Tiba di stasiun Bangalore City Junction masih subuh dan gelap, tapi stasiunnya begitu ramai orang lalu lalang seperti tidak pernah mengenal kata istirahat. Terlihat di beberapa sudut banyak orang tertidur lelap meringkuk di lantai entah menunggu kereta berangkat atau menunggu pagi. Meskipun naik kereta ekonomi super murah tapi saya mendapatkan 1 berth (tempat tidur) sendiri sehingga bisa merebahkan tubuh secara sempurna.
Untuk cara memesan tiket kereta api di India secara online sudah pernah saya tulis di sini. Walau sempat merebahkan badan tapi saya tidak bisa tidur lelap karena perjalanan cuma 6 jam dari Chennai ke Bangalore. Kalau kebablasan tidur dan terlewat stasiun tujuan bisa berabe. Mana di India tidak pernah ada pengumuman posisi kereta berada di stasiun mana ketika berhenti jadi harus siap siaga.
Setelah menelpon Alim kawan saya yang tinggal di Bangalore di wartel di dekat pintu keluar stasiun, saya ikut bergabung gegoleran santai di gerombolan manusia-manusia yang tidur di lantai. Cukup lama menunggu sampai saya terkantuk-kantuk. Cukup mudah bagi Alim menemukan saya di tumpukan manusia depan kantor loket tiket. Sebelumnya saya meminta orang di wartel untuk menerangkan posisi saya menunggu ke Alim dengan bahasa lokal. Perlu diketahui di Bangalore menggunakan Bahasa Kannada yang umum digunakan di negara bagian Karnataka. Bukan negara Kanada loh ya.
Sama seperti di Indonesia, di India banyak sekali bahasa daerah yang digunakan dan tercatat 22 bahasa resmi di India, belum lagi dialek-dialek daerah yang begitu beragam. Tapi di Indonesia kita disatukan dengan bahasa nasional yaitu Bahasa Indonesia jadi meskipun kita jalan ke ujung Indonesia manapun masih bisa berkomunikasi. Yah kecuali ke daerah terpencil sih masih banyak yang nggak bisa Bahasa Indonesia.
Di India tidak ada bahasa nasional, istilah di sana adalah bahasa resmi. Di setiap negara bagian menggunakan bahasa resmi masing-masing sesuai demografinya. Dan tidak semua orang mau belajar Bahasa Hindi yang biasa kita dengarkan di film Bollywood. Jadi kalau ada yang mengatakan Bahasa Nasional India adalah Bahasa Hindi itu salah besar.
Yang memusingkan lagi setiap bahasa resmi mempunyai huruf cacing tersendiri. Bayangkan sebelumnya saya di Chennai yang menggunakan bahasa Tamil dan pindah negara bagian yang jaraknya cuma 6 jam sudah berganti bahasa dan tulisan. Bahasa Hindi yang saya pelajari selama ini tidak ada gunanya di India Selatan. Terus bagaimana saya bisa berkomunikasi? Dengan bahasa tubuh dan bahasa kalbu dong bhuahahaha.
Kucel, bau, dan rembes tapi tetep menawan hati
Alim, seorang kawan India yang saya kenal sewaktu jalan-jalan di Korea Selatan tiga tahun lalu di kereta bawah tanah sewaktu kita sama-sama dari Itaewon untuk sholat Adha. Makanya ketika saya ke India lagi, tepatnya ke India Selatan saya belain mampir ke Bangalore untuk ketemu dia lagi. Walau saya yakin dia tidak menyangka dengan ucapan iseng saya dulu yang mengatakan suatu saat saya akan mengunjungi dia di Bangalore jadi kenyataan. I’m mean it with what I said it.
Begitulah terkadang ketika jalan-jalan kemana gitu dan ketemu teman seperjalanan saya suka seenaknya keceplosan ngobrol akan main ke negaramu dan mampir ke kotamu. Kata-kata adalah doa. Jadi hati-hati kalau ngobrol dengan saya dan mengajak main ke daerah kekuasaanmu. Saya bisa datang beneran dan pasti minta traktir bhuahahahaha.
Glass house tempat di mana festival bunga digelar
Bangalore atau Bengaluru sedikit lebih adem suhunya daripada kota-kota lain di India yang notabene panas. Kecuali kota di dataran tinggi loh ya. Berhubung masih pagi Alim mengajak saya mampir ke Lalbagh Botanical Garden sebelum pulang ke rumahnya. Lalbagh mempunyai luas wilayah sekitar 18 hektar, saking luasnya taman ini mempunyai 4 pintu utama untuk masuk, saya sendiri lupa masuk melalui pintu mana.
Taman mulai dibuka pukul 6 pagi hingga 7 malam. Tiket masuk gratis pada jam 6-9 pagi karena banyak digunakan orang untuk jogging dan olah raga. Gratis lagi pada jam 6-7 sore, selain dua jam di atas pengunjung akan dikenakan biaya 10 Rupee atau 2000 Rupiah. Murah bingit kan? Entah kenapa nggak sekalian saja gratis hems.
Saking lelahnya karena perjalanan panjang saya lempeng saja jalan sambil ngobrol dengan Alim. Dia cerita kalau setiap Hari Kemerdekaan di Lalbagh diselenggarakan festival bunga besar-besaran dan menjadi event tahunan yang selalu ditunggu-tunggu warga Bangalore. Hari Kemerdekaan India dua hari lebih cepat daripada Hari Kemerdekaan Indonesia yaitu jatuh tanggal 15 Agustus.
Lalbagh Rock
Lalbagh yang berarti Taman Merah dibangun tahun 1760 oleh Haydar Ali Khan seorang raja dari Kerajaan Mysore yang penyelesaiannya di tangan anaknya Sultan Tipu. Yang menarik adalah bukit batu purba yang di atasnya ada kuil kecil. Orang-orang menyebutnya Lalbagh Rock. Menurut ahli geologi, batu yang disebut Gneiss tersebut umurnya sekitar 2,5 sampai 3,4 milyar tahun. Sumpah nenek-nenek banget sebanget-bangetnya dah tuh batu >__<
Lalbagh Rock
Cukup singkat saya keliling Lalbagh, padahal tempatnya seru dan instagramable banget untuk foto-foto. Tapi saya hanya ingin segera menaruh ransel berat yang dari tadi saya panggul dan mandi. Belum lagi perut lapar bernyanyi minta segera diisi. Jalanan Bangalore pagi itu mulai terlihat tumpah ruah manusia dan kendaraan. Setelah mandi dan sarapan Alim berjanji mengajak saya ke Nandi Hill yang katanya pemandangannya spektakuler.
Happy Traveling
Heehhehehe, seru kayaknya kalau berkomunikasi dengn bahasa isyarat, mas 😀
duh duh duh pucing pala berbie
Harusnya mas langsung nyanyi kayak polisi Indonesia itu yang sempat ngehits ahahhahaha.
Keren ya, travelnya jauh ke India. Jadi pengen .. haha salam kenal ya 🙂
mumpung masih muda kang 🙂
Tempat kayak gini kalo motretnya gak jago nampak biasa ya. Fotonya cakep, kecuali no.2. Agak mengganggu hehehehe
Oooooooommmm itu guweeeeeeeeeeh ooommm >___< Eh beneran loh asik sebenarnya tempatnya, banyak pohon-pohon bisa gelantungan sambil nyanyi kuch kuch hota hai haha
wah baru tahu gue india juga punya banyak bahasa .. (y)
Cina juga banyak loh
Lalu foto si Alim-nya mana?
masih pagi cit haha, tunggu postingan selanjutnya :p
Lalbagh Rock. Pengen ke Lalbagh Rock tapi nggak pake rok. Mo pake dress. Long dress. :(((
*bekep pake androk*
Ini postingan pengantar ya, masih pagi 😀
Eh, setuju sih Mas, daripada dua ribu mending digratisin aja 😀
Sepertinya beberapa bulan belakangan ini banyak travel blogger yang pada ke India ya..semoga aja saya juga bisa ikut kesana hehe mantap kak perjalanannya
Eh masak sih? Yes semoga terwujud
Iya bang hahaha
Amiin semoga bisa kapan2
wah-wah…gara-gara kenal terus keceplosan ngomon,g eh malah terjadi beneran maen ke kotanya..hehehe keren mas
Wah kayaknya menarik juga nih Bangalore buat dikunjungi. Tipikal orangnya gimana Lid? Kalem-kalem seperti kebanyakan India Selatan, atau agresif seperti orang-orang India Utara? Memang India adalah salah satu Negara yang menantang karena keragaman suku, budaya dan bahasanya. Geser sedikit udah beda bahasa.
Btw, waktu itu aku dikasih alamat url sama temenku di India, fungsinya untuk ngecek kalau kita naik kereta posisinya sudah di mana dan estimasi ketibaan atau keberangkatannya kapan. Itu lebih gampang daripada ngandalin GoogleMaps. Dan memang pas di India, selama naik kereta, aku sering-sering cek hape (kecuali kalau sampainya masih jauh). Takut kebablasan, soalnya gak ada pengumuman 😀
Nah itu dia meski kadang perawakannya sangar tapi mereka slow daripada yg orang utara wekekeke…
Nah itu dia aku suka gak beli nomor lokal ketika jalan di LN. Lebih suka mengandalkan wifi ehehe. Jadi sudah terbiasa gak internetan dan hapean selama jalan-jalan 😀
Ah iya ya, kalau dari segi tampang biasanya orang utara lebih ‘lumayan’ tapi agresif dan nada bahasanya keras.
Aku waktu itu beli, karena bakal traveling lama aja sih. 17 harian soalnya. Tapi membantu banget, soalnya janjian sama beberapa teman juga pakai nomor India 🙂
Keren banget, bisa ketemu teman seperjalanan lagi di tempat yg berbeda.
Begitulah, bagi traveler dunia itu begitu sempit wkekeke
tahun depan semacam pengen merencanakan trip india untuk berikutnya
ikooooooooooooooottt omm
lho knp ga pake bahasa tarzan lid? kalo gak ngarti juga ente tinggal joged2 aja pasti mereka ngarti deh
gak ah, enakan bahasa tubuh :p
mupeng….
Btw, menurut alid, India tuh aman nggak sih buat solo traveler cewe ?
Bagi saya di manapun nggak aman. Tidur dalam rumah aja bs celaka hehe. Dan memang India katanya bahaya apalagi buat cewek, nyatanya saya byk ketemu traveler cewek yang jalan sendiri. Amazing bukan
Yg penting sih harus selalu waspada di manapun berada
Eh… seriusan masih ada wartel?
masihhh hahahaha, tapi wartelnya gak kayak di sini dulu 😀
Waah baru tahu kalo India bahasa resminya banyak banget, *langsung bersyukur jadi orang Indonesia*, hehe, salam kenal mas.
Hah apa hubungannya banyak bahasa resmi dan bersyukur jd org Indonesia?
wow, bisa plesiran sambil ngeblog nih, itu impian saya sejak dulu, heheheh doakan saya bisa nyusul ya Mas, hehehe
wah banyak kok yang seperti itu 🙂
India itu ternyata ada bagian2 nya ya, aku kira cuma India saja, heheheh
Hah? Lah terus apa kabar Indonesia kan dibagi-bagi juga.
pokoknya mah keren alid, bikin video perjalanannya gak? sayang lho kalo gak direkam
Aku sempat diajarin bahasa India ama temen kantorku yang emang orang sana. Seperti yang kamu bilang, bahasa India itu emang banyak, dan temenku ini cuman menguasai beberapa bahasa aja…
pokoke keren banget Mas,
bagaimana tips mengelola dana untuk jalan-jalan Mas?
Banglore ternyata bersih juga, tidak seperti yang saya bayangkan. hehe. Keren juga tempat2 wisatanya.
Foto2 mu cakep banget, bersih yaa banglore
Suami kawanku tinggal di Chennai Alid, some day I will go there, I wish 😀
Wenak ada tumpangan gratisan nanti hehe
Wih. kalau aku ke India mau pakai bahasa apa ya. Gila aja di sana banyak bahasa yg dipakai. Mas alid ini teladan skali. Tripnya sampai luar negeri
Sama di Indonesia juga banyak bahasa kan. Yang penting memanfaatkan tiket murah, mau Indonesia dan luar negeri hajar saja 😀
wah ke India ya seru baca perjalanannya
makasih loh uda mampir 🙂
gak berani ngobrol ah, takut tiba tiba datang beneran dan harus nraktir. ^^’
Wah repot juga ya kalau ga ada bahasa pemersatu gitu. Apalagi bagi traveler yang tentu selalu berpindah-pindah tempat. Tapi tempat kunjungan pertama-nya keren banget itu. Nenek moyang batu kali ya… 😀
Glass housenya megah banget malah keliatannya kayak istana 😛
Jauh juga neh jalan2nya,,,, mau ngikut dompet nggak ngejer
someday mungkin bisa ke sana.. hmmm mahal kak jalan-jalan ke India..?
Seru banget dan bener mas, Instagramable… mupeng!
Best regard,
Adi Pradana
india saat ini jadi tujuan wisata terbesar se Asia juga lama2,, bnyk tempat menarik dan photoable yah mas bro
Mirip kaya disini ya, pindah kota udah berbeda bahasanya..pusingg
Wahh, pasti seru banget.. thanks udah berbagi pengalaman, semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca
aku kira alim iku wong jombang wkwkwk
namanya alim sih..
awaku nang India kuwi nggawe boso opo lid??murah yo..10 rupe 2ribu..
Jadi, kapan ke Tuban?
“I’m mean it with what I said it” <<< waaahh brarti beneran bakal ditraktir nih klo main ke nJombang?
heheh kirain itu di canada mas, wah cakep banget,,,
hello world
Pengin, deh, bisa travel ke mana-mana tanpa harus mikirin biaya dari mana. 😡
Salam kenal, mas, menginspirasi sekali. he he
kok emotnya jadi gitu -,-
waduh baru tau bahasa resmi yang dipake di sono buanyak bener, belum lagi bahasa daerah masing-masing
Yaaaah kayak negara kita bro kan banyak bahasa, tapi kita ada bahasa nasional yaitu Bahasa Indonesia.
Bangalore nih juga masuk list sudah lama. Semoga tahun depan kesampean jalan2nya. Jadi Lalbagh botanical garden buka gratis ja 6-9 pagi ya, catet #senanggratisan
misal dari negara bagian A mau ke negara bagian B nggak ada bahasa pemersatu njur piye? pake bahasa inggris yah?
kasusnya buat orang sana, atau mereka nggak ngerti banget tp paham… misal orang sunda ke jawa
Huruf cacing kayak gimana mas? hihi
gua baru paham ternyata, kirain semua orang India ngomongnya pake hindi .
ya kayak Indonesia aja mungkin ya, ada bahasa sunda, jawa, jawa ngapak, jawa kromo, batak …. dst
lebih worth it ke mumbai ke bangalore apa mumbai ke chennai? thank you
tergantung mau wisata apa sih, jadi semuanya worth it klo tahu benar yang diminati.
asyik ya mas , bisa jalan-jalan terus
Masih ada kontak temen yang stay di bangalore ga mas?
Taun depan mau ke bangalore buat study dan istri ikut. Barangkali bisa sharing info bagaimana hidup di sana.
Terima kasih