Keliling Hakone dan Melihat Gunung Fuji dari Dekat

Melanjutkan tulisan saya tentang liburan ke Jepang. Setelah menginap semalam di Bandara Internasional Haneda di Tokyo, bangun jam 5 pagi dan bersiap-siap ke stasiun Shinjuku. Rencana saya hari itu adalah keliling Hakone seharian. Dari Shinjuku saya beli tiket Hakone Free Pass seharga 5000 Yen, jadi Hakone Free Pass itu adalah tiket pulang pergi dari Shinjuku ke Odawara, nah dari Odawara ke wilayah Hakone bisa sepuasnya naik kendaraan apapun, baik kereta, kereta gantung, kapal pesiar, dan bis selama 2 hari. Dengan Hakone Free Pass saya bisa menghemat sekitar 1000 Yen kalau pakai tiket satuan. Akan lebih hemat lagi kalau benar-benar menginap di Hakone, karena selama 2 hari bebas naik kendaraan apapun di sana. Saya sih ke sana cuma sehari doang.

Perjalanan ke Hakone disuguhi pemandangan yang luar biasa, terlihat Gunung Fuji secara jelas dari dalam kereta jurusan Odawara. Sampai di stasiun Hakone-Yumoto saya cari loker penitipan barang. Karena sejak dari Shinjuku saya masih menenteng ransel berat saya. Maklum saya nggak booking hotel sama sekali jadi nggak bisa mampir ke hotel dan titip ransel. Jangankan titip ransel, mandi saja belum. Oppsss.

Kereta Gantung

Di Hakone sebenarnya banyak sekali tempat-tempat menarik untuk dikunjungi. Berhubung waktu saya terbatas dan jam 7 malam saya sudah harus di Yokohama, jadi saya mengunjungi beberapa tempat wisata yang jadi highlight Hakone. Itupun juga saya pilih yang tanpa tiket masuk untuk menghemat budget hehehe.

Tujuan pertama adalah Owakudani, di Owakudani terdapat sumber air panas dari erupsi Gunung Hakone 3000 tahun lalu. Di Owakudani juga saya bisa melihat Gunung Fuji secara jelas di depan mata. Rasanya saya masih merinding membayangkan momen tersebut, mata tak hentinya berkaca-kaca mau menangis. Badan merinding lemas melihat salah satu Gunung di dunia ini yang wajib dilihat dan dikunjungi sebelum saya mati. Beruntung rasanya, apalagi hari itu cuaca sangat cerah sekali. Sehari setelah saya berkunjung ke Hakone hujan turun tidak henti sepanjang hari, saya dapat kabar tersebut dari dua kawan yang saya kenal di pesawat, mereka pergi ke Hakone tepat sehari setelah saya. Memang orang ganteng nggak jauh dari rejeki hehe 🙂

Gunung Fuji dilihat dari Owakudani

Untuk menuju Owakudani saya naik Ropeway atau Cable Car alias Kereta Gantung, seperti yang saya bilang di atas, dengan Hakone Free Pass saya bebas naik Kereta Gantung tersebut berkali-kali. Sampai stasiun Owakudani saya harus naik tangga untuk menuju view point yang juga ada kolam air panas yang biasa dibuat merebus telur. Rebusan telur di Owakudani sangat terkenal tapi sayang saya nggak mencicipi, lagi-lagi terbatas budget hehe. Tiga biji telur sekitar 100 ribu kalau di rupiahin. Kuro-Tamago atau telur hitam, telur mentah yang awalnya kulitnya putih di masukkan dalam kolam sulfur dan setelah matang kulitnya berubah jadi hitam. Konon telurnya berkhasiat.

Orang sedang merebus telur di kolam sulfur

Puas di Owakudani saya lanjutkan perjalanan ke Danau Ashi, masih dengan Kereta Gantung saya menuju ke Stasiun Togendai. Di sana sudah menunggu kapal pesiar atau lebih tepatnya kapal bajak laut untuk menyebrang ke Hakone-Machi. Ashinoko (Lake Ashi) atau Danau Ashi merupakan danau bentukan dari letusan gunung Hakone 3000 tahun yang lalu. Dengan menaiki Kapal Bajak Laut saya menyebrangi Danau Ashi, rute yang saya ambil adalah dari Togendai ke Hakone-Machi, misalkan saya ambil rute sebaliknya saya bisa menikmati Gunung Fuji dari atas kapal yang melaju. Seumur-umur belum pernah saya lihat danau sebersih itu. Rasanya alam di sana sungguh sangat terjaga. Kapal mulai bergerak dan saya siap-siap ambil posisi paling depan moncong kapal, biar serasa naik Titanic dan saya bisa teriak “I’m king of the world”. Meski matahari cukup terik tapi hembusan angin dan suhu musim gugur yang dinginnya begitu terasa sampai kulit, 15 derajat euy.

Kapal Bajak Laut yang saya tumpangi

Sampai di Hakone-Machi saya lanjutkan ke Hakone Checkpoint, agak sedikit menyesal karena tiketnya mahal 400 Yen (kalau tanpa Hakone Free Pass harus bayar 500 Yen), tempatnya kecil dan isinya pun saya tidak mengerti sama sekali. Bayangkan sebuah museum tapi visual control dan segala informasinya dalam bahasa Jepang, Bahasa Inggris satupun nggak ada. Bagaimana saya bisa mengerti tentang museum tersebut. Hakone Checkpoint tembus ke Hakone-Yumoto melalui hutan kayu cedar, nah sebenarnya hutan kayu cedar tersebut juga menarik untuk dinikmati dan gratis asal tidak masuk lewat Hakone Checkpoint, duh saya salah rute.

Siapa yang nggak ngiler lihat pemandangan ini?

Hakone Checkpoint

Hakone Checkpoint yang bener-bener nggak informatif karena nggak ada keterangan dalam Bahasa Inggris

Teman blogger saya merekomendasikan untuk menginap di Hakone semalam tapi saya sudah cukup puas melihat Gunung Fuji dari dekat, lagipula hotel-hotel di sana mahal karena Hakone memang kota turis. Jam 4 sore saya putuskan untuk hengkang dari Hakone untuk segera menuju Yokohama. Penasaran ada apa di Yokohama? Nantikan postingan selanjutnya 🙂

Always travel safe and happy traveling.

Alid Abdul

Travel Blogger asal Jombang yang hobinya traveling dengan gaya backpacker. Blog ini adalah kumpulan cerita dari mimpi-mimpinya yang menjadi kenyataan.

View Comments

Recent Posts

Reuni di Gunung Tanggung

"Hid weekend ini nganggur nggak? Kamping yuk!" Saya mengontak seorang kawan bermain saat kecil dahulu,…

Maret 1, 2021

Oh Ranu Kumbolo

Tahun 2020 sungguh ambyar pokoknya, ajuuuuuur juuuuuuummm. Apalagi kalau bukan karena Koronamaru. Semua mimpi dan…

Februari 24, 2021

Danau Toba, Saya Datang!

“Cabin crew, prepare for landing!” Begitu pilot mengumumkan akan segera mendarat, saya langsung menegakkan sandaran…

Juli 27, 2020

Mencret di India

Saya melewatkan sarapan di hostel karena jam makan pagi adalah jam 9, yang bagi saya…

Juli 21, 2020

Kepanasan di Udaipur

Banyak plang-plang bertuliskan "Watch Octopussy Movie Every Evening 7 pm" di gang-gang jalanan Udaipur. Film…

Juni 10, 2020

Kangen Jogja

Hari ini adalah Lebaran hari ketiga, sumpah Lebaran tahun ini sungguh sangat aneh. Beberapa masjid…

Mei 26, 2020