Yuk Buat Passpor!!!

46

Ada tulisan menarik dari Rhenald Kasali yang berjudul ’Passport’ dan dimuat di Jawa Pos tanggal 8 Agustus kemarin. Beliau selalu bertanya kepada para anak didiknya setiap kali memulai perkuliahan ”Siapa yang sudah punya passpor?” yang menjawab sangatlah sedikit, tapi ketika ditanya siapa yang sudah pernah naik pesawat, ternyata yang menjawab banyak sekali. Ternyata mayoritas anak didik beliau hanyalah pelancong lokal.

[pullquote]Tanpa passpor dunia akan seperti itu-itu saja[/pullquote]Bukan tanpa alasan jika beliau bertanya seperti itu, bagi beliau passpor adalah “surat ijin memasuki dunia global.” Tanpa passpor manusia akan kesepian, cupet, terkurung dalam kesempitan, katak dalam tempurung, dan menjadi pemimpin yang steril tanpa tahu dunia luar. Tanpa passpor dunia akan seperti itu-itu saja. Terus setelah punya passpor? Ya pergi keluar negeri lah. Dikatakan beliau menantang untuk tidak pergi ke negara yang berbahasa Melayu. Hehehe beruntunglah saya sudah punya passpor dan sudah pernah pergi ke negara yang tidak berbahasa Melayu.

[pullquote]ya saya piara babi ngepet dan tuyul, makanya duit saya nggak pernah habis[/pullquote]Tapi kemudian pertanyaan bodoh terlontar “Uang untuk beli tiketnya bagaimana?” hampir pasti semua bilang tidak ada uang, tidak bisa, dan tidak mungkin. Hanya orang bodoh yang bertanya seperti itu. Kalau saya sering dianggap banyak duit ketika banyak yang tahu saya sering melancong atau jalan-jalan. Nabung dong, kerja dong, masih belum percaya, ya saya piara babi ngepet dan tuyul, makanya duit saya nggak pernah habis. Pasti kemudian bilang begini ”Iya saya kerja dan nabung, tapi keperluan keluarga dan yang lain masih banyak, kamu enak masih single, bla bla bla” eeh buset tak lama yang bilang begitu beli macam-macam barang yang mahal yang berkali-kali lipat dari penghasilan saya, kenapa pakai bilang banyak keperluan segala. Capek deh, saya beli motor aja kredit tapi bisa dan mungkin kok.

[pullquote]passpor bisa loh dibuat senjata untuk kabur ke luar negeri[/pullquote]Intinya mau tidak pergi melihat dunia lain? Bagi kebanyakan orang yang tak pernah melihat dunia, luar negeri terasa sangat jauh, sangat mahal, dan sangat mewah, menembus kewajaran dan buang-buang uang. Apa yang bisa saya dapat dengan melihat dunia luar? Sesuatu yang sangat tak terbayangkan, pengetahuan, teknologi, kedewasaan, kematangan, rasa percaya diri, daya inovasi dan kreativitas, segudang pengalaman, cerita, gambar dan foto, serta kesempatan untuk maju. Satu lagi, passpor bisa loh dibuat senjata untuk kabur ke luar negeri, tuh ada contohnya ada. Jauh? Halah dengan naik pesawat dekat kok luar negeri. Mahal? Haish sekarang banyak kok tiket-tiket murah ke luar negeri, Preet dengan kemewahan, tidur di terminal atau bandara pun ok hehehe. Banyak kok hotel murah kalau mau getol nyari informasi.

Jadi tunggu apalagi, kesempatan sudah ada tinggal mau tidak ambil kesempatan itu? Ada kutipan yang sangat saya suka mengenai traveling ”Waktu kecil saya tidak punya uang dan tenaga untuk jalan-jalan. Ketika dewasa saya kerja dan punya uang serta tenaga untuk tapi saya tidak punya banyak waktu karena kerjaan saya. Beranjak tua waktu saya banyak dan duit berlimpah tapi saya sudah tidak punya tenaga”. Terus kalau begitu terus kapan jalan-jalannya? Jadi kenapa hanya duduk saja di dalam rumah.

Takut? Bahaya? Saya ada loh teman cewek dan dia bilang ingin melangkah ke luar negeri, langkah pertama ya buat passpor dulu lah. Setelah punya dia bilang ke saya untuk minta bantu mencarikan tiket ke luar negeri kemana saja asal murah. Dia berangkat sendiri dan pulang pun utuh tak kurang satupun. Anak kecil pun tahu mana yang bahaya mana yang tidak, antara jalan gelap sepi dan jalan terang dan ramai. Coba disuruh milih!

Jadi yuk buat passpor! Yuk melihat dunia luar!

46 KOMENTAR

  1. Kenapa sih mesti pake captcha2an -_-” #protes :))

    Yukk buat paspor yuk… bener… paspor itu sekarang jadi bagian dari benda penting di idup gwem setelah kejadian direject waktu mo ke sing gara2 paspor gwe ternyata masuk ke paspor rusak gara2 banjir T_T, seriusan… ngurusnya rempong… @_@

    mulai detik ini tepat hari ini.. gwe nerima paspor baru gwe…n i hereby take an oath to take care my passport both in sick n healthy hehehe 😀

    yuk bikin paspor yuk… gini loh caranya http://magicaelly.blogspot.com/2009/12/bikin-paspor.html

    #nebengngiklanah 😀

    • Gubrakk malah buka lapak,,

      Aduh maklum blog beken, jadi yg minta tanda tangan/spammernya banyak hahaha, ribet tauk deletinnya 🙂

      Seriusan kena banjir, gak kebayang ribetnyaaa

  2. wah saya belum punya pasport nih, jangankan ke luar negeri, keluar dari pulau jawa aja baru sekali, itupun hanya ke pulau Madura hehe.
    so membuat segala sesuatu tetap harus dipikirkan kegunaannya bagi kita.

  3. Huaah saya mah sama sekali belum pernah naik pesawat, mas. Jadi boro2 deh kepikiran bikin passpor (tapi gak tau untuk kedepannya) 🙂

  4. paspor? ehm….., belum punya dan belum ada rencana untuk membuatnya.
    paspor itu penting gak penting adalah sesuai dengan kebutuhan, menurutku.

    bagi pra pelancong yang suka menikmati keindahan luar negeri,pencari kerja dan kuliah di luar negeri atau melakukan sesuatu di luar negeri pasti akan sangat penting, tapi bagi pelancong yang suka menikmati keindahan seluk beluk sampai pelosok negeri sendiri, tentu paspor kurang ada manfaatnya, apa lagi di indonesia yang sangat luas dan terdiri dari berbagai macam adat budaya lingkungan yang berbeda.,

    eh, juga belum tentu lo, orang yang tanpa paspor itu bagaikan katak dalam tempurung, yang hanya tau isi tempurung tersebut.
    dulu ada istilah “dunia tak selebar daun kelor” yang berarti dunia itu luas. tapi sekarang arti dari ungkaan itu sudah berbalik 180 derajat, yang mana artinya menjadi dunia itu “sempit”, tentuny dengan bantuan teknologi

    • bagi saya dengan bantuan teknologi dunia tetap luas dan bukan jadi sempit tapi makin cepat, okelah kita mungkin bisa melancong secara virtual di internet, tapi feel-nya kan gak dapet klo cuma melototin layar monitor 😀

      karena sesuai kebutuhan juga saya jadi membahas tulisan Rhenald Kasali ini, tulisan beliau bisa jadi merubah mindset mindset ttg trip ke luar negri. Selama ini banyak orang berpikir klo jalan2 ke luar negri bakal menghabiskan banyak uang, boros, takut ditipu, takut tersesat dan masih banyak lainnya.
      Jadi kebutuhan beliau juga kan mengajar bisnis ke anak didiknya supaya mengenal dunia global.

      dan jangan salah kita para traveler Indonesia cinta kok sama dengan keindahan negeri kita, harga mati itu. cuma pariwisata kita sangat mahal, lebih mahal daripada ke LN sekalipun, coba bayangkan ke Raja Ampat di Papua aja tiket pulang pergi 5jt, blom akomodasi lain. dengan segitu uda bisa dibuat ke 3 negara di Asia Tenggara, bahkan bisa 5 negara skalian.

      thx atas inputnya 😀
      salam

  5. ane keliling2 bali dulu deh. hehee..
    habis kul aja ntar melancong keluar negeri. cari inspirasi.
    sekarang belaar fokus kul dulu bro! 🙂

  6. Saya mau tanya, kalau ada warga negara Tanzania, mau nerbitin passpor di indonesia untuk ke united arab emirates, itu bisa nggak ya?
    kalau bisa, persyaratannya apa aja?
    Terimakasih 🙂

Tinggalkan Balasan ke Alid Abdul Batal balasan

Please enter your comment!
Please enter your name here