Makassar Tidak Ramah Dengan Saya

27

Puas menjelajah Tana Toraja saatnya kembali ke Makassar untuk mengejar pesawat ke Surabaya untuk kembali ke Jombang. Ya kota Makassar hanya sebagai tempat transit karena pesawat yang langsung dari Surabaya ke Rantepao tidak ada, jadi harus ke Makassar dulu. Dari awal Makassar bukan tujuan utama saya ke Sulawesi Selatan ini. Sembari menyelam sekalian minum air, sebelum terbang kembali ke Surabaya masih ada waktu untuk keliling kota Makassar. Berhubung waktu saya terbatas jadi saya hanya sempat mengunjungi dua tempat wisata yang menjadi highlight kota tersebut. Dan ternyata Makassar tidak ramah dengan saya hiks. Sudah makanannya mahal, panasnya menyengat, dan….

Ketika pertama kali menginjakkan kaki di Makassar adalah cuacanya yang benar-benar tidak bersahabat. Cerah sih cerah, saking cerahnya bisa dibilang panas menyengat. Surabaya bagi saya yang panasnya seperti neraka bocor, Makassar lebih dari itu ternyata.

Saat tiba di Pantai Losari, pantai yang menjadi kebanggaan orang Makassar, yang katanya ramai sekali pengunjung. Tapi waktu saya ke sana panas sekali dan sepi kosong melompong. Atau saya yang salah jam berkunjung yak.  Jam 11 siang ketika matahari sedang enak-enaknya mengobral sengatannya. Lumayanlah meski hanya dapat foto dengan huruf besar LOSARI yang jadi ikon pantai tersebut. Kondisi pantainya sih kotor dengan banyak sampah di sana-sini.

Selanjutnya ke Fort Rotterdam atau Benteng Rotterdam, bangunan bersejarah dengan arsitektur khas Belanda. Lokasinya dekat sekali dengan Pantai Losari dan untuk masuk ke dalam pengunjung di wajibkan mengisi buku tamu di pos security dan membayar seikhlasnya, saya kasih 10 ribu waktu itu. Alangkah lebih baik kalau memang ingin terkelola dengan baik, sebaiknya memang ada loket tiket dengan harga yang fix daripada ditilep petugas penjaga. Karena saya yakin uang hasil donasi dari pengunjung nggak akan masuk ke pengelola.

Fort Rotterdam/Benteng Rotterdam

Dalam Fort Rotterdam ada Museum La Galigo, ingin sekali masuk dalam museum untuk melihat koleksi-koleksi bersejarah khas Sulawesi Selatan tapi karena saya terlanjur sakit hati dengan petugas museum jadi saya nggak masuk. Waktu itu saya masuk ke bagian informasi tapi salah satu petugas masih melayani orang asing (bule) jadi saya diacuhkan, saya lihat-lihat keadaan sekeliling sambil menunggu giliran. Waktu itu banyak sekali petugas dengan pakaian PNS (Pegawai Negeri Sipil) tapi mereka ngobrol sendiri dengan sesama petugas, merasa tidak diperhatikan, jadi saya ambil satu brosur dan ngacir pergi. Setelah melangkahkan kaki beberapa langkah saya diteriakin “Adek, Adek, Adek, Berhenti!!!” dengan tidak sopan petugas mengambil, bisa dibilang merampas brosur yang saya pegang dengan nada bicara yang tinggi “Jangan diambil brosursnya”.  Dan petugas langsung pergi tanpa berkata apa-apa lagi. Tentu saja saya terkejut dan terbengong-bengong dengan kejadian tersebut. Ohh begini ya service-nya.

Fort Rotterdam/Benteng Rotterdam

Bocah yang menemani saya keliling Fort Rotterdam

Daripada saya sakit hati dan mood saya hilang, saya menghibur diri dengan foto-foto di sekitaran Benteng. Lumayan sebagai obat sakit hati. Akhirnya saya ditemani bocah kecil yang sedari tadi lihat saya kayak orang gila pasang tripod dan lari kesana kemari pasang gaya. Puas keliling Benteng saya keluar, berhubung hari terakhir di Makassar dan sudah 3 hari menggembel tanpa makan-makanan yang layak serta tidur yang nyaman. Lihat dompet masih lumayan tebel akhirnya saya memberanikan diri ke salah satu Rumah Makan Sea Food di Pusat Kuliner dekat Pantai Losari. Saya pesan cumi bakar dan udang bakar, ditemani sambal khas Makassar dan irisan mangga muda cukup untuk mendinginkan hati saya dan saya siap meninggalkan Makassar dengan bahagia. Mantap.

 

Wonderful Indonesia and Happy Traveling!!!

27 KOMENTAR

  1. ah, itu perasaan mas Alid saja, Makassar sangat bersahabat kok dengan saya. Semuanya lancar sesuai dengan harapan ;p. Betewe, udangnya keliatan yummy…! 😀

    • iya ko ini perasan gue aja kok hahaha, yaiyalah emang gue yg ngalamin hehe, lagi badluck kali yak…
      secara gue gak nyampe 12 jam di makassar. cuma sebentar tapi bikin ilfil apalagi pas di benteng itu -_-

  2. Lagi apes kayaknya ente.. ahahaa.. Saya ke losari udah agak sore, lumayan enak sih nggak panas.. jam segitu juga udah mulai ramai yang datang. kalau siang sih jaminan mutu sepiiii!! waktu ke fort rotterdam masih dalam renovasi, yang ada di foto kamu itu keliatan jauh lebih rapi udahan.

  3. servis buruk! komplen aja!!! haishhh!! rasa mahu lempang jugak kat org tu bila baca. *geram (moga penulis blog ini faham apa aku nak sampaikan ini. hahaha)

    ohh.. part “gila pasang tripod dan lari kesana kemari pasang gaya” memang boleh dibayangkan. hehe. Nice short post on Makassar, but not interested to visit that Fort with its so-called bad service. =)

    • semoga pembaca budiman ini paham dengan blog saya hahaha… sikit sikit pahamlah mak cik :p

      yeah maybe just my bad luck, beda orang beda perasaan, bagi kamu bali menarik tapi saya trauma hahaha 🙂

  4. traveling lo gak sekalian dikasih tau biaya keseluruhan yang udah dipakai lid?
    itu petugasnya ko galak bener yah
    ngambil brosur aja ampe dibentak gitu

    pindah ke malay aja yuk!

  5. Terima kasih ya udah jalan-jalan di Sulawesi Selatan. Nggak semua ko’ petugas di Benteng begitu, mungkin waktu itu kamu ketemu sama petugas yang nggak rama. Mengenai pantai Losari kamu salah jam, pantai Losari tuh ramai saat menjelang sore sampai malam. Lain kali kalau ada waktu jalan-jalan lagi ke Makassar. Kamu pasti senang!!!

    • Yup lagi sial saya kali yak ketemu petugas gak ramah kayak gitu hehehe… tapi eh tapi eh tapi harusnya dia tahu kalau petugas museum itu harus ramah ke pengunjung, mutlak gak pake alasan ehehe…

      yup lain kali saya pasti balik, nunggu tiket murah, atau kamu mau kasih saya tiket ehehe 🙂

  6. Pas di anak yang baju hitam itu, sempet naik ke atas dan lihat sekeliling, ga?

    Di belakang itu kan rumah2 dengan banyak jemuran. Pas saya ke sana sih..

  7. hahaha…
    jahatnya,,, diambil brosurnya dengan cara dirampas

    kalau mau pergi losari.. sore menjelang malam / sunset atau car free day (Minggu)
    kalau siang mah.. tidak ada… mau di panggang yak?

  8. Ngak tanya knp tuch brosur ngak boleh di ambil ???
    waktu kesana malah aku ngak masuk ke roterdam nya, numpang nongkrong2 di depan nya aja

Tinggalkan Balasan ke Jojoz On Revolutia Batal balasan

Please enter your comment!
Please enter your name here