Orang India itu? Sama seperti orang Indonesia lah, ada yang baik, ada yang jahat, ada yang cabul #eh. Tapi beruntung selama perjalanan saya bertemu banyak orang baik, yah sesuai rumus dan prinsip yang selalu saya anut, orang baik pasti ketemu orang baik, masalahnya orang baik tersebut kalau ketemu saya jadi suram nasibnya hahaha. Emang saya pembawa sial gitu?
Jadi dipostingan terakhir saya tentang India ini saya akan bercerita mengenai beberapa orang yang saya temui di India. Sebelumnya bagi yang ketinggalan cerita petualangan saya tentang India dari awal hingga akhir bisa klik tautan-tautan sebagai berikut:
Teaser Petualangan Saya Ke India
Gagal Menyaksikan Gagahnya Pegunungan Himalaya
Keliling Varanasi, Dari Benteng Sampai Kuil
Melihat Lebih Dekat Kehidupan Umat Hindu di Varanasi
Melawat Ke Tempat Suci Umat Budha Di Sarnath
Gegap Gempita Pesta Kawinan Orang India
Sehari Keliling Di Pink City, Jaipur
Oke dimulai dari Sonam Tamang, siapa dia? Nggak tahu, kenal di atas jeep yang menuju Darjeeling. Terus kenapa kok ditulis? Ehehe cuma mau pamer ke pembaca kalau dia adalah orang India pertama yang muka dan namanya nggak India banget. Cuma mau nunjukkin ke pembaca saja kalau sama seperti Indonesia suku di India juga beragam. Sonam ini orang asli Darjeeling yang berbatasan dengan Bhutan, Nepal, China, jadi bisa dibilang mukanya lebih mirip ras Mongoloid. Dia bilangnya sih keturunan Nepal. Nah dia itu kerja di Honda di New Delhi, kita nggak sengaja bertemu dia lagi di kota sewaktu dia jalan-jalan dan sempat bertukaran facebook. Begitu ceritanya.
Sonam Tamang pakai jaket coklat
Kedua, kami bertemu Arihant Bharati dan adiknya Kumud di Varanasi, kami menginap di rumah keluarga mereka semalam. Beruntung bertemu Ari, karena kalau bukan tanpa dia saya tidak bisa menghadiri perkawinan ala India yang begitu spektakuler. Saya bahkan nggak boleh pulang sama Kumud karena saya begitu lihai dan jago dalam nyanyi India *et dah dia mau piara saya*
Foto dengan keluarga Ari
Gaurav Mohta dengan kami di Sungai Gangga
Kami juga bertemu Gaurav Mohta dari Padhaaro, semacam situs lokal India yang menawarkan guide gratis ke turis dengan hanya bayar makanan dan transportasi saja. Gaurav membawa kami keliling Varanasi selama dua hari berturut-turut. Perjalanan kami menghasilkan muka dia nongol di koran lokal Radar Jombang dan muka saya nongol di Times of India. Gileeeeee,,, meskipun yang diwawancarai adalah teman jalan saya yang dari Malaysia, Zarah. Tapi lumayan muka saya masuk koran internasional, meskipun akhirnya tertulis saya turis dari Malaysia T_T
Yeah masuk koran lokal di Jombang
Yeah masuk koran berbahasa Inggris di India meski nongol muka doang
Di Agra kami malah berjumpa dengan turis Jepang yang sudah hampir beberapa minggu nggak pulang. Dia keliling Nepal dan sekarang di India, umurnya masih 22 tahun tapi sudah berani solo traveling, bahasa Inggris dia kacau dan bisa dinyatakan dia tidak bisa. Kalau dia saja berani traveling dengan bahasa Inggris pas-pasan, kenapa kalian tidak? Tuh bahasa jangan dijadikan alasan yak. Kami berbincang lumayan lama sembari menunggu kereta, meski dengan sedikit bahasa Tarzan tapi nyambung kok. Kami juga sempatkan bertukar souvenir dan email yang sampai sekarang saya belum email dia karena teman saya yang catat alamat emailnya. Parahnya saya lupa nama dia siapa muahahaha.
Turis Jepang yang kami temui
Di Jaipur kami dihost oleh Hussey Khan, pertama kali bertemu dia di stasiun Jaipur membuat saya begitu terharu. Bagaimana tidak, dia sudah menunggu di stasiun sejak jam 12 malam tapi kereta kami datang jam 3 pagi. Ditambah alat komunikasi kami juga trouble, jadilah kita susah mau kasih kabar ke dia. Hussey dari keluarga muslim yang sederhana tinggal di sekitaran Amber Fort di Jaipur, Hussey saat ini magang jadi tour guide jadinya kita keliling Jaipur dikawal sama dia gratis ehehe.
Hussey paling belakang dan Tanveer lengan panjang
Saya canggung di rumah Hussey lantaran emaknya bapaknya kakaknya semuanya mengamati setiap gerak gerik kami. Mereka bukan menaruh curiga tapi memang mereka suka melihat setiap orang asing yang menginap di rumah dia. Zarah yang pernah menginap di rumah Hussey pun bercerita bahwa memang semua orang di sana kalau ada orang asing matanya seperti tidak mau lepas melihat, yah kita kan canggung bin risih. Bapaknya yang sudah tua lumayan lihai berbahasa Inggris loh. Begonya saya lupa ambil gambar seluruh keluarga dia huhuhu.
Kalau urusan canggung dan merasa jadi perhatian di India adalah tempatnya. Di kereta ketika saya mengeluarkan kamera dan merekam jalannya kereta para penumpang lain melihat saya dan kamera saya. Ketika saya ngobrol dengan kawan saya dengan bahasa yang tidak dimengerti mereka, langsung deh kita jadi pusat perhatian. Saat mengganti SIM Card di bis dan ngobrol sama teman, satu bis langsung melihat kami dan gadget kami. Saya yakin mereka nggak berniat jahat tapi ngeri tahu kalau banyak mata melihat kami tanpa tedeng aling-aling. Ada yang mencoba mengajak ngobrol “your handphone is good” #gubrag. Coba dia tahu kalau di Indonesia ada Mito yang super canggih muahahaha
Terakhir kami bertemu Tanveer Ul Islam, pemuda Jaipur yang ambisi bisnisnya begitu tinggi. Dengan umur yang semuda itu dia sudah punya toko perhiasan sendiri di depan Hawa Mahal. Lucunya dia benci banget dengan Jaipur karena panas kalau musim panas. Yaiyalah, kalau musim dingin pasti dingin. Nah dia mengundang kami makan malam nasi biryani di rumahnya. Benar-benar keluarga besar, banyak anak kecil gundul kepalanya ahahaha. Katanya kalau musim panas mereka suka menggunduli kepala biar dingin. Di rumah Tanveer saya mendadak jadi selebritis yang dikerumuni anak-anak kecil. Yah lumayan bagi saya untuk mengetes bahasa Hindi dan lumayan bagi mereka untuk tes bahasa Inggris.
Keluarga besar Tanveer yang masih kecil-kecil
Tanveer and friends, kalau begini saya nggak ada bedanya kan dengan orang India
Postingan ini menutup petualangan India saya, ah saya janji akan kembali lagi ke sana. Nantikan petualangan-petualangan saya selanjutnya *nyiapin cemilan*
Dua anak kecil ini berhasil saya buli dengan mengambilkan berbagai makanan di pesta kawinan orang India hahaha. I’m good with the kids :p
Mari menabung dan happy traveling!!!
Wah…wah, anda memang enjoy dan sangat detil dalam menjelaskan keadaan saat di India, selamat deh 🙂
makasih 🙂
Kenapa eh…. Kanak2 itu botak rambutnya? Sudah lupah Hahaha
summer loh, they shave their head during summer :))
Jadi kondangan di sana makannya tetap pake tangan ya Lid? trus ada wastafel untuk cuci tangan gitu? hihi 🙂
Selalu suka sajian penutup perjalanan seperti ini. Terakhir aku baca yang Jepang itu. (y)
Sendoknya ada kok cuman emang kebiasaan sana makan pake tangan dan ada kok cuci tangannya ^_^
seru…dikiranya Alid Abdullah nama orang melayu hehe
kebetulan yg diwawancarai kawan saya yg Malaysia itu jadi deh gitu deh 🙁
Keren yaaa masuk koran, btw kamu smepet di cabulin ngak di india ??? hahahah
kasih tahu nggak yaaaaaaa :p
Keren kamu Lid bisa masuk koran, tenarr deh ya. Cuma ko kamu asal India hiks 🙁 . Sonam beneran orang India? ko Indonesia banget wajahnya? mungkin ada darah Indonesianya? 😀 .
asal Malaysia bukan asal India hahaha, yg diwawancarai kawan melayu saya jadi ya gitu deh hehehe…
Justru Sonam itu mukanya Korea bangetttttttssss
seru kali perjalanan Indiamu.. 🙂
btw kalian dpt kenalan sama orang lokal karena ketemu on the spot atau sudah kontak duluan via socmed?
Kontak duluan kaka 🙂
aku pakai jasa CouchSurfing 🙂
Wah,,, sama sama orang jawa timur ternyata. Salam kenal, pengen rasanya bisa seperti sampean yang bisa ke india. Saya juga hobi jalan jalan dan bener bener ngefans sama hal hal yg berhubungan dengan bollywood. Btw, itu kota Darjeeling yang ada di film Barfi bukan, kota nya kayak di pegunungan gitu y??
Yup sampean benaaarrr,,,, karena film Barfi! pula saya ngences pengen ke Darjeeling ehehehe
wis pantes awakmu dadi wong india lid, hhhha
mbalik rono mane, karek gowo tettel ambek wajik
wahahahahhaa gowo rengginang pisan 🙂
eman2 banget ya Lid, sak jane nek tertulis turis Indonesia begitu, paling nggak dirimu iso terkenal dewe sak Indonesia karena satu2nya yg kelayapan ke India hahaha…
wahahahha lah piye sing diwawancarai koncoku wedok sing Malaysia iku eggg hahahaha… prasaku wong Indonesia akeh kok sing klayapan nang India cak :p
bukannya tak ingin aku membaca atau berkunjung.. tapi cenut2 di hati lebih pedih.. huhhh..*mbedodogg*
lalalalalalala
Saya juga orang baik dong!!! Muahhahah
yes indeed 🙂
Waaaaah seru sekali cerita bertemu orang2 baik di India ini mas.. yang pertama, wajahnya emang nggak ada India2 nya, lebih mirip orang Indonesia malah haha :D. Btw, itu yang bagian masuk koran, masak dibilang turis dari Malaysia sih?? *nasibjadiorangIndonesia 🙁
Yah kebetulan yg diwawancarai kawan sy yg Malaysia ituh T_T
omg,… sekali dayung 2 3 pulau terlampaui.
Udah jalan2, masuk koran, pula :))
asekkk 🙂
ihiiy masuk koran luar euy dan itu kheren lid !
hemm ya stuju slama niat baik pasti akan bertemu dengan orang baik 🙂
senang ya bisa bertemu dengan orang orang tsbt yang tentunya sanagt berjasa dan punya andil dlm perjalalanan kamu kali ini 🙂
oke gue jadi terinspirasi dengan remaja jepang itu lid..
pengin kemana-mana meskipun english kacau..
tapi ya tetep aja kudu nyiapin biaya+cuti..
kalo udah kebelet gini jadi kepengen resign aja dari kantor
hehehehehe
saat ini goal gue cari duit banyak dan resign trus melancong 3-5 tahun gak balik ke rumah haha
God Save the traveler ! 😀 duh jadi kangen traveling lagi 🙁 *lagi jadi kacung kapitalisme sekarang, cuti abiss~~* hiks….
Dari foto2nya emang kelihatan Mas Alid berbakat drama man hahaha..
gubragggg,,, drama maaaaaaaann *ngakak* =))
blog nya udah keren, lucu pulak, hihihi.. ngakak terus bacanya, apalagi pas bocah india botak botak 😀
Awwww makasih banyak uda menyempatkan baca 🙂
Kak Alid bisa joged india?
good news buat temen” WB. wkwkwk….
Kak, ketemu sama artis India ga disana? :))
hush hush hush… orang sana ketemu artis jombang :p
Widih..kok keterangan di koran lokal india salah kira dari malaysia
Soalnya temen cewek saya yg diwawancarai korannya berasal dari Malaysia hehe