Menumbuhkan Rasa Bangga Melalui Pameran Fotografi “Jombang Istimewa”

34

Lahir, tumbuh dan tinggal di kota kecil Jombang, yang katanya tidak terkenal, yang katanya tidak ada apa-apanya. Lucunya olok-olokan “tidak ada apa-apa” tersebut selalu dihubung-hubungkan dengan tidak adanya pusat perbelanjaan alias mall, gerai fastfood internasional, bioskop twenty one dan lain sebagainya. Yaelah kami masih bisa belanja dan hangout di pasar tradisional, makan sego pecel iwak peyek di pinggir jalan, urusan nonton film bisa donlot di internet *eh pembajakan jangan ditiru*

image

Siapa bilang Jombang tidak terkenal, kalian ke mana saja? Kami punya penjagal pembunuh berantai Ryan dan Dukun Cilik Ponari, bukan prestasi yang bisa dibanggakan memang haha. Banyak kok tokoh-tokoh penting berbagai bidang berasal dari Jombang. Bahkan Presiden Indonesia yaitu Gus Dur adalah putra Jombang. Kurang terkenal apa coba? Tempat wisata di Jombang juga lumayan, mulai dari wisata religi, wisata alam, sampai wisata malam *eh bohong*

Kuliner juga nggak kalah dengan kota-kota lain, Jombang meskipun tidak ada makanan khas tapi punya kuliner unggulan seperti kikil, sate, pecel, dan sebagainya. Tempat nongkrong anak muda juga banyak kafe-kafe dengan fasilitas free wifi. Tinggal pesan air dingin segelas dan 2 sedotan kamu bisa wifian gratis sambil main uno sama pasangan.

Jadi kalau kamu menganggap Jombang tidak ada apa-apanya berarti kamu kurang gaul. Makanya bergaulnya sama AGJ dong, alias Anak Gahul Jombang kayak saya biar ngehits maksimal agagaga.

Kurangnya rasa bangga terhadap Jombang sebagai kota kelahiran membuat beberapa teman fotografer berinisiatif membuat pameran fotografi bertema “Jombang Istimewa”. Kami hanya ingin menunjukkan melalui foto bahwa Jombang itu luar biasa istimewanya.

Kenapa harus pameran fotografi konvensional? Ribet kan harus dicetak segala. Kenapa tidak memamerkan secara online di media sosial sehingga banyak orang yang bisa melihat kapan saja tanpa datang ke tempat pameran? Urusan online sudah sejak lama kami lakukan melalui media Instagram dan lain sebagai. Tapi sasaran kami juga Warga Jombang yang awam akan internet dan media sosial sehingga mereka masih bisa tetap menikmati suguhan kami secara offline.

Dibantu akun publik instagram @explorejombang dan komunitas @jombangfotografiponsel kami memasang pengumuman untuk mengajak Warga Jombang mengirimkan hasil karyanya. Hasilnya terkumpul ribuan (((((RIBUAN))))) foto yang diperoleh dari koleksi pribadi teman-teman hasil hunting dan kiriman Warga Jombang. Setelah melalui kurasi ketat akhirnya terpilih sekitar 75 foto untuk dicetak dan dipamerkan.

image

Beberapa foto yang dipamerkan

Bukan di sebuah gedung mewah dengan frame mahal yang tertempel rapi di tembok. Kami hanyalah fotografer jalanan jadi kami memamerkan hasil karya kami dengan cara jalanan pula. Berbekal kayu, cat, kertas, klip penjepit dan sedikit kasih sayang, kami membuat jagrak untuk menata foto dan kami juga menyulap jalanan menjadi tempat pameran.


wpid-jombang-istimewa-2.jpg.jpeg
wpid-jombang-istimewa-6.jpg.jpeg

Iya bukan di tengah jalan beneran melainkan di pinggir jalan, itupun acaranya Minggu pagi ketika banyak orang menikmati lengangnya jalan utama Jombang karena mobil dan motor tidak boleh lewat. Bahasa kerennya sekarang sih Car Free Day hwehehe. Sengaja memang menggelar acara tepat pada CFD sebab tidak perlu bersusah payah mengundang orang untuk berbondong-bondong datang. Tinggal buka lapak dan orang akan datang berkerumun mengerubuti. Selain di CFD kami juga menggelar pameran di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Keplaksari atau Kebon Ratu saat sore di hari yang sama.

wpid-jombang-istimewa-8.jpg.jpeg

image

image

Tampang orang-orang gila yang bangga fotonya dipamerkan

Walau begitu untuk menarik perhatian orang kami menugaskan 4 orang pemuda gagah berani yang ganteng dan cakep untuk berdandan memakai kostum ala-ala cabe-cabean. Dan saya termasuk pemuda tersebut karena semua sudah tahu saya ganteng #dikeplak

wpid-jombang-istimewa-9.jpg.jpeg

Eits ini kostum bukan sembarang kostum, ini adalah kostum power rangers, bukan-bukan. Jadi yang kami pakai adalah kostum Jawa Timuran, khusus yang saya pakai adalah kostum Besut. Aslinya kostum Besut harus topless alias telanjang dada tapi saya kan montok. Takutnya nanti ada dedek gemes yang deketin dan nyolek-nyolek.

wpid-jombang-istimewa-7.jpg.jpeg

Dari kiri: Man Gondo, Besut, Rusmini, Sumo Gambar

and the gang

Jadi siapa Besut itu? Adalah tokoh fiksi pertunjukan Ludruk yang juga asli Jombang, bisa dibilang Besut adalah salah satu ikon Jombang selain Ringin Contong. Besut sendiri merupakan singkatan dari “Mbeto Maksut” alias “Membawa Pesan”. Dalam pertunjukkan Besutan ada 4 karakter yang wajib tampil, Besut sendiri, Rusmini yang cantik yang jatuh cinta pada Besut, Sumo Gambar yang mencintai Rusmini sebagai peran antagonis berpakaian ala Madura, dan Man Gondo sebagai paman Rusmini yang mendukung Sumo Gambar karena kekayaannya. Dengan make up sederhana bin cemong-cemong kami siap menjual diri. Eh menarik massa untuk melihat foto yang terpajang.

wpid-jombang-istimewa-5.jpg.jpeg

and the gang and the gerombolan siapa aja itu mbuh gak eroh

Pengunjung yang tertarik melihat pameran ribuan orang, oke lebay. Animo pengunjung pun bermacam-macam tapi semuanya bernada positif. Menariknya beberapa orang tidak tahu menahu kalau di Jombang ada air terjun dan tempat-tempat menarik lainnya. Terbukti banyak orang yang bertanya rute menuju ke sana. Dan sebagai putra daerah yang dibangga-banggakan saya merasa gagal menjawab pertanyaan penting tersebut, malu sudah dandan cemong-cemong begini tapi bengong ketika ditanya arah. Sebab saya sendiri kalau ke sana dibonceng tinggal ndoprok di atas sepeda hwehehehe.

wpid-jombang-istimewa-3.jpg.jpeg

and the gang

wpid-jombang-istimewa-4.jpg.jpeg

DIEM YAK JANGAN BANYAK KOMENTAR

Itulah secuil usaha kami para pemuda Jombang untuk mengembalikan rasa bangga yang mulai terkikis sebagai Warga Jombang. Terus kalau sudah bangga dengan kota kelahiran mau apa? Sakarepmu talah, terserah kowe. Mau tetap diam boleh, mau bergerak membangun Jombang lebih baik juga boleh. Pilihan ada di tangan kamu. Salam Pramuka!!!

Terima kasih kepada seluruh pendukung acara baik panitia, donatur, dan Warga Jombang tentunya. Kalian semua warbiyasak! Cipok klomoh.

Nb: Beberapa foto nyomot dari @albashars dan @angga_kris

34 KOMENTAR

  1. Whahahahhahhahaaa *ngakak ngliat fotonya Alid pake kostum Besut*

    Eh aku baru tahu kalau pacaran di Jombang bisa irit banget. Cuma pesen segelas air dingin (yang diminum berdua sama pacar) sudah bisa numpang wifi sambil main UNO, dan ga diusir yang punya kafe :v

  2. Sesuatu banget Lid. Suk tahun ngarep yen bupati Jombang kolaps, koe bakal tak vote abis-abisan ning ruang karoke… ehh maksudku ruang black campaign ning dunia maya ben jadi Bupati Jombang sing handal taulan! 😀 😀

  3. Kerenlah kalian ini, doing something for the town, salut, salut. Saya sebenarnya beranggapan kalau setiap kota di Indonesia pasti punya keunikan dan cerita (juga sejarah panjang)-nya sendiri-sendiri. Nah dan saya tertarik dengan tokoh Besut! Mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa ke Jombang jadi sempat mencicipi sedikit suasana (dan kuliner) di sana.

  4. nyesel gak moro runu, opo maneh isok ketemu artis ngehits jombang, cak alid..
    coba negbketemu pasti aku njaluk…
    traktir cilok limang ecu.. hehe..

    Semangat trs mas bro alid, sukses yak 😀

  5. wow. keren kak. terus berkarya. semoga bisa menginspirasi kota-kota lain, termasuk banten. semoga banten bisa bikin acara kayak gini. biar banyak yang lebih kenal lagi 😀

  6. Kreatif! Foto-fotonya juga bagus-bagus Mas 🙂

    Jombang istimewa lah, punya Cak Nun, Gus Dur, almarhum Mbah Hasyim, dan Gus Alid Abdul…

  7. Kamu kreatif bingits sih. Jarang lho anak2 muda yang bikin beginian. Ya setidaknya sih, jumlahnya masih terbatas. Gairah kreativitas begini juga kelihatan menggeliat di daerah Purbalingga. Anak2 mudanya aktif banget ngalah2in pemerintah daerahnya. :'(

  8. Sing jelas Jombang jik enek ndik peta facebook, Bar Njombang langsung mediun. Piye perasaanmu nek dadi warga nganjuk trus kutomu gak disebut ndik peta Lid? :((((

  9. waupik iki masbro!
    anyway mau komentar soal J-Town (Jombang Town) iki yow paklik..
    kadang konotasi “ndak ada apa-apa” iku diskriminatif ya? padahal menyimpan banyak potensi, enakan jaman sekarang justru menjual “kearifan lokal” bukan jadinya (sok) global 😀

    kerja kreatif macam ini yang perlu didukung.. maju & sukses selalu masbro 🙂

Tinggalkan Balasan ke Alid Abdul Batal balasan

Please enter your comment!
Please enter your name here