Pantai Pasetran Gondo Mayit, Namanya Tak Seseram Penampakannya

56

Halo readers, apa kabar? Baik-baik kan? Liburan kemarin kemana nih? Hehehe sok akrab banget yak. Ok seperti janji saya pada postingan sebelumnya bahwa saya yang ganteng ini huek akan posting mengenai pantai yang ada di Blitar. Setelah sarapan di warung sekitar makam Bung Karno, kami berpisah dengan Niko selaku host, dia nggak bisa ikutan karena hari itu hari minggu dan dia harus ke gereja. Ngomong-ngomong soal gereja saya turut berduka cita atas tragedi bom di Gereja Bethel Injil Sepenuh di Kepunton, Solo, Jawa Tengah. #PrayForSolo, Amin.

Sebelum bertolak ke Pantai kami sempatkan mampir dulu ke Makam Bung Karno, karena dua ekor dari kami belum pernah ke Blitar sebelumnya. Tapi karena masih pagi gerbang masuk ke makam masih ditutup untuk umum, jadi hanya sempat masuk ke galeri museum saja. Puas berfoto-foto di depan patung Bung Karno serta Gong Perdamaian kita lanjutkan perjalanan ke Pantai Tambakrejo di bilangan Blitar Selatan.

Jangan dikira kami tahu arah menuju pantai, kami hanya mengandalkan papan petunjuk di pinggir jalan dan insting jalanan. Toh akhirnya kami sampai juga hehehe. Dari Blitar kota menuju ke Pantai Tambakrejo di Desa Tambakrejo, Kecamatan Wonotirto butuh waktu sekitar 1 jam. Aspal jalan rapi, mulus, bersih, tapi hati-hati, karena melewati pegunungan jadi jalannya meliuk-liuk serta naik turun. Saya yang dibonceng teman pakai motor gede aja deg-degan, serasa naik roller coaster, wahana ancol kalah pokoknya. Dikarenakan melewati pegunungan kami sempat frustasi, katanya mau ke pantai tapi jalanan dari tadi menanjak naik menuju gunung, harusnya turun ke bawah. Tanya penduduk sekitar juga sudah mengiyakan bahwa jalan tersebut memang arah ke pantai.

Lega rasanya ketika melihat batu beton bertuliskan Desa Tambakrejo, tambah plong lagi ketika melihat portal gerbang selamat datang Pantai Tambakrejo. Bayar ongkos masuk hanya seribu perak perorang, motorpun hanya seribu perak. Duh nggak sabar segera parkir dan nyari toilet hahaha. Dari tadi nahan pipis.

Pantai Tambakrejo

Memasuki area pantai bau amis menyengat langsung menyambut, karena pantai Tambakrejo sendiri memang kawasan desa nelayan. Jadi ada pasar ikan dan perahu-perahu nelayan di sepanjang pantai. Agak sedikit nggak beruntung, karena pagi ini kabut tebal. Pandangan hanya sebatas sekitar 4-5 meter. Yah mungkin kita datang terlalu pagi, jam 8.30. Untung saja, tadi malam kita malahan berencana berangkat subuh-subuh untuk ngejar sunrise, kalau saja jadi berangkat pagi buta, bukan sunrise yang kita lihat malah cuma asap kabut tebal menyambut.

Pantai Pasetran Gondo Mayit Terlihat dari atas Bukit

Beranjak agak siang, sedikit demi sedikit kabut mulai menghilang, deburan ombak yang dari tadi hanya suara saja yang saya dengar mulai terlihat garang mencakar-cakar pasir pantai *cie bahasa gue gayah hahaha…* Meskipun kawasan desa nelayan tapi pantai Tambakrejo bersih. Tapi tujuan utama saya kesini tidak hanya Pantai Tambakrejo, tapi ke hidden paradise di balik bukit Pantai Tambakrejo, yup surga tersembunyi yang mungkin tidak semua orang tahu atau saya yang sok tahu bilang kalau tidak semua orang tahu padahal mereka tahu *puyeng dah ngomongin tahu dan tempe* mendingan beli ikan bakar seharga 3000 perak serta sambal kecap 2000 perak. Lebih ngirit lagi kalau bawa nasi putih dan sambal sendiri, gila ajah sambal kecap yang nggak sampai 3 sendok saja harganya 2000. Tapi yang dompetnya tebal, banyak kok warung-warung makan dengan menu ikan bakar.

Ikan Bakar = Rp. 3000,- Sambal Kecap = Rp. 2000,-

Di balik bukit Pantai Tambakrejo ada jalan setapak menuju surga tersembunyi, menuju tempat eksotis, mistis, semistis namanya, Pantai Pesatren Gondo Mayit. Dalam Bahasa Jawa ‘Gondo Mayit’ yang berarti ‘Bau Mayat’, bukannya saya mau menakut-nakuti, tapi memang itu namanya, memang saya tidak menemukan adanya plang ataupun papan dengan keterangan nama tersebut. Saya tahu kalau ada pantai dengan nama seseram itu juga dari blog teman, makanya saya penasaran ingin datang, saya mencoba googling dan memang benar bahwa ada pantai dengan nama Gondo Mayit alias Bau Mayat. Ngeri aja seandainya ada papan nama dengan tulisan “Pantai Bau Mayat” pasti pengunjung sudah kabur duluan. Saya juga lupa menanyakan kepada penduduk sekitar, kenapa dinamai dengan nama seram begitu.

Tuh bening banget kan

Katanya lagi ada kuburan di atas bukit karang dekat pantai lengkap dengan bau-bauan kemenyan, hiii tambah parno ajah hahaha. Tapi sumpah saya tidak merasakan hal-hal mistis tersebut, yang katanya menakutkan, bau mayat, dan sejuta hal-hal klenik tidak saya temukan di pantai tersebut. Hanya deburan ombak besar yang semakin siang semakin ganas mencabik bibir pantai. Air lautnya dingin dengan warna hijau toska, dan rasanya asin *nenek-nenek beranak pun tau klo air laut itu asin*.

Ombak Pantai Gondo Mayit

Pantai ini benar-benar perawan. Pantai Kuta dan Sanur di Bali seribu kali kalah. Karena memang pantai ini tidak dikelola oleh secara baik, baik pemerintah maupun swasta, jadi fasilitas yang ada terkesan apa adanya, bisa dibilang memang tidak ada, hanya satu toilet saja, mungkin dengan begitu kesan perawannya benar-benar terasa. Yang dibutuhkan hanya kesadaran pengunjung saja untuk tidak membuang sampah sembarangan. Karena saya menemukan bekas bungkus nasi dibuang seenaknya, kalau ketemu orangnya udah saya jitak *kayak berani aja*

Yah Meskipun ketika saya berkunjung lumayan ramai, tapi saya masih bisa merasakan betapa pribadinya pantai ini. Hanya satu penjual minuman yang ada serta toilet yang seadanya, selebihnya bukit karang, pasir putih, beningnya air, serta deburan ombak. Dan satu lagi tidak ada mayat, kecuali anda nekad berenang agak ke tengah, jangan macam-macam di pantai Jawa Selatan kalau anda tidak mau jadi bahan berita besok pagi di koran. Tahu sendiri kalau ombak di pesisir Laut Jawa Selatan itu ganas dan banyak memakan korban.

Sebenarnya di pesisir selatan Blitar masih banyak sekali pantai-pantai perawan, tapi saya ke Blitar khusus hanya untuk Pantai Pasetran Gondo Mayit ini.

Wonderful Indonesia, happy traveling!

 

56 KOMENTAR

  1. waww bahasanya mencabik cabik, ganas, super sekali 😀
    mahal amat kecap gak sampai 3 sendok udah 2ribu. ikan bakarnya aja cuman 3ribu ya.

    pantai nya bening banget emang ya, bersih, dan ombaknya mayan gede ya. seru pasti

  2. iyaaaa, diajak lagi ma temen kantor, dia ada urusan. Sekalian ke Slopeng, bukit kapur dan kampung pasir yang terlewatkan pas itu. Tapi kali ini naik bus!! Bingung pilih yang mana, cz anak CS juga mo ke Bromo, madakaripura dan Pulau Gili Probolinggo… huhuhu, mending pilih mana yak?!

  3. Bener ya gak seseram namanya. Pantainya bersih.
    Sekali-sekali cobain jalan-jalan ke senggigi Lombok Mas, Habis tu ngejoss ke Gili Terawangan, Manteb dah.

  4. busett!!, bening amat tuh airnya? Kalo di Jakarta ada pantai kaya gitu, gue yakin banget cuma dalam jangka waktu beberapa bulan airnya bakal langsung berubah jadi coklat. Hahahaha..

    Nice trip, salam kenal ya.. 😀

  5. hix, saya sedih baca postingan kamu Lid.. saya sedih liat pantainya.. Palembang gk ada pantai, dan terakhir ke pantai sekitar 4 tahun yang lalu.. ajak saya dong ke pantai #mewek :((

  6. hmm.. warna ombaknya baguss dull 😀 ehh lu kalo ke Lombok Senggigi juga gitu.. jalannya meliuk2 naik gunung baru ntar ketemu pantai.. sumpaaaahhh indahhh bangett.. hahaha.. jadi pengen ke gondo mayit..

    Idiih naik motor gede… ?? gede aseppnyaa hahahah #kabooerr

  7. Keren om Pantai Pasetran Gondo Mayit, bener-bener gak serem. Kabutnya malah membuat Pantai Pasetran Gondo Mayit jadi terlihat mempesona. Yah itu menurut saya. Kapan-kapan kalau ada kesempatan saya juga pengen kesana.

    Mendengar namanya, saya rasa ada sesuatu misteri di balik namanya om. Pasti ada alasan berbau mistis lah terkait namanya.

  8. Akhirnya diaplot juga… itu Gondo mayit… kirain Gondo itu artinya membawa 😀 horor juga kalu dibayangin itu kenapa dikasih nama begitu karena dulu tempat orang membawa mayat ke sana…. 😀

    Eh itu ombaknya si mayit kok keren yak…. itu cuaca emang lagi gloomy gitu apa begimana? misty yet goosebumpy 😀 nice report bang… lanjut dunk 😀 Goa Goa.. we want Goa #sekarepDewekNyuruh

    • oi bulek klo bawa itu bondo hahha,,, gondo itu mambu mambu gitu deh :p *sok jawa*
      horor sih yak,, tapi untung gak dikasih papan nama, klo gak dah kabur tuh pengunjung hahhaa…

      iye sih radak gloomy gloomy gitu pas kesana, kabutnya coiii,,, mistis tapi indah 🙂
      aduuhhh goooaaa gue gak kesono mbak yuu,,, dari situ langsung ngacir pulang haha

  9. kebayang ya kalo emang baunya kaya mayit beneran
    sempet merinding gak disana?
    ada penampakan?

    eh ini termasuk pantai selatan kan?
    hiiii

  10. harga ikan dan sambal kecapnya bener2 tidak imbang
    btw pantainya bersih sekali ya dan moga saja tidak ada yang membuang sampah sembarangan disana..

Tinggalkan Balasan ke Alid Abdul Batal balasan

Please enter your comment!
Please enter your name here