    Semoga pemerintah daerah segera bisa melihat potensi Pantai Papuma, lalu melakukan langkah-langkah strategis demi “menjual” pantai itu. Paling nggak dibuatkan trayek angkutan menuju atau melewati pantai itu, hehe…. 🙂

    • Ehh serius? Bukannya lahir di jakarta? Kampung si mbah kaliii.

      Harusnya pemerintah daerah sudah tahu potensinya, orang disana byk pondokan dan warung makan kok, tinggal kendaraan umum yg kurang

  2. indah bener ni sunrise-nya, kalau bukan hari libur panjang saya tidka bisa kemana – mana seperti kepantai nie.. jadi pengen ke pantai buat menenangkan pikiran 🙂

  3. Pantainya bagus, ombaknya besar dan cakep banget pas sunset. Banyak yang jualan ikan bakar di sepanjang jalan. Karena semakin ramai kebersihannya yang harus diperhatikan

Tinggalkan Balasan ke setiaonebudhi Batal balasan

Please enter your comment!
Please enter your name here