Sekejap Mata Di Ubud

29

Sudah lama saya penasaran dengan Ubud, jadilah hari kedua di Bali kami berencana mengeksplore Ubud dari pagi sampai malam. Iya niatnya sih berangkat pagi sekali tapi apa daya alam tidak mengijinkan, sejak semalam hujan deras mengguyur hingga pagi. Barulah sekitar jam 9 pagi kami berangkat dengan sepeda motor butut hasil sewa. Baru juga 30 menit jalan hujan turun, alhasil kami berteduh lumayan lama. Namanya juga motor sewaan jadi minus jas hujan. Hujan reda kami lanjutkan lagi dan baru juga 10 menit hujan turun lagi, berteduh lagi. Saking jengkelnya menunggu kami nekat hujan-hujanan. Lumayan sampai Ubud baju yang basah jadi kering kena angin. Eits tapi begitu sampai di Ubud kami disambut hujan lebat lagi, matekkkk. Kali ini kami benar-benar nggak bisa berkutik karena hujan begitu deras. Sedikit reda kami lanjutkan perjalanan lagi dan hujan lagiiiiiiiiii. Huwahahahaha seru yak!!!!!

Tujuan pertama kali kami adalah Monkey Forest, sampai parkiran dekat toko oleh-oleh dan loket tiket, kami sudah disambut monyet-monyet nakal. Petugas mengingatkan kami untuk tidak bawa kantong plastik dan harus selalu hati-hati dengan barang bawaan atau tas. Setelah membayar ongkos tiket seharga 20 ribu kami masuk, nggak sampai beberapa menit kami langsung memutuskan ingin segera keluar dari tempat biadab tersebut. Bukan salah tempatnya tapi yang salah kami berdua, iya dua perjaka unyu bin ganteng dan perkasa tapi takut sama monyet muahahaha. Bodoh memang, judulnya saja sudah Monkey Forest tapi kami tetap nekat, ya kami berharap nemu jodoh sih muahahaha.

Kiyut dari Hong Kong >_<

Tapi nggak mau rugi sudah terlanjur bayar kami berjalan rapat beriringan pelan-pelan menghindari monyet liar. Bule-bule nyeletuk β€œwah so cute”  kiyut dari Hong Kong, makhluk liar dan menakutkan begitu dibilang kiyut, wadehel >_< berkali-kali kami hampir jantungan karena tiba-tiba ada monyet lompat di depan kami. Alhasil tidak sampai 10 menit kami keluar dari Monkey Forest karena nggak nyaman hahaha.

Spot yang sepi dari monyet

Dari Monkey Forest kami langsung ngacir ke Goa Gajah (Elephant Cave) yang masuk daftar UNESCO sebagai warisan budaya dunia meskipun masih dalam daftar tentative. Sebelum masuk petugas memberikan Kamen (sarung Bali) untuk pengunjung yang memakai celana pendek, mungkin maksudnya supaya sopan kali yak. Tapi saya lihat beberapa bule tanpa memakai sarung bebas melenggang ke sana kemari :p

Pancuran Kolam

Gua yang di dalamnya tempat sembahyang

Ada dua bangunan penting di Goa Gajah, petirtaan atau kolam lengkap dengan pancurannya dan tentu saja gua yang pintu masuknya terpahat indah motif dewa-dewa Hindu. Semua bangunan itu dibangun pada abad ke-9, dan konon dulu terkubur tanah sebelum ditemukan. Menarik, di situ ada pohon yang katanya sudah berumur ratusan tahun.

Perjalanan kami lanjutkan ke Gunung Kawi, jaraknya lumayan jauh dari Goa Gajah. Setelah membayar tiket dan memakai sarung Bali kami diharuskan trekking sedikit untuk menuju pura. Yup Candi dan Pura Gunung Kawi di bangun di bawah kaki gunung dan di depannya ada sungai. Ah sumpah saya jatuh cinta dengan suasana Gunung Kawi, sawah padi dengan model tera siring sepanjang jalan menuju pura, gemericik suara aliran sungai, hijaunya tanaman, sepi dan begitu damai.

Candi Gunung Kawi

Tujuan terakhir kami adalah Pura Tirtha Empul, dari awal sudah saya niatkan untuk mandi di pura tersebut tapi saya urungkan niat karena dari pagi saya sudah bermandikan air hujan hahaha. Memang Pura Tirtha Empul merupakan tempat sakral bagi umat Hindu di Bali untuk mandi dan menyucikan diri karena dipercaya air di pura tersebut suci. Lagipula untuk mandi harus mengikuti aturan ritual setempat dan harus mandi dari ujung pancuran ke ujung pancuran yang lain

Hanya empat tempat yang bisa kami jelajah dalam waktu singkat di Ubud, andaikan nggak hujan mungkin kami bisa lebih banyak mengeksplore Ubud. Dan dari semua tempat tersebut kami seperti tidak berada di Indonesia, pengunjung rata-rata adalah orang asing. Kecuali Tirtha Empul yang memang banyak orang Bali beribadah. Wonderful Indonesia and happy traveling!

29 KOMENTAR

  1. Paling sebel kalo ke mongkey forest itu ama monyet2 ngak jelas yg mendekat. Gw rada2 parno coz kacamata gw perna di ambil dan ini bikin ketampanan gw sedikit berkurang #halah.

    Btw kalo ke ubud lagi mesti nyobain ikut kelas yoga di tengah sawah, itu sensasi nya beneran bikin relaks

  2. belom pernah ke bali kaya lo gini lid..
    sejauh ini ke bali pas masih kecil sama pas tamasya liburan kelas.
    jadi ga bisa nge eksplore lebih dalam beberapa tempat yang lo sebutin di atas..

    mungkin someday deh..

  3. Pernah sekali ke Ubud, tp cuma sempet main ke museum blanco saja..padahal mau mampir juga ke monkey forest tegalalang.hehe, tp ban motor malah bocor yang menghabiskan 5 jam buat nambal…hehe…tks bro postingannya keren, salam kenal…

    Mampir juga ya ke blog ane :
    Simply-sunday.blogspot.com

Tinggalkan Balasan ke Nella Batal balasan

Please enter your comment!
Please enter your name here