Murah Meriah Ke Gunung Bromo

“Kamu berapa kali ke Bromo?” Sungguh menggelikan jika kamu menjawab belum pernah sama sekali hahaha. Kalau saya sih sudah tidak terhitung berapa kali ke sana (baca: 4 kali), cih baru juga 4 kali sudah sombong . Bagi saya, Bromo sungguh mempunyai kekuatan supranatural yang membuat saya ketagihan untuk mengunjungi kembali Gunung yang disakralkan Suku Tengger itu. Dan berkali-kali ke sana saya tidak akan pernah bosan. Selain karena begitu agung pemandangannya untuk dinikmati dan karena juga setiap perjalanan memiliki cerita tersendiri walau tujuannya sama. Jadi siapa saja yang mengajak ke Bromo pasti akan saya iyakan apalagi kalau gratisan 😀

Menanti Sunrise di Puncak Pananjakan

Gunung Bromo merupakan wisata wajib di Jawa Timur, nggak afdol rasanya kalau sudah ke Jawa Timur tapi tidak mengunjungi gunung yang masih aktif tersebut. Ke Bromo itu seperti dapat pacar baru yang lengkap banget  seksinya, cantiknya, bahayanya, sombongnya, angkuhnya, dan misteriusnya hehehe. Deuh cari pacar kok begitu. Bagaimana tidak, sekali ke Bromo kita bisa menikmati matahari terbit di puncak Gunung Pananjakan, setelah agak siang sedikit akan terlihat langit biru bersih tanpa tirai yang memanjakan mata, di kejauhan tampak kepulan awan tipis yang menyelimuti kaldera di bawah, rasanya seperti berdiri negeri awan.

Setelah menikmati semua itu bisa turun untuk mengagumi anak gunung Bromo yaitu Gunung Batok yang hijau dengan teksturnya yang begitu unik, lanjut naik anak tangga sebanyak 253 untuk melihat lubang neraka alias kawah Gunung Bromo. Jangan berpikir sudah habis di situ, masih ada lagi kecantikannya yang tersembunyi dibalik punggung Bromo yaitu Padang Savana hijau menyejukkan mata, ditambah lautan pasirnya yang hitam pekat nan misterius. Masih kurang? Masih ada air terjun Coban Pelangi yang bisa dikunjungi di sekitar area Bromo. Bagaimana lengkap bukan?

Salah satu momen yang saya suka saat di Bromo adalah duduk berlama-lama di bibir kawah Bromo memandangi luasnya lautan pasir di atas awan dan melihat kerumunan manusia dari atas ketinggian yang berbaris bak semut mencari makan. Satu tips kalau ke Bromo hindari hari libur nasional karena view point tempat di mana kita bisa melihat matahari terbit akan penuh sesak dengan lautan manusia.

Nah hindari libur nasional yak kalau gak mau seperti ini 😀

Ada banyak cara untuk menuju Bromo, bisa melalui Malang atau Probolinggo, yang jadi catatan adalah untuk menuju ke Puncak Pananjakan kita memerlukan Hardtop atau Jeep. Nah harga sewa hardtop yang lumayan mencekik kalau kita jalan sendiri adalah sekitar 600 ribu. Beda kalau ke sana rombongan. Mau lebih murah lagi? Jalan kaki saja dari pintu gerbang sampai Puncak Pananjakan sejak jam 1 malam, paling 3 jam kemudian baru nyampe puncak hahaha.

Kalau saya sih ogah bersusah payah, terus bagaimana supaya bisa hemat ke Bromo? Beruntung saya kenal dengan kawan sesama traveler @BackpacktourID yang bisa membantu saya ke Bromo dengan cara murah meriah. Yes cukup bayar 290 ribu rupiah, nanti meeting point di Stasiun Malang. Harga tersebut sudah termasuk sewa Jeep atau hardtop, tiket masuk seharga 32.500, dapat masker, air minum, coffee morning, dan yang terpenting kita di guide selama di Bromo. Tujuannya? Seperti yang saya bilang di atas tadi nanti kita akan diajak lihat matahari terbit di Puncak Pananjakan, Kawah Bromo, Pasir Berbisik, Padang Savana, dan Air Terjun Coban Pelangi. Tertarik?  Langsung saja hubungi twitternya atau via Whatsapp 088805565586 / 081216631390 bisa juga lewat BBM di 3269C87D dan 74521CFA, dia berangkat tiap akhir pekan loh. Mau dapat diskon? Bilang saja dapat referensi dari saya, nanti diskon lima ribu perak wakakaka.

Dengan BackapakctourID dan peserta trip yang lain

Oke selamat berlibur yak 😀