Ketika Pemerintah India memberlakukan VOA alias Visa on Arrival kepada pemegang paspor hijau (baca: Warga Negara Indonesia) maka makin dimudahkannya kita untuk berkunjung ke India. Tinggal beli tiket, terbang, sampai di bandara tinggal isi formulir Visa on Arrival, bayar, antri di petugas imigrasi, dan selamat datang di India. Tidak harus ribet mengurus visa ke Kedutaan India di Jakarta.
Sekarang lebih mudah lagi karena kita bisa mengurus ijin masuk ke India secara online, istilahnya electronic tourist visa (e-tourist visa). Masa tinggal yang diberikan pun sama dengan mengurus secara konvensional (datang ke kedutaan) atau VOA di bandara sana yaitu 30 hari. Kalau online cukup mengisi form di website resmi, bayar dengan kartu kredit dan dalam waktu sehari akan dapat balasan email. Tinggal print dan tunjukkan saja ke petugas imigrasi di India sana. Voila! Welcome to India.
Pada kunjungan pertama dulu saya nitip mengurus Visa India sama teman di Jakarta. Nah Oktober kemarin saya kan ke India lagi dengan mengurus visa secara online. Iya saya sudah dua kali ke India yeay #HorangKayah
Berikut panduan mengurus Electronic Tourist Visa India secara online. Yang perlu dipersiapkan adalah scan paspor, pas foto berukuran kotak, kartu kredit untuk pembayaran. Nggak punya kartu kredit bisa pakai kartu debit Mandiri atau CIMB Niaga yang sudah mendukung 3D Secure. Jadi kartu ATM dua bank tersebut bisa digunakan layaknya kartu kredit jika situs merchant juga mendukung 3D Secure, kebetulan situs e-Tourist Visa India sudah mendukung teknologi keamanan pembayaran tersebut. Informasi lebih lanjut jangan tanya saya atau toko bangunan sebelah, tapi langsung saja hubungi customer service kedua bank tersebut.
Langkah pertama kunjungi laman https://indianvisaonline.gov.in/visa/tvoa.html dan klik menu e-Tourist Visa Application di pojok kiri atas. Akan tampil laman seperti di bawah ini. Isi pertanyaan yang ada sesuai dengan kondisi kamu, Port of Arrival yang berarti di bandara mana kamu akan mendarat di India nanti. Ini penting, karena hanya melalui 16 bandara ini saja e-tourist visa ini akan berlaku; Ahmedabad, Amritsar, Bengaluru, Chennai, Cochin, Delhi, Gaya, Goa, Hyderabad, Jaipur, Kolkata, Lucknow, Mumbai, Tiruchirapalli, Trivandrum, dan Varanasi. Walaupun begitu kita bisa keluar dari India melalui perbatasan resmi di mana saja seperti perbatasan antara India dan Nepal.
Selanjutnya isi detail data pribadi seperti nama, tanggal lahir, nomor paspor, alamat, nama orang tua, pekerjaan, alamat kantor, apakah kakek moyangmu orang Pakistan, pernah bergabung dengan militer atau tidak, dan lain sebagainya.
Layar selanjutnya adalah tujuan kamu ke India ke mana saja, tanggal keluar dari India, bandara mana yang akan kamu pakai untuk keluar. Jika sudah pernah ke India persiapkan nomor visa terdahulu, untuk alamat tujuan di India terdahulu isi saja kota-kotanya tanpa detail alamat.
Jika belum pernah ke sana tinggal jawab saja NO. Pernah ditolak masuk India jawab juga NO. Kolom paling bawah ada referensi atau sponsor di India, isikan saja nama hotel, alamat, dan nomor telepon. Tidak perlu booking hotel terlebih dahulu, cari saja alamat-alamat hotel di internet. Referensi untuk Home Country isikan nama orang tua dan alamat rumah jika terjadi apa-apa.
Terakhir adalah upload foto dan paspor. Perlu diperhatikan bahwa format foto adalah JPG bukan XLS atau DOC. Minimal kapasitas adalah 10kb dan maksimal 1mb, untuk ukuran yang diminta adalah square alias kotak dengan minimal dimensi 350×350 piksel dan foto adalah berlatar belakang putih. Foto harus jelas dan tidak boleh blur. Siap-siap menangis saja jika visa kamu ditolak lantaran foto kamu kurang ganteng bhuahaha.
Untuk paspor berformat PDF dengan kapasitas minimal 10kb dan maksimal 300kb. Sama seperti foto, scan paspor kamu juga harus jelas. Jangan sekali-kali mengakali scan paspor dengan memotret menggunakan kamera digital. Kalau nggak kuat beli mesin scanner ke warnet sebentar, kalau warnetnya nggak punya scanner kamu bisa maki-maki pemiliknya *ngacir*
Sebelum di halaman pembayaran kamu dihadapkan pada layar rekapan apa saja yang sudah kamu isi, jika sudah benar tekan verified and continue, jika masih ada yang salah langsung modify. Setelah tekan continue nanti akan keluar halaman pembayaran. Harga yang harus dibayar adalah 60 USD dengan tambahan 1,80 termasuk pajak dan biaya transaksi, totalnya 61,80. Harganya sama dengan kalau mengurus VOA di sana, dan harga tersebut tidak naik semenjak 2 tahun lalu. Yang bikin nangis adalah kurs rupiah terhadap dolar yang letoy abis, jika dirupiahkan sekitar 800rb *nangis di pojokan*
Jika pembayaran berhasil kamu akan dapat email yang menginformasikan bahwa aplikasi kamu sedang diproses. Saya mengurus sabtu siang sekitar jam 11 dan minggu besoknya di jam yang sama saya dapat email bahwa aplikasi visa saya disetujui dan berlaku selama. Katanya kalau submit pada hari kerja bisa disetujui dalam beberapa jam saja.
Yeay GRANTED
Keuntungan dari aplikasi online tersebut adalah memudahkan kita yang tinggal jauh dari Kedutaan India. Tanpa perlu ke Jakarta kita bisa submit dari manapun. Tanpa ribet harus isi form VOA lagi di bandara India sana.
Sayangnya e-Tourist Visa India hanya bisa single entry, tidak bisa multiple entry sampai enam bulan seperti visa konvensional (stiker) kalau kita mengurus di kedutaan, dan tidak bisa diperpanjang. Yang paling bikin greget adalah kalau di Jakarta kita cukup bayar Rp. 530.000,- dollar oh dollar.
Kalau kamu enaknya milih yang mana? Visa India konvensional dengan mengurus ke kedutaan di Jakarta, antri VOA di bandara kedatangan, atau aplikasi online? Kalau boleh memilih saya lebih suka visa konvensional yaitu stiker visa yang menempel di halaman paspor, kan lumayan bisa mempercantik paspor. Yang VOA dan e-Tourist Visa hanya dapat stempel biasa di halaman paspor. Kesel nggak sih kalau sudah bayar mahal-mahal tapi cuma dapat cap biasa huft.
Cap Visa di halaman paspor sebelah kiri itu seharga 800 ribu T___T
Mudahkan mengurus Visa India secara online? Jadi tunggu apalagi, kamu yang punya impian pergi ke India segera menabung dan beli tiket pesawat ke India. Dan nantikan cerita-cerita saya selanjutnya di India, dari yang mulai drama keringat dingin mendadak tidak bisa pakai ATM di India, padahal nggak bawa uang sepeser pun. Sampai dengan eyel-eyelen dengan petugas ticket bis. Itu semua hanya bumbu semata, tapi yang sebenar-benarnya traveling adalah selalu menyenangkan dan menyenangkan.
Always travel safe and happy traveling!
Wah selamat ya.
Pengen juga dapat yang gratisan, 🙂
HAH? Gratisan? Selamat apa mas? Ketahuan nggak dibaca -__-
Yang ATM itu juga kejadian ke aku Lid hahaha.
India emang beda! jadi 2 tahun lalu rupenya sudah dipersiapkan ya?
Hweeehh tapi om ada temen yg siap diutangi, aku ga da temen dan ga bawa duit sepeserpun wkwkw. He em dulu nitip ngurus sama temen hehe
Iya untung banget dulu ada Ahlan yang siap rupee. Minimal buat ongkos taksi ke stasiun ada. Tapi ya sempat panik juga karena dananya terbatas, mau gak mau harus narik.
Setelah tuh rupee keluar dari mesin ATM, rasanya legaaaa…
Ngomong-ngomong kalau Indonesia sudah bisa e-visa belum, ya… *kadang membayangkan seperti itu*. Tapi salutlah dengan langkahnya India, sangat memudahkan, meski ada rupa ada harga (800rb vs 530rb itu lumayan ya). Ah saya berharap, semoga rupiah cepat menguat (balik ke 7ribuan lagi :hihi) supaya semua-mua yang terkait dengan luar negeri makin murah :hehe. Thanks buat tutorial mengisinya ya, kadang kan suka bingung tuh mengisi bagian referral, mau diisi apa lha wong di sana tidak ada siapa-siapa… :hehe.
Indonesia belum e-visa, tapi ada tuh petugas imigrasi Indonesia yang mencap paspor pengunjung di atas pesawat garuda 😀 jadi bukan ketika mendarat, bahkan sebelum mendarat haha
Untuk referral kalau memang nggak ada siapa-siapa biasanya saya tulis hotel di mana saya menginap kok 🙂
Aku waktu itu milih yang online ini, karena harus buru-buru, sebab cuti di kantor lagi pada rebutan. Jadi aku pakai senjata, “boss, saya harus dapat cuti. Visa udah keluar!” hahaha …
Hahahaha jurus itu gak berlaku bagi akyuh 🙁
Wah, kurs dollar benar-benar memberikan perbedaan berarti :3
Yang ketiga kali ke India kapan Mas? Bekne aku isok melu :3
Gak mungkin diajak Alid Qy. Sudahlah, tak usah berharap hahahahaha
Iyo Qy jangan berharap bhuahaha
Perginya bayar sendiri ya, Mas? Ih, kamu ngga kekinian deh. Jaman sekarang mah jalan-jalan ngehits itu yang dibayarin tauukk .. *gelendotan om-om*
— mlayu, ndak dicengkiwing Alid —
Sakno om ome digelendotin, situ berat mbaaakk aagagaga
Ahh begitu… jadi kudu punya kartu yang mendukung 3D-secure dulu biar proses pembayaran visa lebih mudah yes. Trusss dengan dollar segitu, harga visa jadi 500ribu-an kok yo mung seminggu tok di India, Lid? Rugi kan? #kompor 😛
500ribuan? woi 800rb ikiiiiii… biyasalah horang kayah kan duit dibuang-buang agaga
ehhh salah baca rupanya, pasti gegara pengalihan isu si Aliando! hahaha
Ketoro fast reader huft
Kak .. kalo ngurus visa singgah di hati mu, bisa online juga ??? #laluDikeplak
jangan om cumi, hatiku busuk tau nggak sih ahaha
Nah, mantap ini info nya lengkap.. Berangkaat..
salam kenal kak,,,, sambil menabung sambil menunggu cerita kakak selanjutnya, siapa tahu besok bisa mengikuti jejaknya,,,,hehe
halo, tunggu saja di pojokan sambil ngemil kacang hehe 😀
Pantesan blogmu kemaren sepi-sepi aja LId. Owalah… ke India lagi #horangkayah
Ini boleh juga Visa Online. Tapi bener sih kayaknya lebih cantik Visa Konvensional yang ditempel di paspor itu yak 😀
Hwehehe aslinya banyak trip2 lain yg belum ditulis, jadi sepi deh. Malas ini pake apa sih sembuhnya ehehe
Mbayar aja Lid. Kamu kam #HorangKayah 😀
bayar penulis maksudnya? yaaaaaaaaahhhhhhhh gak ada emosinya dong :p
.. pas sampe di sini nih ..
Pada kunjungan pertama dulu saya nitip mengurus Visa India sama teman di Jakarta. Nah Oktober kemarin saya kan ke India lagi dengan mengurus visa secara online. Iya saya sudah dua kali ke India yeay #HorangKayah ..
aku rasane sudah gak kuat baca lagi .. hiksss nyesekk rasanyaa hahahaha aacchhwhwhwhwhwhwhwhwh alidddd!!! jangan pameri aku dengan foto2 indiah .. laddu .. oh oh .. #lebay
eh turu
Saya memilih untuk urus di embassy karena lebih murah dan visanya full sehalaman :)) *penting supaya pasport cepet penuh*
Tapi kalo kayak kamu yang ongkos ke Jakarta-nya mahal mending online sih
Dulu aku nitip sama temen di Jakarta, sekarang temennya entah kemana, makanya kunjungan kedua ini aku pake onlen, irit diongkos perjalanan hehe. Klo paspor mw cepet penuh kasih cap jempol aje wkwkw
Mas klo langsung datang dan ngurus visa d bndara delhi ribet ga?
Kakak klo paspor tki bisa buat apply voa jg gk ? ( kan sama sama ijo Nya )
salam kenal bang alid..aman ngga sih kalo cewe trip ke india ? ane dapet undangan nikah temen muslim di kerala..
Aman 🙂
saat d konter imigrasi voa online nya. apa aja si mah yg d tanya2 trus harus nunjukin apa aja?
Kakk, kalo boleh kepo.. ke India ngapain yaa? traveling?
he em jalan-jalan 🙂
keyeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeen
mas alid salam kenal, mau tanya nih, jadi setelah mendapatkan email dari kedutaaan india kalau visa online kita granted terus emailnya di print dan kertasnya di bawa lalu ditunjukin di imigrasi di bandara ya? aku masih belum ngerti
Yup seperti itu 🙂 di India ada konter imigrasi khusus untuk pengunjung yang membawa e-Visa
Kalau kita gunakan dibit mandiri syariah bisa gk ya… Bingung cara bayar melalui kartu dibid bank yang mama?
Mas alid tolong informasinya. Bulan September rencana berangkat, visa nya belum bayarrr
Alid aq punya paspor 24 halaman dan tertempel visa tkw apakah bisa traveling ke india , mohon jawabanya thanks
Bisa
Gw akui gampang banget ngurus visa-nya!