Rewind Trip 2014

35

Agak telat posting rewind trip atau year in review begini, harusnya sebelum Desember berakhir, ah tapi saya memang sengaja kok posting di hari pertama di tahun 2015 ini biar di hari pertama di tahun baru ini ada isinya. Ah memang itu hanya alasan saya saja karena memang saya lupa dan malas nulis hahaha.

Oke sesuai dengan judulnya saya merangkum perjalanan-perjalanan saya selama tahun 2014 kemarin. Tidak seperti tahun 2013 di mana tahun tersebut merupakan tahun keemasan saya dalam traveling. Di 2014 tidak banyak trip yang saya lakukan hiks. So cekidot…

Januari 2014: Myanmar

Ditemani kawan Malaysia saya Jard, saya mengawali perjalanan ke Myanmar selama tujuh hari dan kami mengunjungi empat kota yang merupakan highlight pariwisata negeri tersebut. Di Mandalay kami menyaksikan sunset terindah dalam hidup saya di U Bien Bridge. Kemudian muntah candi di Bagan karena dari pagi sampai sore wisatanya hanya candi dan candi, maklum namanya juga kota seribu candi. Di Inle Lake saya kecewa karena wisatanya hanya mengunjungi toko demi toko yang mengapung di danau terbesar di Myanmar. Sama persis seperti naik becak di Yogyakarta dan sama tukang becaknya diarahkan ke toko-toko kaos dan oleh-oleh untuk dipaksa beli sehingga tukang becaknya dapat komisi. Di hari terakhir di Myanmar kami di Yangoon dan menyelinap masuk ke Shwedagon demi tidak mau membayar tiket masuk seharga 8 dolar.

Maret 2014: Yogyakarta dan Magelang

Konon ada sebuah rombongan keluarga yang akan berwisata ke Yogyakarta dan Magelang, tujuannya tentu saja mainstream banget yaitu ke Candi Prambanan, Candi Borobudur, dan terakhir belanja di Maliboro. Saya yang bukan bagian dari keluarga tersebut menyelinap ikut dengan dalih bagian dokumentasi tapi begitu trip selesai ternyata hanya ada foto-foto saya dan sohib saya doang tanpa ada foto-foto keluarga tersebut hahaha. Gagal lah saya sebagai fotografer tapi berhasil lah saya ngetrip gratisan haha. Dan jujur itulah pertama kalinya saya ke Candi Prambanan setelah bertahun-tahun melewati tempat tersebut.

Alid Prambanan

Maret 2014: Dua Gunung dalam Satu Bulan

Saya yang mulai tertarik mendaki gunung menjajal nyali dengan mendaki Gunung Penanggungan di Mojokerto. Ikut rombongan dari teman dan dengan peralatan yang semuanya pinjam saya memberanikan diri untuk mendaki gunung yang notabene aman untuk pendaki pemula seperti saya. Cuaca tidak mendukung kala itu membuat saya ngos-ngosan dan basah kuyup sampai puncak bayangan. Pulangnya, dikarenakan semalaman hujan deras jalur pendakian jadi licin sehingga saya jatuh terpeleset berkali-kali, hasilnya tubuh saya remuk redam sampai rumah.

Di akhir bulan Maret saya mengajak kawan saya Dheo untuk ke Wonosobo dan nekad berdua mendaki Gunung Prau. Nekad dalam arti hanya kami berdua, saya nggak pernah mau bermain-main dengan alam sehingga persiapan harus matang walau itu katanya hanya gunung cemen. Peralatan seperti tenda dan nesting kawan saya yang bawa, sedangkan saya kebagian bawa logistik. Walau berdua ternyata dalam pendakian banyak orang yang naik karena waktu sedang tanggal merah. Kami tidak bisa menyaksikan matahari terbit karena kabut tebal, tapi ketika kabut mulai menipis saya terbelalak dengan pemandangan yang disuguhkan di depan mata. Saya jatuh cinta dengan Gunung Prau seketika dan berjanji akan kembali lagi.

 

April 2014: Tiga Negara Tujuh Hari

Rute saya adalah Surabaya – Kuala Lumpur – Penang – Bangkok – Nongkhai – Vientiane – Udon Thani – Bangkok – Kuala Lumpur – Surabaya. Hanya rute Bangkok – Nongkhai – Vientiane – Udon Thani yang melalui jalan darat, selain itu semuanya naik pesawat dengan harga promo dari AirAsia.

Saya sudah lama memimpikan untuk berfoto narss di mural art di Penang sebelum menghilang dan catnya mengelupas di makan waktu. Saya di Penang selama tiga hari dan satu hari pertama saya ditemani sahabat saya Adit dan teman-temannya, dua hari selanjut saya menghabiskan waktu di Penang sendirian karena mereka melanjutkan perjalanan turun ke selatan yaitu ke Kuala Lumpur sedangkan saya akan terbang ke utara ke Thailand.

Selesai di Penang saya terbang ke Bangkok di mana kawan Malaysia saya sudah menunggu di bandara dengan tiket kereta sekali jalan ke perbatasan Laos di Nongkhai. Di Laos saya tidak betah dan memutuskan pergi dari negeri tersebut lebih cepat dari rencana meninggalkan kawan saya sendirian menuju Luang Prabang. Kemudian akhirnya saya terdampar di Udon Thani di Thailand Utara untuk beberapa hari dan saya menemukan harta karun di kota yang bukan tujuan wisata populer Thailand.

Dari Udon Thani saya naik pesawat ke Bangkok, dilanjutkan ke Kuala Lumpur dan menumpang semalam di apartemennya simbok Olen dan ketemu NST yang ngotot membuatkan saya teh.

Juni 2014: The Extreme Journey

Inilah perjalanan yang tidak pernah saya lupakan di tahun 2014, ini adalah perjalanan yang tidak direncanakan dan menghabiskan jatah libur saya hiks. Perjalanan sepuluh hari menggembel dan berlaga dengan tim lawan menuju titik finish, siapa yang cepat dia yang menang. Kami sembilan orang dibagi dalam tiga tim, hijau, biru dan merah. Ini adalah reality show yang diselenggarakan oleh Caldera Indonesia dan katanya akan masuk tivi.

ExtremeJourney

Start kami adalah dari Bali menuju Lombok, Sumbawa, Pulau Moyo, dan finish di Wae Rebo di Flores. Dan iya tim saya yaitu tim merah kalah telak haha. Walau kalah tapi saya mendapatkan pengalaman perjalanan, persahabatan, kekeluargaan yang tak terharga nilainya.

Digebuk Suku Sasak ketika Paseran, sepedaan 140 km selama dua hari menyusuri Pulau Sumbawa, terdampar di Pulau Moyo dengan minim bahan makanan, kelelep naik lomba naik sampan, sampai kehilangan handycam. Ah banyak cerita yang belum saya tuliskan satupun di blog ini.

Juli 2014: Museum Angkut

Museum Angkut adalah tempat paling narsis di Jawa Timur, lokasinya berada di Batu dan dari Jombang hanya sekitar dua jam saja. Hampir semua pengunjung membawa senjata wajib yaitu tongsis atau tongkat narsis. Tidak terlebih saya dan teman-teman yang berkunjung di saat bulan Ramadhan. Hampir setiap objek kami habiskan beberapa menit untuk berpose dan berfoto ria. Saat terbaik untuk mengunjungi museum ini adalah di saat bukan musim liburan karena kalau liburan akan penuh sesak.

Museum Angkut-10

September 2014: Pantai Balekambang

Tepat di hari ulang tahun ke tujuh belas saya pada 21 September 2014. saya menyeret sahabat saya untuk ikut rombongan sebuah grup di facebook di Jombang yang mengadakan trip ke Malang Selatan. Betapa tersiksanya kami selama enam jam perjalanan di dalam bis kecil pengap tanpa air conditioner. Berangkat dari Jombang subuh-subuh demi pantai yang katanya Tanah Lot-nya Jawa Timur. Sampai di Pantai Balekambang matahari sudah diubun-ubun dan menyurutkan saya dan sahabat untuk eksplore karena panasnya yang menyengat. Kami hanya tiga jam di sana dan balik ke Jombang selama tujuh jam lebih karena macet. Byuuuhhh remeeekkkk!!!

Alid Balekambang

Oktober 2014: Blitar

Berangkat pagi-pagi naik motor dari Jombang ke Blitar dengan sahabat saya Adit. Dari wisata alam di Rambut Monte hingga ke wisata sejarah di Candi Penataran. Berziarah ke makam Presiden pertama Indonesia Bung Karno dan singgah di Istana Gebang. Capek memang tapi kami punya banyak stok foto narsis untuk diupload dipamerkan haha.wpid-exploreblitar-11.jpg

Oktober 2014: Bali

Lagi-lagi Bali, tapi trip ini beda karena penuh dengan kenyamanan karena grup jalan-jalan kali ini bergelimangan harta hahaha. Gak enaknya sama grup yang begini ini tidak banyak spot yang didatangi karena “capek” mereka ini lebih suka belanja. Dua hari di Bali kami hanya ke Danau Beratan, Tanah Lot, Uluwatu sama watersports di Benoa. Sisanya menghabiskan duit buat shopping. Pulangnya kami bahkan naik Garuda, tuh kan kaya raya 😀

Alid Bali

Desember 2014: FamTripJateng

Kami rombongan travel blogger diundang oleh Dinas Pariwisata Jawa Tengah untuk keliling Wonosobo. Bukan demi jalan-jalan gratis saya memutuskan untuk bergabung tapi demi menutup tahun 2014 dengan sempurna untuk ketemu para travel blogger yang selama ini saya kenal hanya melalui dunia maya saja. Kami diajak berkeliling ke Dieng dan ke Perkebunan Teh di Tambi serta mencicipi kuliner khas Wonosobo. Ah perjalanan indah yang menutup tahun 2014.

Wish for more money and more traveling this year! Travel safe and happy new year 2015.

 

35 KOMENTAR

  1. Aku paling males nich bikin rangkuman trip hahaha. Btw selmat tahun baru 2015, semakin sukses dan terus sharing perjalanan nya kak alid 🙂

  2. Wihh akeh ya trip mu tahun wingi… Jebule masih kelar swit sepentin to tahun lalu? Brarti tahun iki swit twenty faif? hahaha…
    Akhire iso ketemu awakmu di Wonosobo, gawe terharuuh Lid 😀

  3. Berarti, resolusi 2015 adalah menyelesaikan resolusi 2014 yang direncanakan sejak tahun 2013, yang mana rencana tersebut dibuat tahun 2012 😀

  4. gueh udah bikin dari awal Desember sampe sekarang blom kepublish gituu males nyariin foto2nyaa..wakwwwwawww…hihihi
    kok dikit amet sih jalan2nya, katanya traveler..wkwkwk #kemudiandisambit

  5. Ndik mblitar ae gelem motoran, kok ndik Nganjuk sing cuwedek gak gelem to Lid? Wooo.. Suk mben nek kak Yusmei dolan Nganjuk, awakmu nggowoo motor ya hahaha.. kita liburan bareng, aku tak karo koncoku/dulurku.

  6. Bersyukur, mas. Itu udah banyak loh. Coba bandingkan dengan aku yang cuma seiprit, bahkan nggak pernah diundang trip. Hahaha #curcol

    Tapi sama, 2013 adalah tahun keemasan 😀

    Nah, sekarang mumpung lagi selo, coba tulis cerita2 di Extreme Journey kemarin.

  7. Edan..hahaha setaun jalan2 terus mas iki rek… 😀
    Waktu di Laos knp mas kok nggk betah?

    o iya mas…tampilan blogmu anyar dan enteng ..hehe

Tinggalkan Balasan ke Matius Teguh Nugroho Batal balasan

Please enter your comment!
Please enter your name here