Serasa di Thailand

68

big sleeping buddha in trowulan
Mungkin tidak banyak yang tahu kalau di Indonesia ini kita punya patung Budha Tidur terbesar di Indonesia dan diklaim ketiga di Asia setelah Thailand dan Nepal. Dengan panjang 22 meter, lebar 6 meter, serta tinggi 4,5 meter, wajar jika Museum Rekor Indonesia atau MURI menobatkan patung ini di buku rekornya pada tahun 2001.

Beruntung letak dari patung Budha Tidur tidak jauh dari rumah, sekitar 45 menit dengan naik motor menuju Maha Vihara Majapahit di Desa Bejijong, Trowulan, Mojokerto. Kalau naik kendaraan umum turun saja di Balai Perlindungan Benda Purbakala Trowulan di Jalan Raya Mojokerto – Jombang. Dan jalan sebentar menuju Jalan Candi Brahu. Nggak terhitung sudah berapa kali gue ke sini, saking seringnya ngantar kenalan dan teman.

[pullquote]I can not believe it that I’m in Indonesia right now[/pullquote]Melihat kemegahan patung Budha Tidur berwarna keemasan yang sebesar itu rasanya kita sedang tidak menginjak tanah Indonesia, tetapi serasa kalau kita lagi di Thailand. Beberapa teman yang pernah gue ajak ke sana saja merasa takjub dan tidak percaya ada hal seperti ini di Indonesia. Bahkan teman asing yang pernah gue temani berkunjung bilang “I can not believe it that I’m in Indonesia right now, I don’t expect that I will see big sleeping Buddha in Indonesia.”

Patung Budha Tidur dicat emas mengkilat menggambarkan wafatnya Siddharta Gautama dan dibangun di atas kolam air melambangkan abunya dilarung ke samudra, patung menghadap ke arah selatan yang dianggap kiblatnya umat Budha. Di sekeliling bawah patung terdapat relief-relief yang menceritakan tentang Budha itu sendiri.

relief di belakang bangunan utama

Tidak hanya melihat kemegahan patung Budha saja, terdapat juga miniatur Candi Borobudur di areal Maha Vihara Majapahit ini. Patung kera sakti, dan beberapa patung tokoh-tokoh dalam cerita Budha juga menarik untuk dilihat. Di dinding belakang bangunan utama terdapat relief-relief besar yang menceritakan Budha sedang mengamalkan ajarannya.

relief di belakang bangunan utama

Maha Vihara Majapahit terbuka bagi siapa saja yang ingin berkunjung, tidak hanya sebagai tempat beribadah umat Budha tetapi ramai juga dikunjungi oleh yang beragama selain Budha. Terbukti pada waktu lebaran atau libur tanggal merah banyak sekali pengunjung dari berbagai kalangan. Senangnya jika melihat kerukunan antar umat beragama tidak hanya sebatas teori saja tetapi juga diterapkan.

Nggak rugi berkunjung ke Maha Vihara Majapahit di Trowulan ini, toh setelah mampir di tempat tersebut bisa dilanjutkan wisata ke situs-situs bekas kerajaan Majapahit seperti Candi Brahu, Kolam Segaran, Pusat Informasi Majapahit (Museum Trowulan), Candi Bajang Ratu, Candi Tikus, yang masih satu Kecamatan yaitu Trowulan.

Catatan: kalau berkunjung ke sini jangan berisik karena ini tempat ibadah!!!

Artikel ini juga dimuat dalam Detik Travel.

http://i54.tinypic.com/2q9m5v7.jpg

68 KOMENTAR

    • yaahh gue blom pernah sih masuk Wat (kuil) di Thailand waktu itu, jadi gag bisa bilang bagusan Thailand apa di Indonesia, tapi gue sempet ke Big Buddha di Phuket Thailand yang waktu masih dalam tahap pembangunan jadi yaahh kesannya masih berantakan hehe…

  1. Selamat sore …
    wah saya baru sekali ini melihat dan mengetahui informasi ini … maklumlah hari-hari dihabiskan hanya di pulau Kalimantan dan tidak pernah keluar dari Pulau Kalimantan … terimakasih untuk informasinya.

  2. Nah lho, kok budha nya tiduran, emang kalo dalam kepercayaannya emang simbol tidur itu berarti udah wafat gitu kang?

    • Yup, sikap Budha berbaring ada dua macam, satu sikap berbaring meditasi dan berbaring dalam kondisi parinibbana (istirahat terakhir). Nah yang di Vihara Mojokerto ini yang dalam kondisi wafat/parinibbana.
      Gue bukan umat Budha tapi sedikitnya tahulah dari baca-baca, karena emang suka sesuatu yang berhubungan dengan budaya. Mungkin bagi kita yang bukan umat budha melihat patung-patung budha akan terlihat sama dalam posenya. tetapi klo diperhatikan beda beda loh. Nah setiap pose mempunyai arti tersendiri. Bersila dengan sikap tangan berbeda mempunyai arti sendiri, berdiri pun dengan sikap berbeda juga ada artinya.
      Monggo di googling kalau ingin tahu lebih lanjut, karena gue bukan ahli dan bukan umat Budha jadi takut klo salah mengartikan.

    • bukaaann… kebetulan waktu itu ikut lomba dan gag menang, tau tau artikel gue dimuat dalam detik travel… yah lumayanlah nampang doang hehehe…

      klo ke mojokerto mampir mas ke jombang ^^

  3. xixixixixix saya kok teringat keponakan saya yang baru 3tahun, pose yang di peragain sama gambar pertama.. persis banget.. hihihihi.. lucu 🙂

  4. bagus nih patungnya…sayangnya jauh banget dari tempatku…tapi daripada ke Thailand ya masih mendingan ke Mojokerto 😀

  5. Wuih..patung budhanya gede banget ya, pantes dapet rekor MURI 🙂
    Jadi pengen deh kesana, niat banget buat foto2, kayaknya asik tuh, hihihii… 😀

  6. Sebagai tempat wisata bagus banget.
    Lihat dari gambar2nya tempatnya nyaman, dan penulisannya juga membuat orang jadi tertarik pengen berkunjung ke sana.

  7. itu beneran di Indonesia.. soalnya saya pernah liat di blog orang (tapi lupa itu siapa) yang katanya lagi jalan-jalan ke thailand ada foto yang mirip patung budha tidur itu

    atau memang ada patung yag serupa di thailand y?

Tinggalkan Balasan ke Alid Abdul Batal balasan

Please enter your comment!
Please enter your name here